DLH Kota Sukabumi Masih Temukan Kendaraan Tak Lulus Uji Emisi

NERACA

Sukabumi - Meskipun gencar melakukan uji emisi kendaraan bermotor. Namun, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Sukabumi, masih saja menemukan kendaran yang tidak lulus uji emisi. Hal tersebut tentu saja berdampak terhadap pencemaran udara.

"Iya, masih saja ditemukan kendaraan yang bermasalah emisinya. Tapi, tidak banyak sih hanya satu persen saja," ujar Kasie Pencemaran Lingkungan pada DLH Kota Sukabumi, Henry Dwi Hikmawan, disela-sela kegiatan uji emisi di Terminal Tipe C, Jalur Lingkar Selatan, Rabu (24/11).

Henry mengungkapkan, pelaksanaan uji emisi bagi kendaraan ini akan dilakukan selama dua hari (Rabu sampai Kamis), yang hasilnya nanti dijadikan acuan untuk mengetahui kondisi baku mutu udara di wilayah Kota Sukabumi."Jadi hasil uji emisi ini nantinya akan dijadikan acuan untuk melihat kondisi baku mutu udara. Walaupun, saat ini masih tergolong baik di Kota Sukabumi tingkat baku mutu udaranya," katanya.

Henry mengatakan, polusi pencemaran udara sendiri bisa di sebabkan melalui sumber bergerak maupun tidak bergerak. Sumber bergerak bisa dari kendaraan bermotor, sedangkan yang tidak bergerak dari asap-asap cerobong industri maupun pabrik-pabrik yang ada di wilayah Kota Sukabumi.

"Berdasarkan hasil pengawasan kami dari tahun kemarin dan tahun ini, untuk kegiatan usaha yang mengeluarkan cerobong asap relatif aman. Disisi lain kami terus melakukan pembinaan kepada para pelaku usaha agar tetap memenuhi baku mutu udara yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup," terangnya.

Bahkan kedepan, DLH berencana mengajukan aturan ataui kebijakan terhadap kendaraan-kendaraan bermotor yang masuk ke wilayah Kota Sukabumi untuk lulus uji emisi."Jadi tahun depan kita ajukan, entah itu nantinya berbentuk Peraturan Walikota (Perwal) maupun Peraturan Daerah (Perda) untuk kebijakan tersebut. Dan saat ini tengah dirancang dulu draftnya," akunya.

Untuk itu pihaknya menghimbau agar, pemilik kendaraan rutin dalam memeriksa kendaraannya secara rutin. Kendaraan yang emisi gas buang di atas ambang batas, akan mencemari udara. Henrty juga megungkapkan, kunci  lulus uji emisi adalah perawatan. Pasalnya, meski usia kendaraan masih muda, tidak ada jaminan lulus jika tidak dilakukan perawatan secara rutin.

"Jadi kuncinya rutin dalam perawatan kendaraan. Makanya kami juga terus berkomitmen akan melakukan pengujian emisi setiap tahunnya bekerjasama dengan jajaran Dinas Perhubungan dan Kepolisian," pungkasnya. Arya

 

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…