5 Ton Kepiting Bakau Diekspor ke Tiongkok - KKP Kawal Quality Assurance

NERACA

Balikpapan - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melepas ekspor 5 ton kepiting bakau Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur langsung ke Shenzhen, Tiongkok. Komoditas senilai lebih dari Rp1 miliar ini berasal dari unit usaha pembudidaya ikan (UUPI), yang termasuk usaha mikro kecil menengah (UMKM), CV Tiga A.

"Alhamdulillah, ini menjadi bukti bahwa semua pelaku usaha baik yang besar maupun kecil bisa ekspor," kata Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Balikpapan, Eko Sulistyanto.

Eko pun mengungkapkan, ekspor bisa dilakukan setelah UUPI tersebut mengantongi sertifikat Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) dan nomor registrasi negara Tiongkok. Sertifikat itu pun diperoleh secara gratis melalui pendampingan BKIPM Balikpapan.

 "Jadi memang pengurusan sertifikat gratis dan kami juga terus lakukan pendampingan hingga ekspor," ungkap Eko.

Ekspor tersebut juga kian mudah dengan adanya sinergitas BKIPM Balikpapan, Bea Cukai Balikpapan, PT. Angkasa Pura I Bandar Udara SAMS Sepinggan Balikpapan dan MY Indo Airlines. Saat ini, pelaku usaha bisa memanfaatkan fasilitas direct call atau ekspor langsung ke Tiongkok dan Singapura.

"Kami berkomitmen untuk terus memberikan kemudahan dan layanan prima kepada masyarakat, terutama para pengguna jasa," kata Eko.

 Dalam kesempatan ini, Eko menyebut lalulintas komoditas perikanan yang keluar dari wilayah Provinsi Kalimantan Timur terus mengalami peningkatan. Tercatat, selama 2021 nilai ekspor dari Kaltim mencapai lebih dari Rp1 triliun.

 Negara tujuan ekspor komoditas perikanan dari Kalimantan Timur di antaranya adalah Japan, Tiongkok, Inggris Raya, Singapura, Hongkong, Amerika Serikat, Malaysia, Taiwan, Korea Selatan, Vietnam, Belanda. BKIPM Balikpapan kata dia, akan terus berupaya menjaga tren positif ini dengan memberikan layanan jaminan mutu (quality assurance) terhadap produk perikanan yang akan diekspor.

 "Tentu ini peluang yang bisa dimaksimalkan oleh para pelaku usaha, kami terus berupaya untuk turut menjaga dari sisi keamanan dan mutu produk," jelas Eko.

Seperti diketahui, pelepasan launching direct call ekspor komoditas perikanan (kepiting bakau) ke kota Shenzhen, Tiongkok dihadiri dan dilepas oleh Plt. Sekda Provinsi Kalimantan Timur Riza Indra Iriadi dan Walikota Balikpapan Rahmad Mas'ud, berlokasi di Tempat Pemeriksaan Fisik Ikan area cargo Bandara SAMS Sepinggan.

Seperti diketahui, Quality Assurance merujuk pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 10 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kelautan dan Perikanan, serta Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 19 Tahun 2010 tentang Pengendalian Sistem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan.

Kegiatan quality assurance yang disiapkan di antaranya, di kawasan budidaya, verifikasi penerapan standar pembenihan ikan yang baik, standar pembesaran ikan yang baik dan cara pembuatan pakan ikan yang baik. Kemudian pemantauan dan surveilans dalam rangka pencegahan masuk dan tersebarnya penyakit ikan karantina, pemenuhan standardisasi biosecurity di UUPI, monitoring mutu dengan pengujian sampel pakan, air, es hingga kegiatan pendukung seperti bimbingan teknis dan pendampingan.

Sehingga dalam hal ini, diharapkan Quality Assurance dapat dipedomani baik di tingkat Pusat maupun UPT lingkup BKIPM, bersama pihak-pihak terkait. Dia menegaskan rencana kerja ini tak lepas untuk menyukseskan kebijakan/program prioritas KKP tahun 2021 – 2024.

Adapun kebijakan prioritas KKP 2021 - 2024 meliputi penerapan penangkapan terukur di setiap Wilayah Pengelolaan Perikanan untuk keberlanjutan ekologi. Kedua, pengembangan budidaya perikanan berorientasi ekspor untuk komoditas unggulan antara lain udang, lobster, kepiting dan rumput laut.

Terakhir, pembangunan kampung-kampung perikanan berbasis kearifan lokal di di perairan tawar, payau, laut untuk pengentasan kemiskinan dan menjaga keberlanjutan ikan-ikan lokal khususnya yang bernilai ekonomis tinggi.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan dalam upaya mendorong ekspor produk perikanan, KKP fokus untuk mendorong edukasi terkait produksi hingga pengolahan agar memenuhi standar global. Selain itu tenaga terampil juga dipersiapkan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang mampu menopang industri perikanan.

 

 

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…