Nilai Kapitalisasi Bursa Capai Rp 8000 Triliun

NERACA

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat nilai kapitalisasi bursa sepekan tumbuh sebesar 2,34%, sekaligus mencatatkan pencapaian baru yaitu menembus angka Rp8.000 triliun atau tepatnya sebesar Rp8.134,679 triliun dari angka Rp7.948,394 triliun pada pekan lalu. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) mencatatkan perubahan sebesar 2,75% menjadi Rp17,452 triliun, dari Rp17,946 triliun pada pekan sebelumnya. Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa turut mengalami koreksi sebesar 9,93% menjadi 1.444.963 transaksi dari 1.604.269 transaksi pada pekan yang lalu. Rata-rata volume transaksi harian bursa juga mengalami kontraksi atau perubahan sebesar 15,50% menjadi 23,384 miliar saham dari 27,673 miliar saham pada pekan sebelumnya. 

Lalu investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,502 triliun dan sepanjang tahun 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp33,147 triliun. Selanjutnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup pada zona hijau dan berhasil menyentuh level psikologis 6.600 atau tepatnya 6.633,338. Secara keseluruhan selama sepekan ini, IHSG meningkat sebesar 2,34% dari posisi 6.481,769 pada pekan sebelumnya.

Sebagai informasi, IHSG pada perdagangan Jum’at (15/10) ditutuo menguat 7,22 poin atau 0,11% ke posisi 6.633,34. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,45 poin atau 0,05% ke posisi 972,21. Menurut tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya menyebutkan, jelang akhir pekan ini, pergerakan indeks IHSG tampaknya terpengaruh sentimen eksternal dan internal.

Dari eksternal, muncul kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi China seiring rilis data inflasi secara tahunan yang turun dari sebelumnya 0,8% menjadi 0,7%. Bursa regional Asia sendiri cenderung menguat ditopang oleh rilis kinerja keuangan perusahaan Amerika Serikat (AS) yang lebih baik dari perkiraan dan data ekonomi yang turut membantu meredakan kekhawatiran investor tentang tekanan inflasi dan perlambatan pertumbuhan.

Jumlah klaim pengangguran mingguan AS juga menambah sentimen positif pasar. Klaim pengangguran turun dari sebelumnya 329.000 klaim menjadi 293.000 klaim. Sementara dari internal, IHSG bergerak fluktuatif seiring sentimen aksi ambil untung yang membayangi perdagangan hari ini pada saat neraca perdagangan Indonesia yang dirilis pagi tadi kembali membukukan surplus pada September 2021.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat dimana sektor properti & real estat naik paling tinggi yaitu 0,86%, diikuti sektor barang baku dan sektor barang infrastruktur masing-masing 0,66% dan 0,6%. Sedangkan tujuh sektor terkoreksi dimana sektor transportasi & logistik turun paling dalam yaitu minus 0,99%, diikuti sektor kesehatan dan sektor teknologi masing-masing minus 0,47% dan minus 0,44%.

 

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…