Selama Pandemi, Pasar Kelapa Semakin Terbuka

NERACA

Nairobi, Kenya – KBRI Nairobi secara agresif mendukung penetrasi pasar produk-produk Indonesia di Kenya. Di awal tahun 2022, KBRI Nairobi mengawal ekspor salah satu produk olahan kelapa Indonesia ke Kenya.

Presiden Direktur PT Rodamas Inti Internasional, Hadi Santoso, pemilik merk Sasa, mengungkapkan, bahwa pihaknya telah melakukan ekspor perdana satu kontainer produk santan cair dan bubuk senilai kurang lebih USD30 ribu ke pasar Kenya.

“Kami merupakan salah satu perusahaan Indonesia yang menerima manfaat atas sejumlah inisiatif KBRI Nairobi untuk mendorong perdagangan antara Kenya dan Indonesia, antara lain melalui Hybrid Trade Showcase 2021 yang diselenggarakan di Soko la Indonesia pada bulan September hingga Oktober 2021 lalu," ujar Hadi mengutip KBRI Nairobi.

“Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Rodamas yang merupakan salah satu perusahaan besar dan terpercaya di Indonesia," tambah Yasin dan Rozmeen Parpia, pasangan suami istri pemilik perusahaan Crown Brands selaku pihak distributor di Kenya.

Yasin juga megakui keyakinannya akan penerimaan pasar Kenya terhadap produk santan dari Sasa, “Kami yakin produk ini akan dapat diterima oleh pasar Kenya karena banyak sekali produk kuliner di Kenya yang memanfaatkan santan," ungkap Yasin.

Sementara itu, Duta Besar RI untuk Kenya, Mohamad Hery Saripudin menambahkan bahwa KBRI Nairobi akan terus mendukung perusahaan-perusahaan Indonesia yang berminat mengekspor produknya ke pasar Kenya.

“Kami membuka kesempatan yang sebesar-besarnya bagi perusahaan-perusahaan Indonesia yang ingin mengirimkan sampel produknya untuk dipajang di galeri Soko la Indonesia di KBRI Nairobi untuk kami tunjukkan kepada calon mitra Kenya yang berminat," jelas Saripudin.

Pada tahun 2021, nilai perdagangan Indonesia dan Kenya pertama kali dalam sejarah menembus angka USD 500 juta dengan surplus di sisi Indonesia sebesar lebih dari 90%. Angka ini merupakan peningkatan lebih dari 35% dari angka tahun 2020.

Walaupun tren peningkatan telah terlihat sejak tahun 2016, tren peningkatan ini bahkan semakin terlihat menguat di tengah pandemi Covid-19 tahun 2020. Sejumlah produk Indonesia yang digemari di Kenya, antara lain produk olahan kelapa sawit, produk olahan kertas, produk mie instan, produk olahan tekstil dan produk elektronik.

Lebih lanjut, terkait dengan ekspor kelapa, tidak hanya Kenya yang mengimpor kelapa asal Indonesia. Spanyol pun mengimpor kelapa asal Indoneia.

Hal itu dibuktikan dengan Direktur  Jenderal  Pengembangan  Ekspor  Nasional, Kementerian Perdagangan,  Didi  Sumedi yang menyambut baik atas upaya pelaku usaha Indonesia dan Atase Perdagangan Indonesia Madrid yang sudah membuka  akses  pasar  bagi  produk  Indonesia  secara  langsung  ke  pasar  Spanyol.

“Saya berharap  pelepasan  ekspor  tersebut  dapat  terus  meningkatkan  ke Spanyol dan tidak hanya untuk produk gula kelapa saja,” ujar Didi.

Lebih lanjut, Didi  mengungkapkan,  ekspor  gula  kelapa  asal  Banyumas akan  terus berkelanjutan dengan jumlah pemesanan sebanyak 24 kontainer per tahun. Produk gula kelapa ini nantinya akan dipasarkan oleh salah satu perusahaan ritel terbesar yang memiliki lebih dari  enam ribu cabang di seluruh Spanyol.

“Kami berharap nilai dan jumlah pemensanan akan terus meningkat seiringdengan  semakin tingginya permintaan konsumen di Spanyol nantinya. Selain itu, kami mengimbaupara pelaku usaha agartetap  menjaga  kualitas  dan  terus  meningkatkan  daya  saing  karena  peluang peningkatanekspor   sudah   terbuka   lebar.   Para   pelaku   usaha   juga   harus   terus   berupaya   memenangkan kepercayaan konsumen Spanyol,” kata Didi.

Sementara itu, Duta Besar RI, untuk  Spanyol  Muhammad  Najib berharap kegiatan ekspor tersebut dapat menjadi motivasi bagi para pelaku usaha lain untuk meningkatkan ekspor ke pasar global. “Semoga hal yang baik ini dapat disusul oleh produk-produk Indonesia yang lain,” tutur Najib.

Duta  Besar  RI  untuk  Belgia  merangkap  Luksemburg  dan  Uni  Eropa  Andri  Hadi  menambahkan, kegitan pelepasan ekspor ini membuka jalan untuk menembus pasar di luar Spanyol. Sebab, produk Indonesia yang berhasil masuk ke pasar Spanyol sudah memenuhi persyaratan dan kriteria pembeli dan konsumen Spanyol yang sangat ketat.

Sedangkan Atase  Perdagangan  Madrid,  Novita  Sari  mengatakan, proses  seleksi  pembelian  gula  kelapa  ke Spanyol  cukup  panjang.  Pihak  importir  sangat  ketat  memastikan  produk  gula  kelapa  Indonesia tersebut  memenuhi  kriteria  yang  sesuai  dengan  kalangan  konsumen  di  Spanyol.

 

BERITA TERKAIT

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Konsumen Cerdas Cipakan Pasar yang Adil

NERACA Jakarta – konsumen yang cerdas dapat berperan aktif dalam menciptakan pasar yang adil, transparan, dan berkelanjutan. Konsumen perlu meluangkan…

Sistem TI Pantau Pemanfaatan Kuota BBL

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik untuk mengawal…

UMKM Pilar Ekonomi Indonesia

NERACA Surabaya – Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) merupakan pilar ekonomi Indonesia. Pemerintah akan terus memfasilitasi kemajuan UMKM dengan…