Sinergisitas Langkah Ciptakan SDM Industri Unggul

NERACA

Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkirakan rata-rata kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) industri setiap tahunnya mencapai sebesar 682.000 orang. Sedangkan dengan target pertumbuhan industri di tahun 2022 sebesar 5%, angka tersebut akan semakin meningkat. Di sisi lain, hal ini menimbulkan potensi defisit SDM industri, sehingga pemerintah berupaya segera mengakselerasi pemenuhan kebutuhan tersebut.

“Menyadari bahwa Kemenperin tidak bisa berjalan sendiri, maka kami menjalin kerja sama yang melibatkan seluruh komponen, terutama sektor industri sendiri, dengan harapan dapat mencetak SDM unggul yang berdaya saing secara global,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Hal tersebut, sesuai dengan arahan Presiden RI, Joko Widodo, dalam penyelenggaraan progam pendidikan dan pelatihan vokasi harus mengacu pada kebutuhuan penggunanya atau demand driven. Selanjutnya, kemitraan antara lembaga pendidikan dan pelatihan dengan industri akan mengurangi mismatch supply dan demand penyediaan SDM Industri.

“Kami juga terus belajar dari negara-negara sahabat yang berhasil mengelola pendidikan vokasi yang baik untuk mengetahui best practice pengembangan SDM industri,” jelas Agus.

Agus pun menerangkan, dalam upaya menyelaraskan supply and demand SDM industri kompeten, Kemenperin sendiri telah menyelenggarakan program-program untuk menjalin kemitraan yang link and match antara dunia pendidikan dan dunia industri.

Sehigga untuk meningkatkan partisipasi aktif dari industri, Kemenperin menyediakan fasilitas-fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh industri, di antaranya berupa sembilan Sekolah Menengah Kejuruan, 10 politeknik, dan dua akademi komunitas.

“Kemudian, Kemenperin juga memiliki tujuh Balai Diklat Industri, Pelatihan Pelatih Tempat Kerja, Workshop Cost and Benefit serta Insentif Super Tax Deduction,” papar Agus.

Terkait Super Tax Deduction, Agus kembali mengingatkan para pelaku industri untuk memanfaatkan fasilitas tersebut dengan sebaik-baiknya. Hingga saat ini terdapat 43 perusahaan industri yang telah mendapatkan insentif Super Tax Deduction. “Insentif ini kami harapkan dapat menjadi penyemangat bagi industri untuk lebih berkembang dan aktif dalam pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi,” ujar Agus.

Kemenperin merangkum kinerja pengembangan SDM industri yang telah dilakukan dalam rangkaian kegiatan Pekan Vokasi Industri yang berlangsung pada 1-7 Desember 2021. Agenda kegiatan hasil kolaborasi BPSDMI Kemenperin dengan Kementerian Koordinator Perekonomian, Pemerintah Republik Federal Jerman, dan Kadin Indonesia tersebut meliputi pelatihan di tempat kerja, Workshop Cost and  Benefit Analysis, Coaching Clinic Super Tax Deduction, Webinar, serta penandatanganan MOU dengan mitra industri dan mitra luar negeri.

“Kami juga merasa bangga, pada rangkaian Industrial Vocational Week dapat sekaligus meresmikan Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0) sebagai akselarator transformasi industri 4.0 di Indonesia,” ujar Agus. 

Ini menjadi sebuah kebanggaan pula bagi Kemenperin mendapatkan kunjungan Delegasi G20 yang akan melihat secara langsung Pusat Industri Digital 4.0 pada minggu mendatang.



Kepala BPSDMI Kemenperin, Arus Gunawan menambahkan, selama ini pihaknya telah berkolaborasi baik dengan institusi dari dalam maupun luar negeri seperti dari Swiss, Jerman, Singapura, Australia, Taiwan, dan Jerman. “Dari program kerja sama tersebut, BPSDMI telah bermitra dengan setidaknya 5.678 industri dan badan usaha dalam memenuhi kebutuhan industri,” jelas Arus.

Dalam rangkaian agenda tersebut, BPSDMI juga melakukan penandatanganan MoU dengan AOTS Jepang tentang Training Program for Infrastructure Human Resources Development of Manufacturing Industry in Indonesia dan penandatanganan MoU dengan PT Kawan Lama Sejahtera tentang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Penandatanganan kedua MoU tersebut menunjukan upaya sinergi dan komitmen Kemenperin dengan pemangku kepentingan, baik dalam dan luar negeri untuk mengakselarasi pemenuhan SDM Industri Indonesia.

Konselor Kerja Sama Pembangunan Kedutaan Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Sabine Schmidt menyatakan, kerja sama antara Indonesia-Jerman untuk bidang pendidikan dan pelatihan vokasi telah terjalin dengan sangat baik sejak beberapa tahun yang lalu. “Kami merasa terhormat menjadi mitra pembangunan yang penting bagi Indonesia di bidang ini dan berkomitmen untuk terus mendukung Indonesia dalam upaya memperkuat dan merevitalisasi sistem pendidikan dan pelatihan vokasi, serta mendorong partisipasi aktif industri dalam pelaksanaan Technical and Vocational Education and Training (TVET) sehari-hari,” ujarnya.

Dalam Pekan Pendidikan Vokasi,Kemenperin juga memberikan apresiasi kepada sembilan perusahaan “champion” yang menerapkan best practice dalam pengembangan vokasi di Indonesia. Kesembilan perusahaan “champion” yang telah aktif berpartisipasi dalam program-program vokasi industri dan pemanfaatan insentif Super Tax Deduction tersebut adalah PT. Komatsu Indonesia, PT.Yogya Presisi Teknikatama Industri, PT. Indocement Tunggal Prakasa, PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia, PT Niramas Utama, PT. Hartono Istana Teknologi, PT. Astra Honda Motor, PT. Sanken Agradwija, dan PT. Sanghiang Perkasa.

“Diharapkan, best practice yang dilakukan oleh perusahaan champion tersebut dapat menjadi model kemitraan unit pendidikan dan industri dan dimultiplikasikan ke banyak perusahaan lainnya di Indonesia,” pungkas Arus.

 

BERITA TERKAIT

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Kemenparekraf Sertifikasi Halal Produk Mamin di 3.000 Desa Wisata

NERACA Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) melakukan kick off akselerasi sertifikasi halal produk…

Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster Terus Dikawal

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola…

Nilai Impor di Bulan Maret Sebesar USD 17,96 Miliar

NERACA Jakarta – Nilai impor selama Maret 2024 tercatat sebesar USD 17,96 miliar. Kinerja impor ini melemah 2,60 persen dibandingkan…