BEI Kembali Suspensi Saham AirAsia

NERACA

Jakarta - Lagi, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan menghentikan sementara (suspensi) perdagangan atas saham PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) mulai sesi pertama, Rabu (12/1).”Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Perseroan," tulis Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Lidia M. Panjaitan dan P.H Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI, Mulyana dalam surat keterbukaan Informasi BEI di Jakarta, kemarin.

Disebutkan sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham CMPP, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham perseroan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai pada perdagangan tanggal 12 Januari 2022. Sekadar informasi, pada penutupan perdagangan terakhir, Selasa (11/1) kemarin, saham PT AirAsia Indonesia Tbk tercatat auto reject atas dengan ditutup menguat 24,40% atau naik 103 point ke harga Rp525 per saham.

Sebelumnya, BEI memberikan cap unusual market activity (UMA) kepada saham CMPP. Sebagai informasi, unusual market activity adalah aktivitas perdagangan atau pergerakan harga suatu Efek yang tidak biasa pada kurun waktu tertentu. Bursa menyatakan pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Perseroan di tahun ini bakal melakukan sejumlah perbaikan kinerja dengan memperkuat rute hingga tingkatkan penerbangan kargo. Saat ini, AirAsia Indonesia sudah mulai mengoperasikan penerbangan komersialnya sejak September 2021 yang lalu dan secara berkala berencana membuka semua rute yang sebelumnya dioperasikan oleh Indonesia AirAsia.

Selain itu, untuk meningkatkan permintaan layanan penerbangan yang sebelumnya sangat rendah, Indonesia AirAsia juga memberikan kebijakan untuk menambah jatah bagasi terdaftar gratis dari sebelumnya 15 kg menjadi 20 kg per penumpang untuk pemesanan baru di platform AirAsia SuperApp dan semua agen penjualan tiket AirAsia.

Direktur Utama AirAsia Indonesia, Dendy Kurniawan pernah bilang, fokus perseroan tahun ini mencoba memperkuat rute domestik dan juga akan membuka kembali penerbangan-penerbangan rute internasional. "Namun, hal ini tergantung dari keadaan dan kebijakan dari masing-masing Negara untuk membuka perbatasannya dan juga membuka kebijakan karantina bagi penumpang yang membuat para penumpang menjadi reluctant untuk terbang," katanya.

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…