BINO Optimis Pertumbuhan Bisnis di 2022

Berhasil menghimpun dana segar di pasar modal sebesar Rp 60 miliar lewat enawaran umum perdana saham, PT Perma Plasindo Tbk (BINO) langsung tancap gas ekspansi bisnisnya. Emiten distribusi alat tulis kantor merek Bantex ini masih optimis pertumbuhan bisnis di tahun depan.

Direktur Utama BINO, Kristanto Widjaja menjelaskan, banyak orang berpendapat bahwa alat tulis adalah sunset industry. Namun dia meyakini bahwa kebutuhan alat tulis tidak akan pernah hilang atau tergantikan oleh digital sepenuhnya.”Perangkat digital akan menjadi pelengkap yang tidak terpisahkan untuk semua stationery yang selama ini kita gunakan, seperti kertas, ballpoint, stapler, perforator, dsb. Khusus untuk filing produk, untuk penyimpanan dokumen kita masih banyak perlu menyimpan dokumen penting secara fisik, seperti akta perusahaan, bukti kepemilikan aset, dokumen kontrak, dsb bahkan beberapa harus disimpan selama bertahun-tahun sesuai tuntutan Undang-Undang," ujarnya dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Maka itu, menurut Kristanto, solusi yang tersedia dari para pemain besar digital, sementara ini hanya mengelola dokumen secara digital saja, tidak memikirkan kaitan dengan dokumen fisiknya. Sementara konteks saat ini, Perseroan perlu tools yang bisa membantu untuk menemukan dokumen tersebut apabila diperlukan, baik untuk dibaca dan diketahui isinya, ataupun apabila diperlukan dokumen fisiknya. BANTEX Hybrid e-filing adalah jawaban atas hal tersebut.

Sebagai informasi, perseroan resmi melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas sejumlah 435.000.000 atau 435 juta saham. Besaran saham itu setara dengan 20% dari modal disetor dan ditempatkan perseroan dengan harga Rp138 per saham. Perseroan akan menggunakan dana dari IPO sekitar 63% untuk pelunasan hutang pada pihak ketiga. Hutang ini sebelumnya digunakan untuk melakukan pembelian aset tanah dan bangunan yang digunakan untuk operasional perseroan.

Ini akan menghemat biaya sewa gudang dan kantor. Secara keseluruhan, perbaikan tersebut akan semakin meningkatkan profitabilitas perseroan dalam jangka panjang. Sisa dana sekitar 37% akan digunakan untuk pembelian mesin dan menambah modal kerja perseroan

BERITA TERKAIT

Laba Bersih BFI Finance Menyusut 28,9%

Di kuartal pertama 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih Rp361,46 miliar atau turun 28,9% dibanding priode…

MPX Logistics Bagi Dividen Final Rp3 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) memutuskan pembagian dividen final Rp3 miliar dan perombakan…

Hartadinata Targetkan Pendapatan Naik 48%

Tahun ini, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48% Rp18,9 triliun dan laba bersih tumbuh 39,34% menjadi…

BERITA LAINNYA DI

Laba Bersih BFI Finance Menyusut 28,9%

Di kuartal pertama 2024, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mencatatkan laba bersih Rp361,46 miliar atau turun 28,9% dibanding priode…

MPX Logistics Bagi Dividen Final Rp3 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL) memutuskan pembagian dividen final Rp3 miliar dan perombakan…

Hartadinata Targetkan Pendapatan Naik 48%

Tahun ini, PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 48% Rp18,9 triliun dan laba bersih tumbuh 39,34% menjadi…