Petrosea Raih Kontrak Baru US$ 265 Juta

NERACA

Jakarta – Emiten kontraktor pertambangan, PT Petrosea Tbk (PTRO) meraih kontrak kerja jasa dan penyewaan kendaraan pertambangan dengan total nilai US$ 265 juta selama 4 tahun dari PT Hardaya Mining Energy dan PT Central Cipta Murdaya. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan menyebutkan, kontrak kerja baru ini akan menambah pendapatan dan memperkuat kondisi keuangan perseroan. Dijelaskan, dalam menjalankan kontrak ini, PTRO akan bertindak selaku manajemen proyek. Sedangkan anak usaha PTRO, PT Karya Bumi Lestari akan bertindak selaku kontraktor. Dalam keterangan itu juga ditegaskan, pemberi kontrak bukan pihak terafiliasi dengan PTRO.

Sebelumnya, pada tanggal 8 April 2021, PTRO dan anak usahanya itu juga mengumumkan telah meraih kontrak kerja layanan pertambangan senilai Rp2,7 triliun untuk masa kerja tujuh tahun dari  dari PT Kartika Selabumi Mining dan PT Palma Mas Asri. Rencananya, perseroan akan bertindak selaku manajemen proyek dan Karya Lestari Bumi sebagai kontraktor ditunjuk oleh pemberi kontrak untuk menyediakan jasa pertambangan.

Perseroan mengungkapkan, kontrak baru ini menambah pendapatan dan memperkuat posisi keuangan perseroan. Asal tahu saja, laba PT Petrosea Tbk berhasil tumbuh 29,8% di paruh pertama 2021 menjadi US$ 11,76 juta dibandingkan priode yang sama tahun lalu US$ 9,06 juta. "Kenaikan laba perusahaan sebagian besar dicapai melalui peningkatan kegiatan operasional di lini bisnis kontrak pertambangan. Total volume overburden removal meningkat 26,82% yoy menjadi 58,02 juta dan coal production meningkat 25,49% yoy menjadi 15,95 juta ton," kata Presiden Direktur Petrosea, Hanifa Indradjaya.

Selain itu, perseroan juga membukukan total pendapatan meningkat 9,89% menjadi US$ 193,30 juta dari sebelumnya hanya US$ 175,90 juta. Sepanjang 2021, emiten pertambanga ini melakukan program transformasi digitalnya secara keseluruhan dengan membangun organisasi yang agile dan memanfaatkan digital tools terkini untuk memungkinkan perusahaan mendapatkan peluang usaha baru, mengembangkan business model baru, serta memperkuat kinerja operasional.

Pada masa pandemi Covid-19 ini, perusahaan fokus untuk mempercepat proses diversifikasi usahanya dengan menjalankan beberapa peluang bisnis di proyek mineral, seperti emas dan bauksit, serta memperkuat kapabilitas anak perusahaan di sektor pertambangan dan EPC. Tahun ini, Petrosea juga melanjutkan strategi liability management yang efektif.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…