Vads Indonesia Ungkap Strategi Pelayanan di Sektor Keuangan

 

NERACA

Jakarta - PT. Vads Indonesia mengadakan acara FSI Webinar 2021 dengan tema “Approaching The Society 5.0: Understanding the Technology to Maximize the Customer Service Role in Financial Service Industry” melalui Zoom Webinar. Webinar ini merupakan kegiatan tahunan PT. VADS Indonesia yang kali ini bekerja sama dengan Genesys dengan tujuan untuk saling berbagi pengetahuan dan strategi bagaimana meningkatkan pelayanan pelanggan dengan memanfaatkan teknologi terutama pada sektor industri keuangan.

Webinar ini dihadiri oleh kurang lebih 30 perusahaan ternama dari industri finansial diantaranya Bank BTN, Bank DKI, Kementerian Keuangan, Commonwealth Bank, Mega Insurance, Bank OCBC NISP, Bank CIMB Niaga dan lainnya yang beberapa di antaranya adalah client dari PT. VADS Indonesia.

Direktur Keamanan Siber dan Sandi Industri, Badan Siber dan Sandi Negara, Intan Rahayu menjelaskan mengenai revolusi industri 5.0 dan juga transformasi digital di Indonesia. Selain itu, dijelaskan juga mengenai tren serangan siber yang terjadi di Indonesia yaitu Serangan Ransomware (Malware yang meminta tebusan) dan juga Denial of Service. Fokus pada materi ini adalah terkait dengan standar keamanan siber industri dan juga aspek keamanan informasi yang harus diperhatikan seperti kebijakan dan tata kelola, identifikasi aset kritikal, peningkatan kapabilitas, keamanan teknologi, kesiapsiagaan insiden, dan juga tata pamong.

Senior Vice President Center of Digital Bank Central Asia Reni Septiana menjelaskan mengenai bagaimana transformasi yang dilakukan oleh PT Bank Central Asia dalam meningkatkan layanan pelanggannya. Berbagai channel yang dapat digunakan oleh konsumen Bank BCA untuk menghubungi HaloBCA baik secara tradisional maupun melalui channel digital seperti WhatsApp, aplikasi HaloBCA, email, Twitter, dan juga chat atau telepon dengan customer service sehingga konsumen dengan mudah mendapatkan layanan pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Director & Head of Financial Services untuk Genesys Asia Pacific, Albert Tay menyoroti bahwa industri jasa keuangan sedang menyaksikan perubahan paradigma dan disrupsi yang signifikan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berkembang. Untuk memenuhi harapan, perusahaan perlu mengevaluasi kembali strategi transformasi mereka dan memodernisasi dengan cepat. Dalam melakukannya, perusahaan perlu mengadopsi pendekatan 'people centric' yang dibangun di atas prinsip-prinsip inti empati dan memberikan Experience as a Service yang membantu brand untuk memberikan customer experience (CX) tanpa gesekan dan terhubung, yang pada akhirnya menghasilkan kepercayaan dan loyalitas konsumen.

“Dalam Reimagining Society 5.0, lembaga keuangan perlu memiliki fokus digital yang cekatan dalam membangun dialog yang lebih interaktif dan memanfaatkan teknologi serta mitra ekosistem yang kaya, untuk memberikan interaksi yang lebih empatik dan personal. Untuk itu, setiap pelanggan perlu diperlakukan lebih dari sekadar klien menjadi individu dengan preferensi unik. Di Genesys, Experience-as-a-Service adalah "northern star" kami yang memandu kami untuk memenuhi komitmen menjadi vendor strategis, mitra, dan perusahaan pilihan,” sebut Albert, sebagaimana dikutip dalam keterangannya, Selasa (23/11).

Chief Marketing Officer PT Vads Indonesia Deddy Hermansyah mengungkapkan bagaimana PT Vads Indonesia menjawab tantangan terhadap new society 5.0 yang dimana society ini merupakan super smart society. Internet of Thing (IoT) akan menghubungkan semua orang dengan mesin dan juga kecerdasan buatan dan semua ketersediaan ilmu pengetahuan dan informasi akan terbuka sehingga akan melahirkan nilai-nilai baru dan memperbesar kemungkinan keterbukaan manusia mengembangkan melalui robot, mobil tanpa kemudi, kecerdasan buatan, proses automasi untuk membantu memudahkan kemampuan dan juga perilaku secara fisik.

Disinilah PT Vads terus mengembangkan dan bertransformasi untuk mendukung dan menjawab kehidupan yang baru dan industri baru yang disebutkan di atas. Dengan mengembangkan digitalization dan digitization terhadap layanan digital, pengembangan kapasitas SDM, teknologi, dan infrastruktur untuk mengidentifikasikan pemenuhan layanan digital dan mengintegrasi tranformasi digital secara penuh.

Khusus di vertikal finansial sektor perbankan, PT Vads Indonesia tidak hanya membantu transformasi tradisional bank ke digital bank dengan solusi layanan Internet of Things, digital branches, omnichannel, analitik (structured and unstructured data), customer centricity, dan service excellent sebagai nilai tambah dan memberikan solusi keamanan yang sesuai dengan standar keamanan ISO 27001:2013 dan tersertifikasi PCI DSS.

“Dan untuk menjawab tantangan dalam penerapan keamanan digital dan serangan siber, kami menerapkan sistem manajemen keamanan, keamanan informasi, keamanan layanan, fraud monitoring, dan perlindungan data pribadi (data pelanggan), PCI DSS, dan Blockchain Secure Authentication (BSA), layanan blockchain yang memiliki kelebihan teknologi tingkat lanjut karena menggunakan teknologi blockchain, passwordless, handal untuk menghindari brute force attack, hemat biaya karena tanpa biaya tambahan untuk OTP (biaya SMS dapat dihilangkan). PT Vads juga memberikan free POC BSA untuk perusahaan-perusahaan industri finansial yang dapat diakses pada link https://bit.ly/bsa-poc,” ungkap Deddy.

“Sampai saat ini, PT Vads telah dipercaya oleh beberapa instansi, bank, asuransi, dan fintech di Indonesia di antaranya adalah Kemenkeu, Bank BCA, Bank BTN, Bank OCBC NISP, Bank Commonwealth, Honest Bank, FWD, CAR, Shopee Pay, Zipmex, Ajaib, Bukukas, dan sebagainya. Kepercayaan ini terus kami jaga dengan memberikan tambahan value dan peningkatan layanan secara efektif, efisien, empati, dan responsif kepada setiap klien strategis PT Vads karena kami menyadari bahwa PT Vads ada dan besar sampai saat ini karena banyaknya klien yang percaya dan klien baru yang bekerja sama dengan PT Vads. Hal ini yang tidak memberhentikan kami untuk terus lebih berinovasi, fleksibel, dan agile dalam mengembangkan solusi-solusi digital baru sebagai service provider antara lain smart banking, smart city, smart retail, dan smart services lainnya,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…