Raup Dana IPO Rp 493,57 Miliar - Depo Bangunan Tambah Tiga Toko Baru

NERACA

Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), perdagangan saham perdana PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) langsung dibuka menguat Rp 78 menjadi Rp 560 per saham dari harga saham perdana Rp 482 per saham. Saham DEPO menguat 24,48% ke posisi Rp 600 per saham pada pukul 11.20 WIB. Saham DEPO berada di level tertinggi Rp 600 dan terendah Rp 470 per saham.

Selain itu, perusahaan ritel bahan bangunan yang menjadi emiten ke 43 di tahun ini mendapatkan respon positif dari pelaku pasar dengan mencatatkan kelebihan permintaan hingga 14,73 kali dari porsi pooling yang ditawarkan. "Kami berharap kehadiran Depo Bangunan nantinya di pasar modal akan memberikan nilai tambah yang optimal kepada stakeholders dan shareholders melalui transformasi bisnis yang kami lakukan," kata Direktur Utama Depo Bangunan, Kambiyanto Kettin dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan secara resmi memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 16 November 2021 dengan kode saham DEPO. Kambiyanto menjelaskan dengan perolehan pernyataan efektif ini, OJK menetapkan saham DEPO sebagai Efek Syariah. Berdasarkan ketentuan regulator pasar modal, yang masuk efek syariah adalah saham dari perusahaan yang produk, jenis bisnis, jasa, dan akad beserta pengelolaannya tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Jenis kegiatan bisnis perusahaan tidak boleh bertentangan dengan prinsip syariah seperti riba, judi, dan lainnya.

Depo Bangunan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam proses IPO ini. Perseroan memperoleh dana sebesar Rp 493,57 miliar dari pelepasan 1,024 juta lembar saham atau 15,08 % dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Corporate Secretary Depo Bangunan, Erwan Irawan mengungkapkan, dana yang diperoleh dari hasil IPO akan digunakan untuk pengembangan usaha antara lain dengan menambah gerai ritel di sejumlah daerah potensial, menambah produk house brand dan mengembangkan online channel."Depo Bangunan menargetkan membuka 3 (tiga) gerai baru dengan standar ukuran luas kurang lebih 4.000m2 setiap tahunnya" ujar Erwan.

Tentunya strategi ekspansi ini, harus memperhatikan perkembangan kondisi pandemik beserta mitigasi risiko untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Berdasarkan prospektus, penggunaan dana hasil IPO DEPO akan digunakan yakni sekitar 18% untuk belanja modal perseroan, baik pembukaan gerai baru maupun renovasi gerai-gerai Depo Bangunan yang ada saat ini dan dimasa mendatang.

Perseroan berencana untuk memperluas jaringan gerainya ke seluruh Indonesia. Sekitar 8% akan digunakan untuk melunasi pinjaman rekening Koran perseroan kepada Bank. Sekitar 41% digunakan sebagai investasi pada entitas anak, dimana dana tersebut akan digunakan untuk memperluas jaringan gerai ke kota-kota di Indonesia bagian Timur, pengembangan bisnis, modal kerja dan pengembangan IT dan SDM.

Kemudian yang terakhir sekitar 33% digunakan untuk meningkatkan modal kerja yang mendukung operasional perseroan antara lain dalam pengembangan bisnis berupa ekspansi portofolio produk, pengembangan sistem IT, pembayaran hutang dagang dan biaya operasional.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…