Penjualan PMPM Naik Lebih dari 14.600 Ton

NERACA

Jakarta – Emiten pengolah makanan beku berbasis udang, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP), mencatatkan total penjualan sebanyak lebih dari 14.600 ton pada September 2021. “Volume penjualan kami per September 2021 mencapai 14.611 ton, meningkat dari tahun lalu sebesar 14.507 ton,”kata Martinus Soesilo, Direktur utama Panca Mitra Multiperdana di Jakarta, kemarin.

Menurut Sekretaris Perusahaan Panca Mitra Multiperdana, Christian Jonathan Sutanto, kinerja dan pencapaian perseroan per September 2021 juga sejalan dengan strategi bisnis perusahaan untuk berfokus pada varian produk cooked shrimp dan value added shrimp. “Sejalan dengan strategi bisnis, kami berfokus untuk meningkatkan porsi penjualan produk cooked dan value added dan mengurangi porsi penjualan produk raw shrimp,”ujarnya

Secara rinci, perseroan mampu mencatatkan peningkatan penjualan produk value added shrimp sebesar 22,9% YoY dan peningkatan penjualan produk cooked shrimp sebesar 9,2% YoY per September 2021. “Kami berharap mampu meningkatkan profitabilitas perseroan pada tahun 2021 dan seterusnya. Selain itu, pabrik ke-8 yang telah beroperasi pada Oktober lalu juga akan berfokus dalam memproduksi produk varian value added terbaru, yakni pre-fried breaded shrimp,”kata Christian.

Dia juga mengatakan, selama periode kuartal III 2021, permintaan dari para importir, khususnya dari Amerika Serikat, tetap menunjukkan katalis positif. “Permintaan dari Amerika Serikat, baik dari segmen retailer maupun food services, tetap menunjukkan pertumbuhan positif. Namun, selama periode kuartal III, kelangkaan kontainer yang terjadi secara global menyebabkan penjualan kami sedikit mengalami penurunan dari target untuk tahun 2021,” jelas Christian.

Selanjutnya, penjualan perseroan diharapkan mampu meningkat kembali pada kuartal IV-2021, yang didorong oleh peningkatan permintaan menjelang hari libur akhir tahun di Amerika Serikat (Thanksgiving dan Christmas). “Kami tetap optimistis mampu mencapai target penjualan kami untuk tahun 2021, yakni sebanyak 19.000 ton. Meningkatnya pertumbuhan permintaan dari para importir terutama Amerika Serikat dan Jepang dan utilisasi pabrik ke-8 perseroan yang mulai meningkat menjadi dua faktor pendorong utama dalam menggenjot penjualan pada periode kuartal IV,” pungkasnya.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…