Jokowi Ajak Negara G7 Investasi Energi Bersih

Jakarta-Presiden Jokowi mengajak negara-negara anggota G7 untuk berinvestasi dalam sektor energi bersih di Indonesia. Indonesia berpotensi menjadi kontributor energi bersih yang sangat besar baik itu yang berada di perut bumi, di darat, maupun di permukaan laut. Namun, untuk memenuhi potensi tersebut, Indonesia membutuhkan investasi dengan jumlah besar disertai transfer teknologi.

NERACA

"Presiden juga menyampaikan bahwa Indonesia memerlukan investasi besar dan teknologi rendah karbon guna mendukung transisi menuju energi bersih yang cepat dan efektif," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden, Selasa (28/6).

Dia menjelaskan, Indonesia membutuhkan investasi sekitar US$25 miliar-US$30 miliar untuk memuluskan upaya transisi energi selama delapan tahun ke depan. Proses transisi energi tersebut juga diyakini dapat dioptimalkan sebagai motor pertumbuhan ekonomi, membuka peluang bisnis, maupun lapangan kerja baru.

"Dan Presiden mengajak negara G7 untuk berkontribusi dalam memanfaatkan peluang ini, terutama investasi di sektor energi bersih di Indonesia, termasuk pengembangan ekosistem mobil listrik dan baterai lithium," ujarnya.

Menlu menyampaikan pula bahwa Presiden menutup pernyataannya di forum tersebut dengan meminta dukungan dan kehadiran semua negara G7 dalam KTT G20 di Bali, akhir tahun ini.

Sebelumnya, Jokowi bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di sela-sela pelaksanaan G7 di Elmau, Senin (27/6). Menlu Retno Marsudi turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut. Menlu Retno mengatakan, bahwa kedua pemimpin mengapresiasi kuatnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris.

Sementara, menurut Retno, PM Boris Johnson mengatakan bahwa roadmap untuk kerja sama bilateral kedua negara sudah ada.  “Dengan sudah adanya roadmap tersebut, maka akan lebih mudah untuk memperkuat hubungan kedua negara,” ujarnya.

Dia menambahkan, hal lain yang disampaikan Presiden Jokowi dan PM Boris Johson adalah sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang energi baru terbarukan (EBT) dan ketahanan pangan. Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno.

Fasilitasi Ekspor Gandum

Menlu mengatakan, Presiden Jokowi juga meminta dukungan dari negara-negara G7 untuk memfasilitasi ekspor gandum dari Ukraina segera berjalan, agar rantai pasok pangan akibat dampak perang kembali normal.

"Tentunya diperlukan dukungan dari G7 memfasilitasi ekspor gandum Ukraina agar dapat segera berjalan," kata Retno dalam keterangan pers secara virtual, Jakarta, mengutip Antara, Selasa (28/6).

Dia mengatakan, Jokowi menyampaikan pentingnya dukungan dari negara-negara G20 untuk melakukan reintegrasi ekspor gandum dari Ukraina, serta ekspor komoditas pangan dan pupuk dari Rusia ke dalam rantai pasok global.

Oleh karena itu, dia memandang ada dua cara untuk melakukannya, yakni pertama memfasilitasi ekspor gandum Ukraina. Kedua, Presiden juga memandang pentingnya mengkomunikasikan kepada dunia bahwa komoditas pangan dan pupuk dari Rusia tidak terkena sanksi.

Jokowi menilai, komunikasi yang intensif ini diperlukan agar tidak terjadi keraguan berkepanjangan dari publik internasional. "Komunikasi yang intensif juga perlu dilakukan kepada pihak-pihak yang terkait seperti bank, asuransi, perkapalan, dan lain-lain," ujar Presiden melalui Menlu Retno.

Dia juga menegaskan bahwa dampak perang Ukraina-Rusia terhadap rantai pasok pangan dan produktivitas pangan melalui pupuk sangatlah nyata. Jika gagal menanganinya, krisis atau kelangkaan beras yang menyangkut dua miliar manusia, terutama di negara berkembang dapat terjadi.

Selain itu, Presiden Jokowi dan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi melakukan pertemuan bilateral di sela-sela KTT G7 di Elmau, Jerman, Senin, 27 Juni 2022. Kedua pemimpin negara membahas upaya penguatan kerja sama di bidang pangan.

"Mengenai kerja sama terkait perdagangan bahan pangan antara dua negara, saya akan minta Menteri Perdagangan Indonesia untuk segera berkomunikasi dengan Menteri Perdagangan India," kata Jokowi dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden.

Terkait situasi di Ukraina, Jokowi menyerukan kembali pentingnya perang untuk dihentikan. Menurut dia, Indonesia dan India memiliki posisi yang sama terkait perang Rusia-Ukraina. "Saya senang Indonesia dan India memiliki posisi yang kurang lebih sama antara lain mendesak penyelesaian secara damai," ujar Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan apresiasi atas dukungan kuat India terhadap Presidensi G20 Indonesia. Indonesia juga akan mendukung penuh Presidensi G20 India tahun depan.

Sebagai informasi, KTT G7 ke-48 digelar di Elmau, Jerman, merupakan pertemuan tahunan negara G7 beranggotakan Amerika Serikat, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, dan Perancis. Indonesia hadir sebagai negara mitra G7 sekaligus Presidensi G20.

Dalam KTT G7 kali ini, Jokowi akan mendorong negara-negara G7 untuk bersama-sama mengupayakan perdamaian di Ukraina dan juga secepat-cepatnya mencari solusi dalam menghadapi krisis pangan dan krisis energi yang sedang melanda dunia. "Memang upaya ini tidak mudah, tapi kita Indonesia akan terus berupaya," ucap Jokowi di Jakarta sebelum keberangkatannya ke Munich, Minggu, 26 Juni 2022.

Usai dari Jerman, Jokowi dan rombongan akan berangkat ke Ukraina untuk menemui presiden negara itu yakni Volodymyr Zelenskyy. Di sana, ia akan mengajak Zelenskyy untuk membuka ruang dialog dalam rangka perdamaian.

"Akan bertemu dengan Presiden Zelensky misinya adalah mengajak presiden Ukraina untuk membuka ruang dialog, dalam rangka perdamaian untuk membangun perdamaian. Karena perang memang harus dihentikan dan juga yang berkaitan dengan rantai pasok pangan harus diaktifkan kembali," jelas dia.

Setelah dari Ukraina, Jokowi akan lanjut melakukan kunker ke negara lain yaitu Rusia. Nantinya, ia akan menemui Presiden Vladimir Putin dengan misi yang sama dibawanya ke negara sebelumnya.

"Dari Ukraina saya akan menuju ke Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin, sekali lagi dengan misi yang sama. Saya akan mengajak Presiden Putin untuk membuka ruang dialog dan sesegera mungkin untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang," tutur Jokowi. bari/mohar/fba

BERITA TERKAIT

MENAKER IDA FAUZIYAH: - Kaji Regulasi Perlindungan Ojol dan Kurir

Jakarta-Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah akan mengkaji regulasi tentang perlindungan bagi ojek online (ojol) hingga kurir paket, termasuk mencakup pemberian tunjangan…

TRANSISI EBT: - Sejumlah Negara di Asteng Alami Kemunduran

Jakarta-Inflasi hijau (greenflation) menyebabkan sejumlah negara di Asia Tenggara (Asteng), termasuk Indonesia, Malaysia, dan Vietnam mengalami kemunduran dalam transisi energi…

RENCANA KENAIKAN PPN 12 PERSEN PADA 2025: - Presiden Jokowi akan Pertimbangkan Kembali

Jakarta-Presiden Jokowi disebut-sebut akan mempertimbangkan kembali rencana kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Sebelumnya, Ketua Umum…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MENAKER IDA FAUZIYAH: - Kaji Regulasi Perlindungan Ojol dan Kurir

Jakarta-Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah akan mengkaji regulasi tentang perlindungan bagi ojek online (ojol) hingga kurir paket, termasuk mencakup pemberian tunjangan…

TRANSISI EBT: - Sejumlah Negara di Asteng Alami Kemunduran

Jakarta-Inflasi hijau (greenflation) menyebabkan sejumlah negara di Asia Tenggara (Asteng), termasuk Indonesia, Malaysia, dan Vietnam mengalami kemunduran dalam transisi energi…

RENCANA KENAIKAN PPN 12 PERSEN PADA 2025: - Presiden Jokowi akan Pertimbangkan Kembali

Jakarta-Presiden Jokowi disebut-sebut akan mempertimbangkan kembali rencana kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Sebelumnya, Ketua Umum…