Hingga Juni, Biaya Eksplorasi Adaro Capai US$1,5 Juta

NERACA

Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengeluarkan biaya eksplorasi sebesar US$1,5 juta hingga bulan Juni 2012. Sementara anggaran yang disiapkan untuk eksplorasi ini mencapai US$1,65 juta.

Informasi tersebut disampaikan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis(12/7). Disebutkan, kegiatan eksplorasi ini diprioritaskan pada daerah untuk mendapatkan data-data geologi, geohidrologi, acid mine drainage (AMD) dan kepentingan uji geoteknik.

Daerah tersebut meliputi Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong, Propinsi Kalimantan Selatan. Jumlah total pengeboran yang dilakukan selama periode Juni 2012 adalah sebanyak 49 lubang dengan total kedalaman 9735.9 meter dan total kedalaman logging geofisika 7501.40 meter.

Perusahan pertambanagn ini membukukan laba bersih kuartal I/2012 sebesar US$122 juta atau setara dengan Rp1,1 triliun, naik 12% dari periode yang sama tahun lalu US$109 juta seiring dengan peningkatan penjualan.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I-2012, emiten berkode saham ADRO ini mencatatkan 21% kenaikan penjualan bersih menjadi US$916 juta dari sebelumnya US$757,23 juta. Meski demikian, margin bersih perseroan yang dikendalikan oleh Adaro Strategic Investments ini minus 6,99% dari 14,32% menjadi 13,32%, margin laba kotor juga turun tipis 1,5% menjadi 32,53% dari 33,02%.

Direktur Utama Adaro Energy Garibaldi Thohir pernah mengatakan peningkatan penjualan bersih tersebut didorong oleh kenaikan volume penjualan batu bara dan harga jual rata-rata yang juga meningkat.“Kami juga akan melanjutkan upaya untuk sekali lagi menghasilkan kinerja yang baik tahun ini, sambil terus berperan aktif dalam kontribusi terhadap masyarakat dan negara,” katanya.

Produksi batu bara Adaro Energy kuartal I/2012 naik 3,4% menjadi 10,96 juta ton, penjualan juga naik 3,1% menjadi 11,25 juta ton. Jumlah ini merupakan 22% dari total target produksi perseroan tahun ini antara 50 juta ton - 53 juta ton batu bara.

Sepanjang tahun lalu, produksi batu bara Adaro Energy naik 13% menjadi 47,7 juta ton dari 42,2 juta ton dan penjualan naik 16% menjadi 50,8 juta ton dari 43,8 juta ton. (didi)

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…