NERACA
Jakarta – Keseriusan PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) menggarap bisnis data center guna menunjang ekspansi bisnisnya terus dilakukan. Teranyar, emiten telekomunikasi ini menyuntikkan pinjaman (shareholder loan) sebesar Rp 132 miliar kepada anak usahanya PT Telkom Satelit (Telkomsat) untuk investasi satelit HTS atau High Throughput Satelit.
VP Investor Relation Telkom, Andi Setiawan dalam siaran persnya di Jakarta kemarin menjelaskan, pemberian shareholder loan kepada Telkomsat dilatarbelakangi oleh rencana investasi satelit yang akan dilakukan Telkomsat. Lewat dana pinjaman tersebut, Telkomsat akan menggunakannya untuk membiayai sebagian dari keseluruhan kebutuhan pendanaan investasi satelit.
Telkom memberikan pinjaman dengan tenor tujuh tahun dan grace period selama tiga tahun serta bunga sebesar JIBOR 3 bulan ditambah 2,5%. Adapun, sebagian dari total kebutuhan pendanaan investasi satelit rencananya akan dipenuhi melalui pinjaman dari pihak eksternal."Atas pertimbangan efektivitas proses pendanaan, maka kebutuhan pembiayaan pada tahapan awal dipenuhi dengan shareholder loan,” ucap Andi.
Perseroan optimistis, dengan pinjaman itu, Telkomsat akan memberikan kontribusi value berupa sinergi operasi pemenuhan kebutuhan bandwith dari satelit eksisting, kontribusi kinerja Telkomsat terhadap konsolidasi, dan dividen dari hasil usaha eksisting. Hanya saja, karena proses pengadaan satelit HTS dari tahap pembangunan sampai menduduki posisinya membutuhkan waktu lebih dari dua tahun, maka pada 2022 ini belum ada kontribusi yang diharapkan dari investasi satelit tersebut.
Di samping mengembangkan satelit, Telkom juga fokus mengonsolidasikan aset-aset data center. Terbukti, TLKM baru-baru ini telah mengakuisisi kepemilikan PT Sigma Tata Sadaya (STS) secara langsung. Sebelumnya, 100% saham STS dikuasai anak usaha perseroan, PT Telkomsigma atau PT Sigma Cipta Caraka.
Menurut Andi, akuisisi tersebut dilakukan untuk memaksimalkan value bisnis data center di TelkomGroup. Pasalnya, perseroan menilai STS merupakan anak perusahaan yang tepat untuk dijadikan sebagai data center company (DC Co)."STS sebagai entitas pengelola bisnis data center TelkomGroup nantinya memiliki kapabilitas yang dapat membangun ekosistem dalam bisnis data center sehingga diharapkan dapat menjadi market leader di industrinya,” ungkap Andi.
Lebih jauh, Telkom juga sedang fokus menyelesaikan proyek hyperscale data center yang saat ini masih dalam penyelesaian tahap I dan direncanakan beroperasi pada kuartal II-2022. Andi menyampaikan, konsolidasi bisnis data center TelkomGroup akan direalisasikan bertahap. Pada tahap pertama, Telkom akan mengonsolidasikan aset-aset data center perseroan di wilayah domestik yang dapat dialihkan kepada STS. Kemudian, TelkomGroup juga akan mengkaji lebih lanjut terkait konsolidasi aset data center di regional.
Salah satu layanan dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, BTN Prospera berhasil menunjukkan performa impresif sepanjang 2025. Sejak peluncurannya…
Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) mengesahkan perombakan jajaran dewan komisaris serta menetapkan arah…
Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) mengesahkan perombakan jajaran dewan komisaris serta menetapkan arah…
Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) mengesahkan perombakan jajaran dewan komisaris serta menetapkan arah…
Hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Modernland Realty Tbk. (MDLN) mengesahkan perombakan jajaran dewan komisaris serta menetapkan arah…
Perkuat struktur permdolan, PT PP Presisi Tbk (PPRE) absen membagikan dividen dan hal tersebut telah disetujui dalam rapat umum pemegang…