KRAS Beri Modal Anak Usaha Rp 987,12 Miliar

NERACA

Jakarta –Dukung pengembangan dan optimalisasi bisnis anak usaha, PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) menyuntikkan modal Rp 987,12 miliar ke PT Krakatau Wajatama (KWT). Penambahan modal yang berlangsung pada 31 Agustus 2021 ini dilakukan KRAS dengan cara penyertaan saham perseroan di PT KHI Pipe Industries (PT KHI) dan PT Krakatau National Resources (KNR).

Sekretaris Perusahaan KRAS, Pria Utama dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menyebutkan, nilai penambahan penyertaan modal mencapai Rp 987,12 miliar. Bertambahnya modal tersebut berdampak pada meningkatnya kepemilikan saham perseroan di KWT dari semula 99,99% menjadi 99,9999%. Selain itu, penambahan modal tersebut juga berpengaruh pada perubahan kepemilikan saham perseroan di PT KHI dari sebelumnya 99,50% menjadi 0,001% dan perubahan kepemilikan di PT KNR dari sebelumnya 99,99% menjadi 0,001%.

Adapun saham PT KHI dipegang oleh KRAS dengan kepemilikan 0,002%, PT Krakatau Tirta Industri (KTI) dengan kepemilikan 0,50% dan PT KWT sebesar 99,49%. Sementara saham PT KNR dipegang oleh KRAS sebesar 0,001%, PT KTI sebesar 0,001%, dan PT KWT dengan kepemilikan saham sebesar 99,98%.”Tujuan pelaksanaan transaksi ini untuk mendukung penataan portofolio dalam rangka optimalisasi bisnis Perseroan," kata Pria.

Disampaikannya, penyertaan modal juga bertujuan untuk memperkuat bisnis solusi baja melalui koordinasi yang lebih intensif dalam satu entitas. Berperan sebagai arm length yang andal bagi penjualan produk Perseroan maupun rantai pasok materialnya. Termasuk berperan meningkatkan kemandirian dan kelincahan pengembangan bisnis solusi baja melalui penguatan produk hilirisasi serta memperkuat sinergi antara perseroan dan Grup.

Asal tahu saja, perseroan sendiri telah membentuk subholding Krakatau Baja Konstruksi pada 31 Agustus 2021. Subholding ini dibuat dalam rangka efisiensi dan memaksimalkan potensi. Subholding ini terdiri dari PT Krakatau Wajatama, PT KHI Pipe Industries, PT Krakatau National Resources, termasuk didalamnya PT Krakatau Niaga Indonesia. “Subholding Krakatau Baja Konstruksi ini merupakan subholding kedua setelah sebelumnya telah dibentuk Subholding Krakatau Sarana Infrastruktur di bulan Juni 2021,” jelas Steel Silmy Karim.

Dia menjelaskan, tujuan dari pembentukan subholding Krakatau Baja Konstruksi ini untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui penggabungan anak perusahaan, optimalisasi kinerja dengan beberapa inisiatif seperti program efisiensi, operational excellent, digitalisasi, penguatan pangsa pasar melalui strategi hilirisasi, serta membangun bisnis model yang lebih baik. Subholding ini memiliki beberapa fasilitas produksi diantaranya pabrik baja tulangan dan baja profil dengan kapasitas 300.000 ton per tahun, produk wire rod 500.000 ton per tahun, dan produk pipa baja sebesar 230.000 ton per tahun.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…