AVPN Solusi dan Peluang Investasi di Sektor Parekraf

NERACA

Nusa Dua - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenarekraf/Baparekraf) ingin penyelenggaraan Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) Conference di Bali mampu menghadirkan solusi dan membuka peluang investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) Tanah Air.

“Pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang paling terpukul akibat pandemi Covid-19 Pandemi. Namun di sisi lain, sektor parekraf juga menjadi lokomotif utama dalam kebangkitan ekonomi,” ungkap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/KaBaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. 

Sandiaga mejalasakan, enguatan investasi di sektor ini akan meningkatkan peran pariwisata dan ekonomi kreatif dalam kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja. Banyak sektor lain yang bergantung pada kinerja parekraf seperti ritel, akomodasi, makanan dan minuman, logistik, dan angkutan.

“Acara ini bertujuan untuk memberikan solusi dan peluang dalam hal ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, untuk menciptakan lingkungan yang aman, meningkatkan produktivitas, stabilitas dan keamanan, dan juga untuk memperkuat kepemimpinan global khususnya di Asia,” kata Sandiaga.

Sandiaga juga mengatakan, event internasional yang berlangsung pada 21 hingga 24 Juni 2022 tersebut akan menegaskan bahwa Indonesia khususnya Bali sudah siap menyambut berbagai event internasional untuk diselenggarakan di Pulau Dewata dengan keindahan alam dan budaya.

“Event ini tentunya membuat persepsi yang baik tentang ketahanan ekonomi Indonesia terhadap krisis, kemudian menunjukkan kesiapan dan kepemimpinan Indonesia kepada dunia, khususnya dalam hal pemulihan ekonomi global, serta mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat internasional untuk mengadakan kegiatan MICE di Indonesia,” ujar Sandiaga.

Sandiaga juga percaya bahwa AVPN 2022 menjadi acara terbesar untuk jejaring investasi sosial dalam hal pembiayaan filantropi di Asia. 

“Kami berharap konferensi ini akan memberikan hasil yang bermanfaat, dengan peluang yang sangat baik bagi kita semua untuk berbagi ilmu dan keahlian, membangun kerjasama strategis dan jaringan untuk memberikan solusi untuk rintangan sosial-ekonomi terbaru. Sehingga tahun depan, Bali siap kembali menjadi tuan rumah lagi,” harap Sandiaga.

Tahun (2022) ini, Kemenparekraf memfasilitasi lima brand social enterprise untuk berpartisipasi dalam kegiatan Impact Live dan Impact Showcase. Merek-merek ini berasal dari subsektor kuliner, fesyen dan kriya. Kelima brand tersebut adalah Tenoon, MCL (Mycotech Lab), Liberty Society, Timurasa dan KaIND.

Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo pun menginginkan penyelenggaraan AVPN Conference 2022 di Bali menjadi platform yang tepat untuk membangun kerja sama strategis, termasuk untuk mengidentifikasi peluang investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Pandemi Covid-19 menjadi pengingat bagi banyak pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Agenda _sustainability_ tidak lagi opsional, tetapi wajib diterapkan jika ingin melestarikan dunia dan diwariskan bagi generasi yang akan datang,” ujar Angela.

 

Angela pun mengatakan, penyelenggaraan AVPN sebelumnya direncanakan digelar pada tahun 2021. Lantaran pandemi Covid-19, pihaknya memutuskan menunggu satu tahun agar situasi lebih kondusif dan konferensi AVPN bisa berjalan baik sehingga bisa berdampak langsung bagi masyarakat khususnya masyarakat Bali.

Sementara itu, CEO AVPN Naina Subberwal Batra menambahkan, Konferensi Global AVPN sendiri mempertemukan berbagai filantropis, investor, dan pembuat kebijakan terkemuka dunia untuk mengumumkan aliansi baru, meluncurkan potensi pendanaan baru, dan membentuk kemitraan strategis untuk membantu negara-negara Asia mengatasi kekurangan pendanaan dalam memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (TPB/SDGs). 

Hasil dari pertemuan AVPN akan menjadi masukan bagi agenda utama KTT G20 sehingga memungkinkan diambilnya tindakan nyata untuk mengkatalisis sumber daya dan modal agar mendatangkan dampak yang lebih besar di Asia.

Dengan lebih dari 600 organisasi/perusahaan anggota yang tersebar di 33 negara, AVPN memiliki peran unik untuk menghubungkan pemimpin negara-negara di Asia guna mengkolaborasikan modal, bantuan teknis, dan pengaruh kebijakan mereka untuk mengkatalisis modal yang dimiliki kantor, keluarga, yayasan, dan perusahaan-perusahaan di Asia.

 

 

BERITA TERKAIT

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…