KKP Bersama FoI Tingkatkan Konsumsi Ikan Nasional

NERACA

Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong peningkatan angka konsumsi ikan nasional (AKI). Peningkatan konsumsi ikan ditujukan untuk mencegah stunting sekaligus menjaga daya saing bangsa di masa depan.

Sebab, KKP menargetkan pertumbuhan konsumsi ikan nasional sebesar 2,43% per tahun dan diharapkan mencapai 62,05 kg/kapita setara ikan utuh segar di tahun 2024.

"Kurangnya asupan gizi menyebabkan beberapa permasalahan di masyarakat, seperti gagal tumbuh (stunting), menurunnya kemampuan kognitif akibat terhambatnya perkembangan otak, dan rendahnya imunitas tubuh sehingga tubuh rentan terhadap serangan penyakit. Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSPKP) menjalin kerja sama dengan organisasi nirlaba yang konsisten menangani permasalahan ketahanan pangan, seperti Foodbank of Indonesia (FoI)," kata Direktur Jenderal PDSPKP, KKP, Artati Widiarti.

Bersama dengan FoI, Artati menyebut jajarannya telah menyusun rencana aksi "Bikin Dapur Ngebul, Bikin Anak Unggul #IUAK (Ikan Untuk Anak), Olahan Ikan Lokal".

"Kerja sama ini sekaligus penguatan untuk program gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan) yang memang fokus pada prioritas penanganan stunting (Perpres 72/2021) dan penguatan peran Forikan dengan terbitnya Kepmen KP 91/2021," terang Artati.

Sementara Direktur Pemasaran, Ditjen PDSPKP, KKP, Machmud menerangkan tentang kiat-kiat gotong royong untuk menanggulangi permasalahan bangsa kaitannya dengan pangan.

“Kiat-kiatnya, yang pertama, kita yang mampu harus membantu yang lemah. Yang kedua, yang tahu ajari yang tidak tahu. Kemudian yang ketiga dalam gotong royong, yang lupa supaya diingatkan. Terakhir, yang salah dikasih tahu. Ini luar biasa, pada hari ini kita akan mengampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan bersama Bikin Dapur Ngebul. Ini cocok sekali, karena tidak ada yang dimasak tidak ada ngebulnya, dan yang dimasak saat ini adalah ikan,” papar Machmud.

 Mengapa ikan, sambung Machmud, karena ikan memiliki banyak manfaat nutrisinya yang unggul dibandingkan sumber protein hewani lainnya. Keunggulan tersebut di antarnya kandungan Omega 3 yang bermanfaat untuk mata, otak dan jaringan syaraf, serta mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Kemudian vitamin D dan A yang bermanfaat untuk pertumbuhan, kesehatan tulang dan mata, serta memperkuat sistem imun tubuh.

Tak hanya itu, ikan memiliki komposisi asam amino lengkap, mudah dicerna dan diserap tubuh. "Sumber mineral K, Ca, Mg, Zn, dan P pada ikan berperan dalam penyembuhan luka, pertumbuhan tulang dan meningkatkan imunitas tubuh," urai Machmud.

 Machmud berharap, melalui kampanye "Kembali ke Dapur Keluarga", para keluarga khususnya ibu-ibu bisa mengambil peran penting dalam penanganan stunting sekaligus membangun generasi tangguh dan unggul.

 "Kembali ke dapur, mari jadikan ikan sebagai menu utama agar keluarga sehat, anak cerdas dan bangsa semakin kuat," jelas Machmud.

Hendro Utomo, Founder FoI, pun menekankan bahwa anak-anak dan lansia atau kaum rentan adalah 2 kategori yang tidak dapat mengambil keputusan untuk diri mereka sendiri. "Mereka membutuhkan bantuan orang dewasa bahkan untuk mengambilkan makanan hingga masuk ke mulut. Intinya kita gotong royong, membuka akses pangan bagi kaum rentan," ujar Hendro.

Adapun kerja sama KKP dengan FoI meliputi pengembangan dan penyebarluasan menu-menu olahan berbasis ikan lokal, peningkatan akses pangan bergizi kepada keluarga dan peningkatan peran keluarga dalam mengumpulkan, meramu, mengolah, dan menyajikan kuliner berbahan baku ikan lokal dalam pemenuhan gizi anak.

Kampanye “Bikin Dapur Ngebul” melalui “Kembali ke Dapur Keluarga” juga mendapat dukungan dari Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Eni Harmayani. Menurutnya, budaya dapur keluarga memegang peran penting dalam kehidupan manusia untuk mengenalkan makanan, memberi pengetahuan tentang pangan dan kesehatan, serta menanamkan kebajikan. Adanya keanekaragaman hayati Indonesia sebagai sumber pangan, seperti beragam spesies ikan laut dan ikan air tawar akan menciptakan beragam menu masakan kuliner Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mendorong masyarakat untuk meningkatkan konsumsi produk perikanan selama pandemi Covid-19. Terlebih di dalam ikan terkandung imonustimulan yang merupakan senyawa yang dapat menstimulus sistem imun di dalam tubuh.

 

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…

UMKM Perikanan Potensial di 12 Provinsi Terus Didorong

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memberikan dukungan penuh terhadap 376 Unit Pengolahan Ikan (UPI) Usaha Mikro…

Indonesia dan Tunisia Segera Tuntaskan Perundingan IT-PTA

NERACA Tangerang – Indonesia dan Tunisia segera menuntaskan Perundingan Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (IT-PTA) pada 2024. Ini ditandai dengan  penyelesaian…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Tingkatkan Kinerja UMKM Menembus Pasar Ekspor - AKI DAN INKUBASI HOME DECOR

NERACA Bali – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan para…

UMKM Perikanan Potensial di 12 Provinsi Terus Didorong

NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memberikan dukungan penuh terhadap 376 Unit Pengolahan Ikan (UPI) Usaha Mikro…

Indonesia dan Tunisia Segera Tuntaskan Perundingan IT-PTA

NERACA Tangerang – Indonesia dan Tunisia segera menuntaskan Perundingan Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (IT-PTA) pada 2024. Ini ditandai dengan  penyelesaian…