Kawasan Ekonomi Terpadu

Di tengah upaya meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi nasional, pemerintah terus memprioritaskan kawasan Rebana danJawa Barat sebagai pusat pertumbuhan ekonomi unggulan di daerah Pasundan. sentra ekonomi baru tersebut diharapkan dapat mendorong terciptanya lapangan kerja baru serta menyerap tenaga kerja produktif.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, akan mendorong pembangunan infrastruktur di kawasan Rebana dan kawasan Jawa Barat Bagian Selatan.  Kedua kawasan tersebut menyimpan potensi yang sangat besar untuk menarik minat investor. Pemerintah juga telah menerbitkan peraturan presiden (Perpres) No. 87/2021 tentang percepatan pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan.

Perpres tersebut merupakan amanah dari Presiden Joko Widodo untuk mengakselerasi investasi melalui pengembangan dua kawasan tersebut. Dengan menetapkan Perpres ini, diinstruksikan pada seluruh jajaran pemerintah pusat untuk mendukung penuh pembangunan di kawasan Rebana dan kawasan Jawa Barat bagian selatan.

Pemerintah berkomitmen untuk mendorong investasi yang ramah lingkungan guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Selain itu tinggi juga mendukung pengembangan industri berteknologi, khususnya di kawasan Rebana, yang dapat mendorong ekonomi baru yang unggul, berdaya saing dan bertaraf internasional.

berita, pembangunan perlu segera dilakukan. Pasalnya kawasan Jawa Barat bagian selatan dinilai lebih tertinggal dibandingkan dengan kawasan lainnya. Dengan besarnya potensi investasi yang ada, berharap berharap agar kawasan Rebana dan Jawa Barat Bagian Selatan dapat menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.

Upaya pengembangan dua kawasan tersebut mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat, melalui terbitnya Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Bagian Rebana dan Kawasan Jawa Barat Selatan.

Merujuk pada beleid tersebut, Kawasan Rebana meliputi 7 daerah, yaitu Kabupaten Subang, Sumedang, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Cirebon dan Kota Cirebon. Sedangkan pembangunan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan meliputi Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Ciamis dan Pangandaran.

Berdasarkan Perpres yang ditandatangani oleh Presiden Jokowi pada 9 September 2021, pengembangan kawasan Rebana dan Jawa Barat bagian selatan memuat 162 program, dengan nilai investasi mencapai sekitar 392.4. Besaran tersebut merupakan angka investasi yang diharapkan dananya melalui APBN, APBD, BUMD, dan sektor swasta.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memperkirakan adanya pengembangan kawasan Rebana akan memunculkan 13 kota industri baru di dalamnya. Ke-13 kota industri tersebut akan memiliki spesialisasi di masing-masing sektor. Kawasan Rebana juga disebut akan menghasilkan 3% pertumbuhan ekonomi Jawa Barat dan mampu menciptakan 4 juta lapangan pekerjaan dalam kurun waktu 20 tahun.

Kita optimis Kawasan Rebana akan menjadi tempat investasi terbaik di Indonesia. Sebab, akan ada pelabuhan Patimban yang tidak jauh dari akses Bandara Kertajati, dilewati jalan Tol Cipali, Jalur kereta api dan upah buruh yang terbilang masuk dalam kategori menengah rendah. Selain itu, dalam kawasan Rebana nantinya akan ada pembangunan infrastruktur jalan tol, kereta api, infrastruktur dasar, infrastruktur sumber daya air dan infrastruktur lainnya. Ridwan Kamil terlihat konsisten dan aktif mengembangkan kawasan metropolitan Rebana menjadi daerah industri dana perkantoran baru di Jawa Barat.

Seperti diketahui, Jawa Barat sendiri memang dikenal sebagai daerah dengan investasi terbesar di Indonesia dan disoroti oleh investor dunia setelah berdirinya pabrik baterai mobil listrik di Karawang. Hal tersebut tentu saja membuat adanya potensi besar yang merupakan mobil listrik dari merek terkenal Korea Selatan agar dapat dijual mulai April 2022.

Jawa Barat sendiri memiliki dua wilayah dengan karakteristik yang berbeda yaitu wilayah Jawa barat bagian utara yang umumnya cocok untuk investasi di sektor industri dan logistik sementara Jawa Barat bagiian selatan cocok untuk berinvestasi di sektor agrikultur, pariwisata dan yang lainnya. Hal itulah yang menyebabkan bahwa Jawa Barat bagian tengah ke utara lebih maju daripada Jawa Barat ke Selatan. Apalagi Jawa Barat ke utara itu banyak lahan yang datar, sehingga memudahkan untuk membuka usaha.

Pemerintah terus mengoptimalkan terwujudnya pembangunan ekonomi yang unggul. Tentu saja keunggulan ekonomi harus diupayakan, karena demi kemaslahatan umat manusia harus terus digalakkan. Ini sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan pembangunan kawasan industri yang mumpuni dengan dukungan sumber daya manusia yang handal dan profesional.

 

BERITA TERKAIT

Kejar Pajak Tambang !

    Usaha menaikkan pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) seperti royalti dari perusahaan tambang batubara merupakan sebuah tekad…

Pemerintah Berutang 2 Tahun?

  Wajar jika Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan kaget saat mendengar kabar bahwa Kementerian Perdagangan belum…

Hilirisasi Strategis bagi Ekonomi

Menyimak pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 tumbuh sebesar 5,4 persen ditopang oleh sektor manufaktur yang mampu tumbuh sebesar 4,9…

BERITA LAINNYA DI Editorial

Kejar Pajak Tambang !

    Usaha menaikkan pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) seperti royalti dari perusahaan tambang batubara merupakan sebuah tekad…

Pemerintah Berutang 2 Tahun?

  Wajar jika Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan kaget saat mendengar kabar bahwa Kementerian Perdagangan belum…

Hilirisasi Strategis bagi Ekonomi

Menyimak pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2023 tumbuh sebesar 5,4 persen ditopang oleh sektor manufaktur yang mampu tumbuh sebesar 4,9…