Menilik Fenomena Gelombang PHK pada Startup di Indonesia

 

Oleh: IG Agung Ayu Pradnya Paramita, KPP Madya Denpasar

 

Fenomena mengejutkan datang di awal tahun 2022. Tercatat sejumlah perusahaan rintisan atau yang biasa dikenal dengan sebutan startup di Indonesia, telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya. Beberapa startup tersebut adalah Zenius, JD.ID, LinkAja, dan TaniHub.

Merujuk pada data yang dicatat oleh Layoff.fyi, secara global terdapat 16.935 orang karyawan startup yang diberhentikan pada periode Mei 2022. Jika ditelaah lebih jauh, sejak tahun 2020 hingga kuartal pertama tahun 2022, total keseluruhan karyawan startup yang di PHK sebanyak 129.373 orang.

Padahal, kehadiran startup di awal pandemi Covid-19 disambut dengan antusias sebagai trobosan yang solutif. Masyarakat yang lebih banyak melakukan kegiatan di dalam rumah guna mencegah penularan virus memiliki kendala dalam beraktivitas. Pada saat itulah, startup muncul dengan berbagai produk digital yang dibutuhkan masyarakat dengan berbagai promo yang menggiurkan.

Menurut Google-Temasek, telah terjadi penambahan pelanggan digital di Indonesia sebesar 21 juta selama awal pandemi. Angka tersebut berdasar pada peningkatan jumlah masyarakat Indonesia yang memakai aplikasi digital guna mempermudah kegiatan sehari-hari dari dalam rumah. Peluang itu menarik minat para investor untuk berbondong-bondong menanamkan modalnya pada startup.

Jika demikian, mengapa terjadi fenomena gelombang PHK di kalangan startup dalam jangka waktu yang hampir berdekatan? Kemungkinan besar, hal ini diakibatkan oleh efek pandemi yang mulai memudar. Masyarakat selaku pelanggan produk telah kembali menjalani aktivitas seperti semula, sehingga produk digital bukan lagi menjadi solusi utama.

Sebagian besar pelanggan produk digital yang melonjak saat pandemi hanyalah pelanggan sementara. Hal ini merujuk pada pasar yang sensitif terhadap promo. Apabila sebuah startup tidak lagi memberikan promo, maka para pelanggan sementara tersebut mulai meninggalkan penggunaan produk digital.

Ini menjadi salah satu penyebab mengapa startup berlomba-lomba untuk melakukan “pembakaran uang”, yaitu suatu strategi bisnis yang menggunakan modalnya habis-habisan dengan memberikan promo secara berkala agar pelanggan “kecanduan” dan terus menggunakan layanan startup dalam jangka panjang.

Strategi ini memang membuat valuasi startup berkembang pesat. Namun, “pembakaran uang” yang berkepanjangan tanpa memikirkan profit, perlu diperhatikan dengan serius.

 Menurut Aviliani yang merupakan seorang Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), pertumbuhan startup yang melesat namun dengan tingkat keuangan yang masih merah wajib diwaspadai. Hal ini dikarenakan walaupun startup memiliki valuasi dan traksi yang tinggi, namun dengan minimnya keuntungan, belum break even point (BEP) dan belum mencapai return on investment (ROI), berpotensi menimbulkan dampak ekonomi.

Hal ini dapat menyebabkan penurunan daya tarik investor baru. Akibatnya, saham startup kian jatuh, dan diikuti dengan rentetan masalah keuangan lainnya. Para investor lama pun mulai menetapkan standar ketat dan mencoba berhemat dengan berhenti melakukan penyuntikan dana.

Problematika tersebut menjadi amat krusial karena tingginya ketergantungan startup di Indonesia pada pendanaan dari investor. Sehingga, saat aliran dana mulai susut, efisensi menjadi opsi startup untuk menjaga keuangan perusahaan agar tetap sehat.

Adapun bentuk efisensi yang biasa dilakukan oleh perusahaan adalah penutupan unit bisnis yang dianggap tidak menguntungkan dan pengurangan biaya. Salah satu pengurangan biaya tersebut adalah biaya gaji karyawan. Hal ini lah yang menjadi pemicu terjadinya fenomena gelombang PHK.

Kondisi di Indonesia

Namun, di tengah fenomena tersebut, Shopee sebagai salah satu startup yang diterpa isu PHK, menepis isu tersebut sebagai isu belaka. Direktur Shopee, Handhika Jahja, menyampaikan bahwa tengah terdapat penyesuaian terhadap pasar tertentu secara global. Tetapi hal itu tidak melibatkan Shopee Indonesia.

Terpantau sejak 6 bulan terakhir, Shopee hadir dengan berbagai inisiatif untuk memajukan UMKM di Indonesia. Salah satu upaya tersebut adalah pendirian Kampus UMKM Shopee yang berada di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, guna mengasah keterampilan ribuan UMKM lokal perihal bisnis digital. Bahkan Shopee Indonesia turut mengikuti program Java in Paris dengan membawa produk UMKM lokal di kota Paris. Tidak hanya itu, Shopee Indonesia melalui program Sea Labs yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Maret 2022 lalu, tetap rutin merekrut talenta-talenta digital yang diharapkan ikut berkontribusi dalam membangun digital ekonomi Indonesia di masa depan.

Maka dari itu, ada baiknya startup mulai melakukan perombakan strategi bisnis untuk menemukan rumus yang jitu dalam rangka menyelamatkan nasib perusahaan. Perlu dilakukan evaluasi ulang terhadap target pasar, memfokuskan diri pada inovasi layanan dan produk, serta lebih memprioritaskan diri dalam membentuk tim manajerial yang solid ketimbang terus-terusan mencari investor besar tapi produk kurang diminati pasar. Startup wajib memfokuskan diri pada aliran pendapatan dibanding “pembakaran uang” tanpa batas, yang berisiko tinggi terhadap keselamatan perusahaan.

BERITA TERKAIT

Jaga Persatuan dan Kesatuan, Masyarakat Harus Terima Putusan MK

    Oleh : Ridwan Putra Khalan, Pemerhati Sosial dan Budaya   Seluruh masyarakat harus menerima putusan Mahkamah Konstitusi (MK)…

Cendekiawan Sepakat dan Dukung Putusan MK Pemilu 2024 Sah

    Oleh: David Kiva Prambudi, Sosiolog di PTS   Cendekiawan mendukung penuh putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada sidang sengketa…

Dampak Kebijakan konomi Politik di Saat Perang Iran"Israel

  Pengantar Sebuah diskusi webinar membahas kebijakan ekonomi politik di tengah konflik Irang-Israel, yang merupakan kerjasama Indef dan Universitas Paramadina…

BERITA LAINNYA DI Opini

Jaga Persatuan dan Kesatuan, Masyarakat Harus Terima Putusan MK

    Oleh : Ridwan Putra Khalan, Pemerhati Sosial dan Budaya   Seluruh masyarakat harus menerima putusan Mahkamah Konstitusi (MK)…

Cendekiawan Sepakat dan Dukung Putusan MK Pemilu 2024 Sah

    Oleh: David Kiva Prambudi, Sosiolog di PTS   Cendekiawan mendukung penuh putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada sidang sengketa…

Dampak Kebijakan konomi Politik di Saat Perang Iran"Israel

  Pengantar Sebuah diskusi webinar membahas kebijakan ekonomi politik di tengah konflik Irang-Israel, yang merupakan kerjasama Indef dan Universitas Paramadina…