Di kuartal tiga 2021, PT ABM Investama Tbk (ABMM) membukukan laba bersih sebesar US$ 94,454 juta atau membaik dibandingkan periode sama tahun 2020 yang mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 5,373 juta. Hasil itu melambungkan laba per saham dasar menjadi US$ 0,03431. Sedangkan di akhir kuartal III 2020 mencatatkan rugi per saham dasar US$ 0,00195. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan tanpa audit di Jakarta, kemarin.

Emiten tambang batu bara ini juga mengungkapkan, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan naik 58,82% menjadi US$702,81 juta. Rincinya, kontraktor tambang dan batu bara jasa naik 75,07% menjadi US$ 590,1 juta. Senada, logistik dan sewa kapal tumbuh menjadi US$ 70,966 juta. Begitu juga dengan divisi layanan kawasan tambang dan repabrikasi tumbuh 6,06% menjadi RpUS$ 24,689 juta.

Walau beban pokok pendapatan membengkak 26,4% menjadi US$ 473,74 juta, tapi laba kotor melonjak 241,79% menjadi US$ 473,74 juta. Sementara itu, aset perseroan naik 30,1% menjadi US$ 1,076 miliar. Hal itu ditopang penerbitan obligasi senilai US$ 159,62 juta. Kemudian kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi mencapai US$ 218,3 juta atau melonjak 384% dibanding kuartal III 2020 yang tercatat sebesar US$ 45,216 juta.