Hasan Fauzi Ditunjuk Jadi Plt Dirut BEI

NERACA

Jakarta – Terpilihnya Inarno Djajadi sebagai kepala eksekutif pengawasa pasar modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membawa kekosongan jabatan direktur utama di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun demikian, pihak manajemen BEI telah menunjuk direktur pengembangan BEI Hasan Fawzi menggantikan Inarno Djajadi sebagai pelaksana tugas (Plt) direktur utama BEI.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Bursa Efek Indonesia, Laksono Widodo dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, Hasan Fawzi akan menggantikan Inarno Djajadi yang akan dilantik sebagai kepala eksekutif pengawas pasar modal OJK. "Plt. direktur utamanya Hasan Fawzi,"ujarnya.

Dia melanjutkan, pengangkatan Hasan Fawzi sebagai Plt. direktur utama BEI tidak memerlukan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Sebagai informasi, Hasan telah menjabat sebagai direktur pengembangan Bursa Efek Indonesia melalui RUPS pada 29 Juni 2018. Hasan memulai kariernya di PT Kliring Depositori Efek Indonesia dengan posisi terakhir sebagai Kepala Departemen Pengembangan Sistem pada 1993–1997.

Kemudian, dia bergabung dengan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dengan posisi terakhir sebagai Kepala Divisi Teknologi Informasi pada 1997–2008. Hasan juga tercatat pernah menjadi Direktur Penilai Harga Efek Indonesia PHEI periode 2008–2012 dan Direktur Utama KPEI selama dua periode yakni 2012–2015 dan 2015–2018.

Sebagaimana diketahui, Direktur Utama BEI saat ini Inarno Djajadi terpilih sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK. Hal tersebut ditetapkan oleh Komisi XI DPR RI setelah melalui uji kepatuhan dan kelayakan atau fit and proper test. Rencananya, pelantikan anggota dewan komisioner OJK akan dilakukan pada Juli 2022. Namun kabar yang beredar, pelantikan akan dilaksanakan Selasa (24/5) di Mahkamah Agung.

Asal tahu saja, Inarno Djajadi pada uji kepatuhan dan kelayakan atau fit and proper test calon dewan komisioner OJK mengharapkan pada tahun 2027, kapitalisasi pasar modal bisa lebih dari Rp15.000 triliun yang artinya 60% dari PDB. Di mana saat ini, BEI mencatatkan kapitalisasi pasar sebesar Rp8.912 triliun. Dari sisi rata-rata nilai transaksi harian yang saat ini sebesar Rp13,37 triliun, pada tahun 2027 diharapkan mencapai Rp25 triliun.

Kemudian untuk jumlah perusahaan tercatat yang saat ini sebanyak 780 emiten menjadi 1.100 perusahaan pada 2027. Terakhir, untuk jumlah investor pasar modal di tahun 2027, Inarno berharap mencapai lebih dari 20 juta. Adapun saat ini tercatat jumlah investor secara keseluruhan sebanyak 8,3 juta orang. Untuk diketahui, dalam beberapa tahun belakang ini, pertumbuhan investor sangat signifikan yang bila dibandingkan dengan tahun 2017 telah tumbuh setidaknya 7,5 kali lipat.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…