Pembelajaran Tatap Muka Sudah Dimulai - Gerakan Pakai Masker Terus Digalakkan di Masyarakat

Membangun kesadaran untuk memakai masker sebagai bagian dari penerapan protokol kesehatan (prokes) dalam rangka menekan penyebaran virus corona atau Covid-19, terus digalakkan kendati beberapa kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sudah mulai dilonggarkan seiring dengan penurunan level di beberapa wilayah.

Kepedulian inilah yang terus dilakukan Aice Group untuk membangun kesadaran pentingnya memakai masker dengan diiringi edukasi serta donasi masker lewat gerakan Dinasiku Buat Negeri. Dimana masyarakat diajak untuk berpartisipasi lewat media sosial untuk menyumbangkan masker kepada yang sangat membutuhkan. “Pendekatan out of the box ini dilakukan dengan modal partisipasi dan assessment atas kebutuhan masyarakat yang dilakukan oleh netizen sendiri. Netizen cukup mendaftarkan alamat dari pihak yang sangat membutuhkan masker medis, lalu menyampaikan alasan tentang pentingnya memakai masker bagi diri dan penerimanya,”kata Brand Manager Aice Group, Sylvana di Jakarta, kemarin.

Dalam gerakan inovatif yang menargetkan 250 ribu donasi masker ini, banyak netizen yang memberikan respon positif. Faktanya, netizen banyak menginformasikan bahwa meskipun masker sudah mulai banyak dijual di berbagai tempat namun masih banyak masyarakat yang sulit memilikinya. Berbagai netizen di media sosial menginformasikan kebutuhan dari masjid, sekolah, panti asuhan, ojol bahkan hingga rumah sakit yang masih membutuhkan masker medis. Banyak titik inilah yang ditargetkan gerakan #DonasikuBuatNegeri untuk menerima donasi masker.

Salah satunya, @rahmatullah.key pria yang berprofesi ojol di Malang, Jawa Timur, melalui unggahan di sosial media menyampaikan kebutuhan dirinya, penumpang dan komunitas ojol atas masker medis dalam menjalankan protokol kesehatan.“Perkenalkan saya Arif Yusuf, anggota dari komunitas ojek online GOPASSUS Malang. Di tengah pandemi Covid-19 memang terjadi penurunan pendapatan kami. Tetapi kami mencoba untuk tetap menerapkan protokol kesehatan demi kenyamanan bersama. Saya dan komunitas merasa terbantu melalui #DonasikuBuatNegeri #15HariEsKrimAiceBerbagiSehat yang diselenggarakan oleh @aiceindonesia dengan pemberian masker gratis. Masker gratis sangat membantu penerapan protokol kesehatan bagi driver dan penumpang. Terimakasih @aiceindonesia,” ungkap netizen tersebut.

Bagi sebagian orang, mungkin sekotak berisikan 50 lembar masker medis 3-ply masih terjangkau. Namun sesungguhnya masih banyak masyarakat bangsa kita yang memiliki keterbatasan uang, akses dan pemahaman untuk membeli dan menggunakan masker medis. Inilah yang menjadi tantangan bagi kebersamaan seluruh anak bangsa dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.

Dengan komunikasi internet yang sudah ada di genggaman, netizen bisa dengan mudah dan efektif menyampaikan informasi kebutuhan masker medis bagi pihak-pihak yang membutuhkan sekitarnya. Hebatnya, gerakan ini mampu menggabungkan logistik masker yang masif dimiliki Aice Group dengan partisipasi aktif masyarakat dalam mendistribusikan ribuan masker ke titik-titik masyarakat yang paling membutuhkan.

Tidak berhenti sampai disini, mulai bulan September ini, Aice Group juga akan membagikan masker medis ke sekolah-sekolah, sejalan dengan dimulainya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dalam mendukung upaya penerapan protokol kesehatan dan pencegahan Covid- 19. Gerakan inovatif #DonasikuBuatNegeri menjadi awal untuk berbagi kepada sekolah-sekolah, dimana Aice Group banyak mendapatkan permintaan dari sekolah yang ternyata kekurangan masker medis. 

Salah satunya, Solihin Mutiara Az Zahra selaku pengajar di SDN Kesabilan Banten melalui unggahan sosial media nya mengungkapkan bahwa sekolah yang berada di area terpencil di Serang Banten ini memiliki keterbatasan dalam penyelenggaraan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). “Saat pandemi Covid-19, sekolah ini memberlakukan pengajaran secara daring, namun setiap 2 hari sekali para siswanya secara bertahap datang ke sekolah untuk menyerahkan tugas karena tidak semua orang tua memiliki handphone. Walaupun sudah dianjurkan untuk ke sekolah memakai masker, namun karena banyak orangtua murid yang kurang mampu membeli masker untuk anaknya, maka banyak dari mereka yang tidak memakai masker ke sekolah.

BERITA TERKAIT

Peduli Lingkungan - SML Resmikan SVM, Penukar Sampah Botol Plastik

Wujudkan komitmen bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan, Sinar Mas Land (SML) melalui Living Lab Ventures (LLV) menggandeng Plasticpay, sebuah startup…

Semarak Halal bil Halal - FIFGroup Berbagi Kebahaagiaan Bersama 35 Panti Asuhan

Setelah perayaan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, penting untuk tetap menghidupkan semangat kebaikan dan saling berbagi kepada sesama. Dalam…

Gen-Z dan Milenial Pilar Penentu Pengelolaan Hutan Lestari

Generasi muda yang masuk dalam kelompok umur Gen-Z dan Milenial dinilai memiliki kreativitas dan penuh dengan gagasan inovatif serta mampu…

BERITA LAINNYA DI CSR

Peduli Lingkungan - SML Resmikan SVM, Penukar Sampah Botol Plastik

Wujudkan komitmen bisnis berkelanjutan dan ramah lingkungan, Sinar Mas Land (SML) melalui Living Lab Ventures (LLV) menggandeng Plasticpay, sebuah startup…

Semarak Halal bil Halal - FIFGroup Berbagi Kebahaagiaan Bersama 35 Panti Asuhan

Setelah perayaan hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah, penting untuk tetap menghidupkan semangat kebaikan dan saling berbagi kepada sesama. Dalam…

Gen-Z dan Milenial Pilar Penentu Pengelolaan Hutan Lestari

Generasi muda yang masuk dalam kelompok umur Gen-Z dan Milenial dinilai memiliki kreativitas dan penuh dengan gagasan inovatif serta mampu…