Meski perdagangan harga sahamnya berpotensi didelting oleh PT Busa Efek Indonesia (BEI), namun PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) berkomitmen akan melakukan upaya perbaikan kondisi perseroan sehingga tidak akan masuk pada kondisi delisting.
Corporate Secretary BUVA, Benita Sofia dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, perusahaan yang bergerak dalam bidang perhotelan mengalami pukulan yang sangat berat sejak terjadinya pandemi Covid-19. Nilai penjualan perseroan menurun drastis, yakni dari Rp 612 miliar pada 2019 menjadi Rp 67 miliar pada 2020 atau anjlok lebih dari 88%. Kemudian, pada tahun 2021, penjualan BUVA kembali turun 9,5% jadi Rp 61 miliar.
Disampaikannya, ini disebabkan oleh rendahnya tingkat hunian hotel kami yang berada di Bali dan Jakarta. Oleh karena itu, sangatlah sulit bagi pihaknya untuk memberikan gambaran kinerja dalam satu tahun ke depan pada saat ini karena akan sangat tergantung pada perkembangan pandemi dan waktu yang diperlukan untuk pemulihan.”Pada saat ini, empat hotel kami masih beroperasi, yakni Alila Villas Uluwatu (Bali), Alila Ubud (Bali), Alila Manggis (Bali), dan Alila SCBD (Jakarta),” terang Benita.
Selain itu, ada entitas anak yang masih berbentuk proyek dan belum beroperasi, yaitu Bintan (PT Bukit Lagoi Villa), condotel The Cliff (PT Bukit Nusa Harapan).Benita menambahkan, dikarenakan kondisi keuangan yang sangat sulit selama pandemi, perseroan belum bisa memenuhi semua kewajiban kepada stakeholders secara lancar dan harus disesuaikan dengan cashflow yang ada.“Kami prioritaskan kebutuhan pembayaran untuk kelangsungan operasi dari hotel-hotel kami,” jelas Benita.
Lebih jauh, BUVA berencana menjual aset yang dananya akan dipakai untuk pembayaran sebagian kewajiban, termasuk pinjaman bank, annual listing fee, dan audit.
Dibalik meningkatnya perdagangan saham PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) yang dinilai di luar kewajaran hingga berujung suspensi oleh PT…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) menyetujui membagikan dividen tunai. Hans Raymond Ekajaya, Direktur…
Tahun ini, PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) menargetkan penjualan mencapai Rp2 triliun dan laba ditargetkan mencapai Rp65 miliar. Penjualan…
Dibalik meningkatnya perdagangan saham PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) yang dinilai di luar kewajaran hingga berujung suspensi oleh PT…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) menyetujui membagikan dividen tunai. Hans Raymond Ekajaya, Direktur…
Tahun ini, PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) menargetkan penjualan mencapai Rp2 triliun dan laba ditargetkan mencapai Rp65 miliar. Penjualan…