Pefindo Sematkan Peringkat A Summarecon

NERACA

Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menegaskan peringkat idA dengan outlook stabil untuk PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dan surat utangnya. Peringkat idA tetap diberikan untuk obligasi berkelanjutan III tahap II tahun 2019 seri A dan seri B. Selain itu, peringkat yang sama juga diberikan untuk obligasi berkelanjutan III tahap I tahun 2018 dengan nilai Rp416 miliar yang akan jatuh tempo pada 6 Desember 2021.

Adapun, emiten properti ini berencana melunasi obligasi yang akan jatuh tempo itu menggunakan dana rights issue yang dihimpun pada Juni 2021. Pefindo mengutip perseroan memiliki saldo kas dan setara kas sebesar Rp2,8 triliun per Juni 2021. Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya.

Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi. Lebih lanjut, peringkat idA juga mencerminkan posisi pasar SMRA yang kuat di dalam industri properti, kualitas aset yang baik, dan pendapatan berulang yang cukup. Namun, Pefindo menjelaskan bahwa peringkat dibatasi oleh leverage keuangan yang moderat dan perlindungan arus kas yang cukup, risiko pengembangan proyek baru di area baru, dan karakteristik industri properti yang sensitif terhadap perubahan kondisi makroekonomi.

Pefindo mengungkapkan, peringkat dapat dinaikkan jika SMRA secara konsisten mencapai target marketing sales, pendapatan, dan EBITDA. Pencapaian tersebut juga harus disertai oleh leverage keuangan yang lebih konservatif. Sebaliknya, peringkat dapat diturunkan jika perusahaan membukukan marketing sales yang lebih rendah dari target serta progres penyelesaian pembangunan properti yang lebih lama dari perkiraan sehingga dapat menyebabkan pengakuan pendapatan yang tidak mencapai target.

Perseroan berhasil membukukan pra-penjualan pemasaran sebesar Rp3,3 triliun sepanjang 2020. Pencapaian tersebut melampaui revisi target yang ditetapkan oleh perseroan sebesar Rp2,5 triliun. Presiden Direktur Summarecon Agung, Adrianto P. Adhi pernah mengatakan, kinerja perseroan yang cukup baik di tahun 2020 juga turut dipicu oleh kebutuhan masyarakat akan properti untuk tempat tinggal maupun usaha yang terus meningkat. “Daya beli masyarakat yang terdampak pandemi dapat tertanggulangi dengan penawaran skema pembayaran yang cukup bersahabat dan tingkat suku bunga kredit yang relatif rendah, hal ini membuat properti semakin mudah dijangkau oleh masyarakat luas,”ujarnya.

Dalam laporan keuangan 2020, perseroan mencatat total pendapatan sebesar Rp 5 triliun. Usaha pengembangan properti masih menyumbangkan pendapatan tertinggi dengan pendapatan operasional sebesar Rp 3,7 triliun atau berkontribusi 73% dari total pendapatan, dan laba usaha sebesar Rp 1,23 triliun atau berkontribusi sebesar 96% dari total laba usaha perusahaan sebesar Rp1,27 triliun.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…