LPEI dan Kemenperin Bangun Desa Devisa Klaster Lada Hitam Lampung

 

NERACA

Jakarta – Desa Devisa Klaster Lada Hitam merupakan kolaborasi antara Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank dengan Kementerian Perindustrian RI yang telah diresmikan pada (23/6) dalam rangkaian acara Harvesting Bangga Buatan Indonesia Lagawifest 2022 di Pulau Tegal Mas, Lampung.

Peresmian ini disaksikan secara langsung maupun daring oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Menkomarves), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Menteri Perindustrian, Menteri Keuangan, Gubernur Bank Indonesia, Gubernur Lampung, Bupati Pesawaran, Disperindag Provinsi Lampung, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Cahaya Baru, serta IKM Kemenperin.

Proyek kolaborasi ini merupakan tindaklanjut dari Nota Kesepahaman tentang Pengembangan Industri Kecil dan Industri Menengah Berorientasi Ekspor yang telah ditandatangani oleh LPEI dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI pada tanggal 30 Mei 2022 yang lalu guna meningkatkan kapasitas pelaku usaha berorientasi ekspor dan mengembangkan potensi wilayah.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita dalam kata sambutan menyampaikan Kemenperin RI sudah memiliki program Desa Devisa yang bekerjasama dengan LPEI dan ini sebagai percontohan. “Kami bekerjasama dengan Kabupaten Lampung Timur dengan komoditas pilihannya adalah lada hitam. Kami akan segera melakukan penetrasi pasar-pasar ekspor untuk lada hitam. Kami juga sampaikan terima kasih kepada LPEI,” katanya seperti dikutip dalam keterangannya, Senin (27/6).

Desa Devisa Klaster Lada Hitam terdiri atas enam desa di wilayah Kabupaten Lampung Timur yaitu Desa Sukadana Baru, Catur Swako, Tanjung Harapan, Negeri Katon, Putra Aji Dua dan Surya Mataram. Terdapat 505 orang petani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan) Cahaya Baru dan 80 orang diantaranya merupakan petani perempuan.

Keunggulan lada hitam Lampung ini memiliki karakteristik cita rasa dan aroma khas yang tidak dimiliki oleh lada hitam dari daerah lain, sehingga dengan keunikan ini Provinsi Lampung telah memperoleh Sertifikat Indikasi Geografis (IG) Lada Hitam yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI. Sertifikat IG ini menunjukan bahwa komoditas lada Lampung memiliki reputasi kualitas yang baik dan menjadikan lada hitam sebagai komoditas unggulan Lampung.

Kapasitas produksi Gapoktan Cahaya Baru mencapai 100-150 kg per hari di musim panen raya dan 10-15 kg per hari di musim bukan panen raya dengan luas lahan 600 hektar. Saat ini Gapoktan Cahaya Baru telah melakukan kegiatan ekspor melalui pihak ketiga dengan negara tujuan antara lain ke negara India, Kenya, Australia dan Jerman.

Melalui program Desa Devisa Klaster Lada Hitam Lampung, LPEI akan berperan dalam meningkatkan pengetahuan dan kompetensi para petani lada hitam sehingga nantinya mampu meningkatkan kualitas produksi serta menciptakan produk yang bernilai tambah yang sesuai dengan permintaan pasar global.

Direktur Eksekutif LPEI, Riyani Tirtoso menyampaikan bahwa melalui program Desa Devisa Klaster Lada Hitam, LPEI terus berupaya untuk memberikan pendampingan secara berkelanjutan kepada Gapoktan Kabupaten Lampung Timur sehingga mampu melakukan ekspor secara mandiri.

“Selain dari sisi pemberdayaan komunitas, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat dengan tetap melestarikan aspek sosial dan budaya masyarakat setempat. Kolaborasi LPEI dengan Kementerian terkait serta pemangku kepentingan di bidang komoditas lada hitam juga mendukung program Indonesia Spice Up The World (ISUTW), yang diharapkan akan meningkatkan ekspor bumbu dan rempah Indonesia, mendorong kuliner Indonesia bisa hadir di mancanegara serta memberi nilai tambah bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan usaha kuliner restoran Indonesia di mancanegara,” ujar Riyani.

BERITA TERKAIT

Jokowi Resmikan Sejumlah Infrastruktur di Sulawesi Tengah Pasca Bencana, Termasuk Huntap yang Dibangun Waskita

Jokowi Resmikan Sejumlah Pembangunan Infrastruktur di Sulawesi Tengah Pasca  Bencana, Termasuk Huntap yang Dibangun Waskita NERACA Jakarta - Jokowi Resmikan…

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jokowi Resmikan Sejumlah Infrastruktur di Sulawesi Tengah Pasca Bencana, Termasuk Huntap yang Dibangun Waskita

Jokowi Resmikan Sejumlah Pembangunan Infrastruktur di Sulawesi Tengah Pasca  Bencana, Termasuk Huntap yang Dibangun Waskita NERACA Jakarta - Jokowi Resmikan…

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…