Industri Otomotif Ikut Mengurangi Emisi Karbon

NERACA

Banten - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, perubahan iklim menuntut semua sektor industri termasuk industri otomotif untuk menyesuaikan diri terhadap isu-isu lingkungan dalam upaya mengurangi karbon emisi. Salah satu sumbangsih sektor otomotif dilakukan melalui penyusunan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).

”Indonesia sendiri telah menyatakan kesiapannya untuk memasuki era kendaraan listrik sebagaimana arahan Bapak Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) yang tertuang dalam Perpres 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan,” ujar Agus.

Dalam rangka menindaklanjuti Pepres 55 tahun 2019 tersebut, Kemenperin telah mengeluarkan dua regulasi. Pertama, Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 27 Tahun 2020 tentang Spesifikasi Teknis, Roadmap EV dan Perhitungan Tingkat Kandungan Lokal Dalam Negeri (TKDN) yang berfungsi sebagai petunjuk atau penjelasan bagi stakeholder industri otomotif terkait startegi, kebijakan dan program dalam rangka mencapai target Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor hub kendaraan listrik.

Kedua, Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 28 Tahun 2020 tentang Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dalam Keadaan Terurai Lengkap dan Keadaan Terurai Tidak Lengkap sebagai bagian tahap pengembangan industrialisasi KBLBB di Indonesia.

”Dalam pengembangan ekosistem industri KBLBB, pada tahun 2030, industri dalam negeri ditargetkan dapat  memproduksi mobil listrik dan bis listrik sebanyak 600 ribu unit sehingga dengan angka tersebut dapat mengurangi konsumsi BBM sebesar 3 juta Barrel dan menurunkan emisi CO2 sebanyak 1,4 juta ton,” ungkap Agus.

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Taufiek Bawazier menambahkan, upaya terebut dalam rangka mendukung pencapaian target pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29% pada tahun 2030. Selain itu juga menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain utama produsen otomotif dunia.

BERITA TERKAIT

Optimis, Tahun 2024 Penjualan Penjualan Mitsubishi X Force Ditargetkan Meningkat 15 Persen

NERACA Jakarta – Tingginya permintaan akan Mitsubishi X Force maka PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) optimis penjualan…

Standardisasi Dukung Industri Knalpot Aftermarket

NERACA Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengajak Kementerian/Lembaga (K/L) untuk berkolaborasi mendukung perkembangan industri komponen otomotif, salah…

New Honda Vario Tapil Makin Gaya

NERACA Jakarta – Tingginya pasar skutik di Indonesia, membuat para produsen motor untuk berinnovasi untuk merebut pasar. Salah saunya yakni…

BERITA LAINNYA DI Otomotif

Optimis, Tahun 2024 Penjualan Penjualan Mitsubishi X Force Ditargetkan Meningkat 15 Persen

NERACA Jakarta – Tingginya permintaan akan Mitsubishi X Force maka PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) optimis penjualan…

Standardisasi Dukung Industri Knalpot Aftermarket

NERACA Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengajak Kementerian/Lembaga (K/L) untuk berkolaborasi mendukung perkembangan industri komponen otomotif, salah…

New Honda Vario Tapil Makin Gaya

NERACA Jakarta – Tingginya pasar skutik di Indonesia, membuat para produsen motor untuk berinnovasi untuk merebut pasar. Salah saunya yakni…