Pemkot Palembang Dorong Percepatan Elektronifikasi Transaksi Pemda

NERACA

Palembang - Pemerintah Kota Palembang mendorong percepatan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah (ETP) dengan membentuk tim percepatan dan perluasan digitalisasi daerah (P2DD).

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Agus Kenala di Palembang, dikutip Antara, kemarin, mengatakan ini menjadi strategi Pemkot Palembang setelah sebelumnya sudah menyusun peta jalan untuk digitalisasi daerah.

“Saat ini semua pencairan dana pemerintah harus melalui Bank Sumsel Babel, tidak bisa lagi langsung ke pemkot,” kata dia.

Tak hanya itu, Pemkot Palembang menyediakan puluhan kanal pembayaran digital untuk pajak dan retribusi, seperti pembayaran PDAM hingga tiket Bus Trans Musi.

Bahkan yang terbaru, pemkot juga sudah menerapkan pembayaran layanan kesehatan di RSUD Bari dan RS Gandus menggunakan mesin EDC yakni alat penerima pembayaran yang dapat menghubungkan antar rekening bank.

“Kami juga meluncurkan kartu berobat yang bisa jadi uang elektronik (e-money), yang mana di dalamnya bisa ada rekam medis di RSUD Gandus,” kata dia.

Upaya ini tak lain untuk mendorong Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT)

Justru dengan penerapan elektronifikasi dalam transaksi keuangan pemerintah daerah ini terbukti dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah hingga 6,2 persen.

“Tren ini kami rasakan, walaupun saat ini kondisi pandemi. Kami berharap setelah beralih status jadi endemi bisa lebih besar lagi capaian PAD sehingga daerah bisa mandiri atau tidak tergantung Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus dari APBN,” kata dia.

Belum lama ini, Pemkot Palembang bekerja sama dengan Bank Indonesia dalam mengimplementasikan pembayaran QR Code yakni Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS) di pasar tradisional.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Erwin Soeriadimadja mengatakan, setelah akrab digunakan di ritel modern maka BI menilai sudah saatnya menyasar pasar tradisional.

“Dengan masuk ke pasar tradisional, artinya penerapan digitalisasi sistem pembayaran ini sudah menyasar seluruh lapisan masyarakat,” kata Erwin.

Ia mengatakan untuk tahap awal BI menerapkan di tujuh pasar tradisional, namun pada akhir tahun diharapkan sudah di semua pasar Provinsi Sumsel.“Ini tahap awal saja dan diharapkan dapat pelecut pertumbuhan QRIS di Sumsel,” kata dia. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

SesKemenKopUKM Dukung Wadah GKN Kembangkan Wirausaha Berbasis Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Digital

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendukung Organisasi Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang diharapkan…

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

SesKemenKopUKM Dukung Wadah GKN Kembangkan Wirausaha Berbasis Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Digital

NERACA Subang - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim mendukung Organisasi Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) yang diharapkan…

Calon Ketua PWI Jaya Iqbal Irsyad Kuatkan Koordinasi bersama Tim

NERACA Jakarta - Calon Ketua PWI Jaya periode 2024-2029, Iqbal Irsyad, bersama Calon Ketua DKP PWI Jaya, Berman Nainggolan, serta…

Fitur Sosial Media Ada di e-Commerce, Apakah Melanggar?

NERACA Jakarta - Mendekati tenggat waktu yang telah ditetapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yakni hingga April 2024, dikabarkan bahwa proses integrasi…