Permintaan Pasar Meningkat - WIKA Gedung Tambah Kapasitas Pabrik Modular

NERACA

Jakarta-Kejar pertumbuhan bisnis di tahun ini, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) terus membidik proyek baru. Berbekal pencapaian yang positif di paruh pertama 2021, perseroan mengaku optimis target kontrak baru tahun ini sebesar Rp 4,2 triliun bakal tercapai. Hingga Agustus ini, nilai kontrak baru WIKA Gedung tercatat mencapai Rp1,6 triliun.

Direktur Quality, Health, Safety, Environment dan Pemasaran WEGE, Yulianto mengatakan, pihaknya optimistis dapat mengejar target nilai kontrak baru tersebut. "Secara proyeksi, di pencapaian September hingga Desember, dengan usaha kami, proyek yang kami dapatkan, kami sangat yakin dapat mencapai target tersebut," ungkapnya di Jakarta, pekan lalu.

Maka untuk memenuhi target kontrak baru tersebut, persreoan berencana meningkatkan kapasitas pabrik modular dari saat ini 40 modular per hari menjadi 60-80 per hari. Rencana ini seiring permintaan pasar terus meningkat. “Produk modular bisa memberikan repeat order bagi perseroan. Kami akan terus meningkatkan produk ini, mulai kapasitas produksi maupun inovasi modular itu sendiri, tentunya mengikuti permintaan pasar,”kata Direktur Operasi I Wijaya Karya Bangunan Gedung, Bagus Tri Setyana.

Disampaikannya, produk modular perseroan saat ini tengah diminati pasar karena memiliki sistem pembangunan yang cepat dibandingkan konvensional dan memiliki kualitas baik. Modular ini diyakni dapat memicu omzet kontrak baru, pendapat, dan profit. Bagus menambahkan, perseroan meyakini produk modular ini akan terus menjadi gaya hidup baru bagi masyarakat di Indonesia. Selain itu, perseroan mulai memasuki pasar global dengan produk ini terutama di Asia Tenggara.

Sebagai informasi, perseroan hingga Agustus 2021 telah memperoleh kontrak baru Rp 1,6 triliun. Adapun 18% dari total kontrak baru didapatkan karena perseroan memiliki modular. Sementara perseroan sampai saat ini memperoleh 34 proyek, sebanyak 44% proyek didapatkan dari modular.

Komposisi perolehan kontrak baru tersebut terdiri dari pemerintah 61%, BUMN 15%, dan swasta 24%. Sementara tipe proyek mayoritas berupa public facilities 57% dan residensial 27%, sedangkan sisanya terdiri dari komersial dan perkantoran. Adapun kontrak baru terdiri dari Apartemen Kyo Society Surabaya, Rumah Dinas TNI AD (JO), perbaikan pasca-bencana Gedung KPwBI – NTT, rehabilitasi & renovasi sarana pascagempa Mamuju dan Gedung Prof. Setiaji Universitas Terbuka.

Kemudian, beberapa rumah sakit (RS) di antaranya Rumah Sakit Darurat Covid-19 Malang, Rumah Sakit Darurat Covid Asrama Haji, Rumah Sakit Darurat Tanjung Duren, RSDC Covid 7 Titik di Jawa Barat. Kemudian, proyek-proyek Modular di antaranya SHE Facility Project Unjani, Display Proyek Batang, Ruang Meeting Unjani, Proyek Belawan, Office Keet Jembatan Kretek Yogya, Office Keet Smelter CNI Kolaka, Ancol Sentiong, Witon Citereup, Office Bogowonto, Klinik MotoGP & HeliPad, Keet Cisumdawu, Fasilitas Tambang CNI Kolaka, Office Keet Serpan 1 & 2. Sementara melalui anak perusahaan yaitu WIKA Pracetak Gedung kontrak baru berasal dari Grand Heaven, Hotel Cirebon, Mariana International Resort dan Villa.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…