Hermina Siapkan Capex Rp 1 Triliun di 2022

NERACA

Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya lebih agresif lagi, emiten rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) telah mempersiapkan ekspansi bisnis. Dimana untuk memuluskan aksi korporasi tersebut, perseroan menganggarkan belanja modal antara Rp900 miliar hingga Rp1 triliun pada 2022 atau sama dengan tahun ini.

Direktur Keuangan dan Pengembangan Strategi Medikaloka Hermina, Aristo Setiawidjaja menjelaskan, belanja modal rata-rata pada 2018-2020 mencapai Rp750 miliar. "Untuk 2022 belanja modal diperkirakan sebesar Rp900 miliar sampai dengan Rp1 triliun, jadi kalau dilihat dari tahun 2018, 2019, 2020 secara rata-rata hermina mengeluarkan Rp750 miliar capex per tahun. Namun, pada 2021 memang dianggarkan Rp900 miliar-Rp1 triliun," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Rencananya, dana capital expenditure hingga Rp1 triliun pada 2022 bakal dipakai untuk meningkatkan kapabilitas dan kemampuan melakukan prosedur kesehatan yang lebih kompleks. Hal ini membutuhkan pelatihan tambahan terhadap dokter dan juga dibutuhkan peralatan untuk melakukan prosedur-prosedur tersebut. "Saat ini di masa pandemi untuk melakukan medical tourism pasien Indonesia yang berobat di luar negeri menjadi lebih sulit. Oleh karena itu memberikan structural opportunity bagi penyedia jasa kesehatan di Indonesia agar dapat memberikan pelayanan tersebut ," terangnya.

Perseroan berkomitmen meningkatkan kapabilitas yang dimiliki dan direfleksikan dengan jumlah belanja modal yang lebih besar pada 2021 dan 2022. Selain itu, emiten berkode ticker HEAL ini bakal membangun 3 rumah sakit baru. Rumah sakit pertama yakni Hermina Soreang yang sudah dibangun sejak Juni 2021 dan akan dibuka pada kuartal I/2022. Adapun, dua rumah sakit lainnya, akan didirikan di Tasikmalaya dan Banda Aceh.

Selain itu, perseroan menargetkan pendapatan hingga akhir tahun tumbuh menjadi Rp5,5 triliun atau naik 25% dibandingkan dengan realisasi tahun lalu Rp4,4 triliun. Disampaikan Aristo, pertumbuhan pendapatan dan kinerja keuangan berjalan dengan sangat baik pada 2021. "Ini tidak mudah seperti diketahui pandemi memberikan banyak tantangan bagi industri kesehatan, industri kesehatan juga mengambil risiko yang sangat besar untuk bisa berjuang bersama pemerintah memerangi covid-19," jelasnya.

Menurutnya, dari segi keuangan, upaya penanganan pandemi Covid-19 juga turut membuahkah hasil, sehingga sepanjang tahun 2021 diperkirakan pendapatannya mencapai Rp5,5 triliun tumbuh 25% dibandingkan dengan realisasi 2020 sebesar Rp4,4 triliun. Pada 2022, fokus bisnis emiten berkode ticker HEAL ini akan kembali ke business as usual, artinya mayoritas pendapatan dari pasien non Covid-19. "Apakah mungkin terjadi fluktuasi pasien covid? Sangat mungkin mengingat kita masih di situasi pandemi, saat ini kita menunggu lebih lanjut memberikan panduan bagi 2022," urainya.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…