Kredit Perbankan Mulai Tumbuh

 

 

NERACA

Jakarta – Pandemi membuat penyaluran kredit perbankan menurun. Akan tetapi, pada Desember 2021, berdasarkan catatan dari Bank Indonesia (BI) bahwa kredit perbankan tercatat mencapai Rp5.755,5 triliun atau tumbuh 4,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin, mengatakan pertumbuhan kredit tersebut lebih tinggi dari November 2021 yang sebesar 4,4 persen. Erwin menjelaskan terdapat akselerasi penyaluran kredit kepada korporasi sebesar 1,2 persen (yoy) pada Desember 2021, meningkat dari 0,9 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Di sisi lain, kredit kepada perorangan tercatat tumbuh stabil sebesar 8,4 persen (yoy) pada Desember 2021. Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan penyaluran kredit pada Desember 2021 terutama terjadi pada kredit modal kerja dan kredit konsumsi, sementara kredit investasi tercatat tumbuh melambat.

Ia menjelaskan, kredit modal kerja kembali terakselerasi dari lima persen (yoy) pada November 2021 menjadi 6,1 persen (yoy) pada Desember 2021, terutama di sektor industri pengolahan, serta sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan. Kredit modal kerja sektor industri pengolahan pada Desember 2021 tercatat tumbuh 6,8 persen (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 5,1 persen (yoy), yang terutama terjadi pada kredit modal kerja di industri logam dasar besi dan baja di Jawa Barat dan Banten.

Sementara itu, kredit modal kerja sektor keuangan, real estat, dan jasa perusahaan meningkat dari 0,8 persen (yoy) menjadi 2,4 persen (yoy) pada Desember 2021, yang bersumber dari peningkatan realisasi kredit modal kerja perantara keuangan lainnya (non bank) leasing di DKI Jakarta dan Banten. Selain itu, pertumbuhan kredit konsumsi terus menunjukkan akselerasi, yaitu dari 4,1 persen (yoy) pada November 2021 menjadi 4,6 persen (yoy) di Desember 2021, yang disebabkan oleh akselerasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan kredit multiguna.

Di sisi lain, Bank Sentral mengatakan kredit investasi pada Desember 2021 tumbuh melambat, dari 3,5 persen (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 3,2 persen (yoy), yang terutama terjadi pada sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan, serta sektor industri pengolahan. Kredit investasi di sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan tumbuh sebesar 3,2 persen (yoy) atau melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 3,5 persen (yoy), terutama kredit yang disalurkan untuk sub sektor perkebunan kelapa sawit.

Begitu pula dengan kredit investasi pada sektor industri pengolahan pada Desember 2021 yang tumbuh 0,5 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 6,5 persen (yoy), seiring perlambatan kredit pada subsektor industri pupuk.

BERITA TERKAIT

BI Catat Term Deposit Valas DHE Capai US$1,9 Miliar

    NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan penempatan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri melalui instrumen Term…

Kuartal I, BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun

Kuartal I, BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun NERACA Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) secara konsolidasi membukukan…

Kenaikan BI Rate Disebut Bakal Picu Capital Inflow

Kenaikan BI Rate Disebut Bakal Picu Capital Inflow NERACA Jakarta - Ekonom Andry Asmoro menilai kenaikan suku bunga acuan Bank…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

BI Catat Term Deposit Valas DHE Capai US$1,9 Miliar

    NERACA Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan penempatan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam negeri melalui instrumen Term…

Kuartal I, BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun

Kuartal I, BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun NERACA Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) secara konsolidasi membukukan…

Kenaikan BI Rate Disebut Bakal Picu Capital Inflow

Kenaikan BI Rate Disebut Bakal Picu Capital Inflow NERACA Jakarta - Ekonom Andry Asmoro menilai kenaikan suku bunga acuan Bank…