Dampak pandemi Covid-19 membawa perubahan pada prilaku masyarakat atau lebih dikenal dengan adaptasi kebiasaan baru dan salah satunya, budaya belanja yang bergeser menjadi belanja online atau daring. Shinta (28), salah satu pegawai bank swasta ini bercerita, khawatiran penyebaran Corona dan himbauan pemerintah untuk mengurangi mobilitas di luar rumah memaksa dirinya untuk lebih terbiasa belanja kebutuhan rumah tangga hingga belanja dapur lewat online. “Dulu sebelum pandemi, saya rutin belanja bulanan atau kebutuhan dapur di pasar atau supermarket. Tapi kini,belanja online menjadi pilihan selain juga praktis, efisien dan tidak perlu repot,”tandasnya.
Apalagi, lanjutnya, saat ini begitu banyak e-commerce yang menawarkan fasilitas belanja online dengan bebas biaya ongkos kirim. Hal tersebut makin memacu dirinya sebagai kaum hawa yang gemar belanja makin nyaman. Hal senada juga disampaikan Rahma (40), ibu rumah tangga ini menuturkan, sebelum pandemi Covid-19 dirinya selalu berbelanja dengan mengunjungi tempat berbelanja (offline). Hanya saja, akibat pandemi kebiasaan tersebut perlahan-lahan bergeser membentuk kebiasaan baru.
Pandemi, disampaikan memaksa dirinya untuk melakukan belanja secara daring. Apalagi, saat itu pemerintah melockdown enam bulan menekan mobilitas masyarakat. Setelah mengetahui cara berbelanja secara daring, perlahan kebiasaan baru tersebut mengubah kebiasaan pola belanjanya. "Ternyata mudah, tinggal klik-klik saja dan barang sampai. Tidak harus keluar, sibuk mencari parkir dan sebagainya," ujar ibu dua anak ini.
Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan bulanan, Rahma mengaku sampai memiliki langganan merchant online untuk memenuhi kebutuhannya tersebut. Walaupun begitu, tidak semua barang dibelinya secara offline. Beberapa produk seperti sepatu dan kacamata masih dibeli secara offline. "Karena, masing-masing brand tentunya tidak sama ukurannya sehingga lebih nyaman mencoba langsung dan untuk kacamata juga harus cek langsung sehingga harus pergi sendiri," ujarnya.
Ya, meningkatnya tren belanja online di saat pandemi juga turut mendongkrak volume pengiriman jasa kurir dan logistik. Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) M. Feriadi membenarkan, tren belanja online membawa dampak pertumbuhan bagi industri logistik.”Industri logistik bisa terus bertumbuh karena sudah menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat. Terutama setelah masuknya era e-commerce,”tandasnya.
Dirinya mencatat, volume pengiriman rerata nasional sepanjang semester pertama 2021 telah tumbuh sekitar 30% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Meski tak merinci, tapi Feriadi mengatakan sudah terjadi pergeseran, pengiriman lokal dalam kota lebih banyak ketimbang antar kota/provinsi. Sementara Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) juga mencatat arus pengiriman barang mengalami pertumbuhan hingga 40% selama pandemi Covid-19. Kenaikan ini banyak disumbang oleh industri farmasi, alat kesehatan dan barang-barang konsumsi (consumer goods).
Ketua Umum ALI, Mahendra Rianto, kenaikan ini disebabkan banyaknya gerai-gerai farmasi yang memasarkan produknya melalui e-commerce atau platform berjualan online lainnya. Sehingga begitu konsumen memesan, barang bisa langsung dikirimkan, misalnya melalui ojek online. Oleh karena semakin beralihnya masyarakat berbelanja online, serta pembatasan sosial di tengah pandemi membawa bisnis jasa kurir dan logistik masih cukup menjanjikan.
Selain itu, penyedia layanan pengiriman juga sangat dibutuhkan di Indonesia yang memiliki penduduk berjumlah 267 juta yang tersebar di sekitar 7.000 pulau. Tentu hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi perusahaan-perusahaan penyedia jasa logistik dan kurir untuk meraup ceruk pasar yang masih terbuka lebar. Maka tak heran saat ini banyak bermunculan pemain baru di industri jasa kurir dan logistik.
Inovasi dan Kolaborasi
Dihadapkan pada potensi pasar yang cukup besar, para pemain di industri ini berlomba-lomba untuk mendominasi pasar dengan berbagai tawaran promo harga, kualitas layanan hingga inovasi produk. Langkah inilah yang dilakukan SiCepat Ekspres sebagai perusahaan ekpedisi. Tidak hanya itu, menyadari perseroan tidak bisa berjalan sendiri, maka perluas kerjasama dan kolaborasi menjadi strategi bisnis untuk menjaga eksistensinya. “Kami terus fokus dalam menghasilkan inovasi produk layanan, dan juga menjalin kolaborasi dengan banyak pihak untuk terus memberikan kemudahan kepada masyarakat,” kata CEO SiCepat Ekspres, The Kim Hai.
Kini sejak berdiri tahun 2014, hingga saat ini tren bisnisnya mengalami pertumbuhan dengan pencapaian yang positif. Dari sisi pengiriman, selama 2021 SiCepat Ekspres sukses mengirimkan hingga lebih dari 2,8 juta paket perhari yang mana mengalami peningkatan hingga 93% dibandingkan tahun lalu. Tidak hanya memanfaatkan teknologi secara maksimal, perusahaan ekspedisi asli Indonesia ini juga mendukung peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Infrastruktur dengan 70 ribu orang karyawan serta perluasan jangkauan dengan menghadirkan lebih dari 1.500 gerai, 149 Pick Up Drop Point (PUDO), 84 Sortation, dan lebih dari 7.000 titik SiCepat Point yang tersebar di seluruh Indonesia.
Berbekal pencapaian positif di tahun lalu, SiCepat Ekspres juga optimis bakal mengulang hal yang sama di tahun ini. Oleh karena itu, perseroan menargetkan peningkatan volume pengiriman hingga 32% dibandingkan tahun 2021 rata-rata pengiriman paket sebanyak 2,8 juta paket per hari. Disampaikan Chief Marketing & Corporate Communication Officer (CMCCO) SiCepat, Wiwin Dewi Herawati, optimisme SiCepat di tahun ini, tentunya diiringi pula dengan pengembangan inovasi serta perluasan jaringan yang dilakukan perusahaan, ditambah dengan kerja sama antar berbagai pihak,agar SiCepat dapat terus memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang layanan pengiriman barang.
Untuk memaksimalkan laju bisnis di 2022 ini, lanjut Wiwin, SiCepat masih akan tetap berfokus pada transformasi digital secara menyeluruh, untuk dapat memberikan layanan logistik end-to-end yang dapat diandalkan oleh masyarakat. Transformasi ini didukung juga dengan usaha perusahaan untuk terus memaksimalkan integrasi teknologi di semua lini bisnis SiCepat, serta mengembangkan infrastruktur sebagai penunjang penting. "Di tahun ini juga, SiCepat tentu akan menghadirkan berbagai inovasi yang berfokus memberikan kemudahan bagi para customer dalam hal pengiriman,"kata Wiwin.
Untuk saat ini, SiCepat Ekspres sudah berkolaborasi dengan beberapa pihak, seperti partner LDN, Telefast, dan Alfamart untuk menghadirkan SiCepat Point, guna memberikan pelayanan pengiriman terintegrasi ke seluruh wilayah Indonesia. Kedepan, SiCepat Ekspres terus mengembangkan potensi untuk memberikan kontribusi terbaik bagi Negeri dan berkomitmen untuk meningkatkan perekonomian Indonesia melalui program-program yang berfokus pada peningkatan ekonomi berkelanjutan, kepedulian sosial, budaya, teknologi dan lingkungan hidup.
Asal tahu saja, dengan transformasi dan ekosistem berbasis digital yang dibangun SiCepat Ekspres nantinya bisa mendukung di berbagai sektor bisnis, mulai dari end-to-end logistic solution, Digital F&B solution, industri kreatif, hingga electric vehicle. Dengan ekosistem dan integrasi digital yang dibangun, SiCepat Ekspres juga dapat membantu membuka peluang bisnis dan usaha bagi UMKM untuk lebih berkembang dan membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia.
Tumbuh Bersama
Masih bergeliatnya bisnis SiCepat di usianya yang ke-8, tidak bisa lepas dari peran UMKM sebagai mitranya. Pasalnya, di awal kehadiran SiCepat kala itu hanya melayani UMKM (pasar social commerce) yang tersedia di social media, kemudian memperluas jaringan ke seluruh Indonesia dan mengembangkan teknologi untuk menyediakan layanan pengantaran dan penjemputan paket di beberapa platform e-commerce. Maka komitmen SiCepat untuk tumbuh bersama UMKM terus dilakukan dengan berbagai inovasi layana, pendampingan hingga bantuan pinjaman modal, seperti yang dilakukan SiCepat dengan kerjasama platform finansial teknologi, Pinjam Modal untuk mempermudah akses permodalan ke pelaku UMKM.
Lewat program BONUS (Bantuan Modal untuk Usaha), member SiCepat atau Sahabat SiCepat, serta UMKM dapat mengajukan pinjaman secara online ke Pinjam Modal melalui aplikasi SiCepat Ekspres. Dimana untuk jumlah plafon pinjaman para Sahabat SiCepat bisa mendapatkan fasilitas tambahan modal usaha hingga Rp 50 juta.
Kata CEO Pinjam Modal, Herman Handoko, kerja sama yang dilakukan Pinjam Modal bersama dengan SiCepat memiliki tujuan yang sama yaitu memberikan fasilitas permodalan yang aman dan terpercaya bagi para Sahabat SiCepat. Apalagi, saat ini marak perihal pinjol ilegal yang meresahkan, di mana Pinjam Modal sebagai fintech legal resmi yang akan membantu para UMKM dalam memenuhi kebutuhan modal usaha.“Kami berharap kemitraan antara SiCepat dan Pinjam Modal sebagai fintech resmi yang berizin di OJK semakin memperkuat inklusi keuangan digital di Indonesia, khususnya Sahabat SiCepat dalam hal permodalan," tuturnya.
Endang (45), petani madu di Lebak, Banten ini mengaku terbantu adanya program BONUS dari SiCepat,”Cukup lewat aplikasi SiCepat, pencairan dana langsung cepat cair tanpa lama,”ujarnya. Dirinya menuturkan, pinjaman yang diajukannya dimaksudkan untuk pengembangan bisnis madu agar bisa dikemas lebih elegan dan tahan lama tanpa mengurangi rasa, warna dan khasiatnya.
Sebagai sahabat SiCepat, Endang mengaku permintaan pesanan madunya kepada pembeli di beberapa kota lebih menggunakan jasa ekspedisi SiCepat. Selain layanan yang cepat, murah, sampai tujuan, efisien lagi terjangkau juga gerainya tersebar luas di beberapa kota. “Tidak hanya itu, lewat layanan SiCepat jualan madu bisa COD,”tandasnya.
Dirinya juga menambahkan, jualan madu hasil ternaknya sangat terbantu karena mendapatkan dukungan pendampingan dan support dari SiCepat agar usaha UMKM miliknya bisa naik kelas. Chief Commercial Officer SiCepat Ekspres, Imam Sedayu menuturkan, layanan ekspedisi SiCepat Ekspres punya cara sendiri untuk mendukung UMKM naik kelas dan keluar dari persoalan mahalnya biaya logistik. "Kita bekerja sama dengan beberapa platfrom agar bagaimana kita punya servis dengan biaya murah, seperti meluncurkan layanan Gokil [Cargo Kilat] dengan tarif mulai Rp25.000 per 10 Kg. Juga ada layanan terintegrasi Clodeo yang mencakup manajemen inventory di pergudangan kami,"ujarnya.
Menurutnya, dengan layanan tersebu sangat membantu UMKM naik kelas dengan penyediaan layanan antar paket yang murah meriah. Apalagi, selama pandemi Covid-19 ini tren belanja online meningkat drastis yang pada akhirnya mendorong peningkatan jumlah paket antaran yang harus diselesaikan oleh perusahaan ekspedisi. Dalam sehari imbuhnya, SiCepat bisa melayani hingga 900.000 paket di mana rata-rata merupakan paket dari para UMKM. Selain itu, SiCepat juga miliki layanan HALU dengan biaya paket mulai Rp5.000 dan ini tentunya membantu UMKM. Pasalnya. layanan ini menjamin pengiriman ke seluruh wilayah di Indonesia dengan rentang pengiriman paket sama dengan kelas regular.
Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk mempermudah akses UMKM mendapatkan gerai ekspedisi, SiCepat Ekpress menggandeng toko ritel Alfamart dan FastPay yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Para UMKM yang mendapat order paket bisa melakukan pengiriman dengan melalui dua channel tersebut yang mudah ditemukan di setiap wilayah.
Masih dalam membantu UMKM di masa wabah Covid-19 yaitu dengan pembinaan UMKM agar bisnis atau usaha yang mereka lakukan meningkat. Dimana Sicepat memberi program berupa dukungan promosi bagi produk yang dijual, seperti foto produk dan video. Selanjutnya Sicepat membantu operasional UMKM, contohnya paket dibantu packaging tersendiri secara gratis. Menurut survei yang dilakukan Sicepat, grafik untuk jumlah UMKM yang bergabung dengan Sicepat meningkat 200% lebih year on year. Sedangkan dari sisi pendapatan dan volume, menyumbang 143% year on year. Maka tak heran, pengakuan mereka selalu setia menggunakan SiCepat karena apa yang dilakukan perseroan sangat membantu bisnis UMKM di masa pandemi.
NERACA Jakarta - Germany Brilliant (GB) produsen perlengkapan kamar mandi dan dapur, berkolaborasi dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Desain Interior Indonesia…
Bantu pemerintah wujudkan ketahanan pangan, PT Bank Central Asia Tbk (BCA), melalui Bakti BCA, bersama Yayasan Kopi Nasional (YKN) dan…
Komitmen berikan dampak langsung kepada masyarakat, Sinar Mas Agribusiness and Food, Tzu Chi Indonesia, dan ADM berikan program pemberdayaan masyarakat…
NERACA Jakarta - Germany Brilliant (GB) produsen perlengkapan kamar mandi dan dapur, berkolaborasi dengan Lembaga Sertifikasi Profesi Desain Interior Indonesia…
Bantu pemerintah wujudkan ketahanan pangan, PT Bank Central Asia Tbk (BCA), melalui Bakti BCA, bersama Yayasan Kopi Nasional (YKN) dan…
Komitmen berikan dampak langsung kepada masyarakat, Sinar Mas Agribusiness and Food, Tzu Chi Indonesia, dan ADM berikan program pemberdayaan masyarakat…