Nilai Kontrak Rp 163,61 Miliar - Waskita Beton Garap Proyek Interchange LRT

NERACA

Jakarta – Kejar pertumbuhan kontrak baru, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menggarap proyek Sudirman Station-Dukuh Atas Interchange dengan nilai kontrak Rp 163,61 miliar. Proyek tersebut dibangun di area integrasi moda transportasi dengan pekerjaan utama pembuatan jembatan koneksi yang menghubungkan stasiun LRT Dukuh Atas dengan stasiun KRL Sudirman serta revitalisasi stasiun Sudirman. 

Direktur Pemasaran PT Waskita Beton Precast Tbk, FX Poerbayu Ratsunu dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, proyek Sudirman Station-Dukuh Atas Interchange berada di kawasan Premium DKI Jakarta sehingga proyek ini akan menjadi landmark baru Kota Jakarta.”Harapannya, kawasan ini akan menjadi sarana baru untuk destinasi wisata, ruang interaksi masyarakat, dan sentral bisnis ritel dalam lingkup one stop service,” ujarnya.

Menurut Poerbayu, proyek tersebut akan mampu meningkatkan interkoneksi antarmoda transportasi di Jakarta sehingga mempermudah transportasi masyarakat. Sebab, Sudirman Station-Dukuh Atas Interchange akan mengintegrasikan 5 moda transportasi di Jakarta yaitu KRL, LRT, MRT, KA Bandara, dan Trans Jakarta. 

Pada proyek ini, WBP berperan sebagai kontraktor pelaksana yang mengerjakan mulai dari pekerjaan desain, struktur jembatan, revitalisasi Stasiun Sudirman, termasuk pekerjaan arsitek dan landscaping-nya. WBP akan mengoptimalkan penggunaan beton precast pada bagian-bagian konstruksi, baik pada pekerjaan struktur jembatan serta revitalisasi Stasiun Sudirman. 

Rencananya, groundbreaking proyek tersebut akan dilakukan pada September 2021 dan diperkirakan selesai pada Desember 2023. Sebagai informasi, anak usaha dari PT Waskita Karya Tbk ini menargetkan kontrak mencapai Rp 7,88 triliun.

Direktur Utama WSBP, Moch. Cholis Prihanto pernah mengatakan, adanya peningkatan target kontrak Waskita Beton tahun ini tak terlepas dari sisa nilai kontrak pada 2020 sebesar Rp 4,11 triliun, dan target perolehan kontrak baru tahun 2021 yang mencapai Rp 3,77 triliun.”Perusahaan memandang dengan adanya program vaksinasi maka bisa memberikan katalis positif untuk pertumbuhan sektor khususnya konstruksi di Indonesia. Diharapkan kondisi ekonomi akan mengalami pemulihan pada semester dua tahun 2021,”ujarnya.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…