Jakarta – Hingga triwulan tiga 2021, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) optimis akan meraih pertumbuhan penjualan dan laba bersih double digit. Kinerja yang baik di berbagai lini bisnis perusahaan dan efisiensi operasional yang tepat diharapkan mampu berkontribusi kepada pertumbuhan di atas 10% untuk estimasi tahun 2021.
Sebelumnya, perusahaan telah menetapkan target pertumbuhan sebesar 7% - 10% di tahun 2021 dengan melihat kinerja semester 2021. “Kalbe terus melakukan inovasi produk dan layanan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, mulai dari produk yang bersifat preventif, kuratif, diagnostik bahkan digital platform yang ditujukan baik untuk B2B atau B2C,” kata Bernadus Karmin Winata, Direktur PT Kalbe Farma Tbk dalam siaran persnya di Jakarta,kemarin.
Menurutnya, inovasi yang dilakukan perseroan optimis dapat mencapai pertumbuhan tahun ini menjadi double digit. Bernadus menambahkan, strategi inovasi setiap lini bisnis disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, misalnya untuk lini bisnis obat resep, Kalbe terus mengembangman inovasi obat biologi dan onlologi termasuk pengembangan vaksin, melakan peningkatan kontribusi obat generin di e-katalog serta peningkatan layanan tes diagnostik untuk personal therapy.
Di lini bisnis distribusi dan logistik, Kalbe terus mengembangkan platform digital seperti EMOS dan MOSTRANS serta melengkapi fasilitas produksi lokal untuk produk benang bedah (suture). Lini bisnis lainnya yakni produk kesehatan, Kalbe terus memperkuat portofolio produk vitamin, suplemen dan herbal serta pengembangan ekosistem jahe merah. Sedangkan lini bisnis Nutrisi, Kalbe mengembangkan produk nutrisi yang terjangkau serta produk medical nutrition untuk kebutuhan nutrisi khusus.
Pada akhirnya, seluruh inisiatif Kalbe tersebut diarahkan untuk memberiman akses produk dan layanan kesehatan yang baik bagi masyarakat Indonesia, dan mendukung pertumbuhan perseroan secara berkelanjutan. Di sisi lain, Kalbe sempat menyatakan tengah membuka peluang untuk membawa sejumlah anak usahanya melantai di pasar saham melalui penawaran umum perdana alias initial public offering alias IPO.
Beberapa anak usaha yang berpotensi go public adalah divisi nutrisi, divisi distribusi dan logistik serta divisi alat kesehatan. Sebelumnya, Bernadus juga mengatakan kalau salah satu divisi yang berpotensi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah divisi nutrisi yang sudah sejak lama direncanakan IPO. Sedangkan divisi lain yang dipersiapkan IPO adalah divisi alat kesehatan untuk membawa peluang ke depan.
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…
Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…
NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…
Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…
NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…