Indosat Bagikan Dividen - Analis : Investor Menuai Banyak Keuntungan

NERACA

Jakarta – Keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT) membagikan dividen interim dan dividen tahunan senilai Rp 9,5 triliun dengan jumlah akumulasi dividen itu setara dengan Rp 1.748 per saham, menjadi angin segar bagi investor.

Head of Investment Pacific Capital Investment, David Manurung dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menilai bahwa pembagian dividen berdasarkan hasil RUPS-LB akan menguntungkan pemegang saham. Pembagian dividen ini dilakukan seiring dengan perbaikan kinerja keuangan Indosat. Untuk tahun 2020, pendapatan naik 6,9% menjadi Rp 27,9 triliun dari Rp 26,1 triliun pada 2019. “Dari sisi pendapatan, kinerja 2020 lebih baik dari 2019. Namun, kenaikan beban membuat labanya minus,”ujarnya.

Sedangkan untuk kinerja sembilan bulan di 2021, lanjut David, pendapatan perseroan naik 11,9% menjadi Rp 23,1 triliun dari dari Rp 20,6 triliun. Laba bersih pada sembilan bulan 2021 mencapai Rp 5,8 triliun, berbanding rugi Rp 457,5 miliar di sembilan bulan 2020. “Patut dicatat, laba bersih di periode sembilan bulan 2021 karena ada keuntungan penjualan menara senilai Rp 6,1 triliun,” paparnya.

Sebelumnya perseroan menggelar RUPS-LB dan salah satu keputusannya adalah pembagian laba ditahan berupa dividen interim dan dividen tahunan kepada para pemegang saham berdasarkan laporan keuangan yang berakhir 31 Desember 2020. Menurut Direktur Utama Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Neama, Indosat membagikan total dividen sebesar Rp 9,5 triliun atau setara dengan Rp 1.748,27 per saham. Dividen diumumkan dalam dua bentuk terpisah kepada para pemegang saham.

Pertama, dividen tahunan berdasarkan keputusan RUPS-LB ISAT sebesar Rp 4,5 triliun atau setara dengan Rp 828,13 per saham. Kedua, dividen interim berdasarkan kinerja keuangan sembilan bulan pertama 2021 sebesar Rp 5 triliun atau setara dengan Rp 920,14 per saham.

Selama sembilan bulan pertama 2021, EBITDA meningkat 22,7% (year-on-year) mencapai Rp 10,4 triliun dalam sembilan bulan pertama tahun ini karena kombinasi pertumbuhan top-line dan fokus berkelanjutan pada efisiensi biaya operasional. Sehingga, peningkatan tersebut membantu mendorong pertumbuhan margin EBITDA sebesar 4 basis poin (year-on-year) menjadi 45,1%. Indosat juga mencatatkan laba bersih sebesar Rp 5,8 triliun.

 

BERITA TERKAIT

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

Hasil Keputusan MK Hambat Penguatan IHSG

NERACA Jakarta -Hasil keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa yang dilayangkan pasangan calon (paslon) capres dan cawapres No.1 dan…