Dua Pelajar Indonesia Raih 32 Medali di Olimpiade Matematika Internasional

 

Meski di masa pandemi COVID-19, namun siswa Indonesia tetap berprestasi. Bahkan di kancah internasional. Seperti halnya yang diraih dua siswa kakak beradik, Mischka Aoki (12 tahun) dan Devon Kei Enzo (11 tahun) di Olimpiade Matematika Internasional WMI (World Mathematics Invitational) 2021.

Devon Kei mendapatkan penghargaan terbaik Diamond Medal dan Mischka Aoki sang kakak meraih medali Silver. Tidak hanya itu, dalam sebulan terakhir ini, di tengah masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), keduanya bahkan menambahkan total 10 medali ke koleksi prestasi mereka. Selama 2021 ini, mereka telah berhasil meraih total 32 medali untuk Indonesia.

Mischka dan Devon, siswa SMP kelas 8 dan 7 di ACS Jakarta, mengaku sangat senang bisa berbagi dan menginspirasi anak- anak muda Indonesia untuk tetap berprestasi di tengah pandemi COVID-19. Menurut Mischka, sejak pandemi keduanya malah mengambil hikmah positif dengan mempunyai banyak waktu luang untuk belajar dan mengikuti Olimpiade. Masa pandemi tidak membuat mereka patah semangat untuk menorehkan prestasi.

Mischka menjelaskan, mereka selalu berusaha menjadikan kesulitan yang ada sebagai tantangan untuk menguji kemampuan, baik dalam memahami materi pelajaran, ataupun untuk meraih hasil dan tujuan yang diinginkan. "Kita ingin sekali menginspirasi anak- anak muda indonesia untuk terus berjuang belajar dan jangan pernah menyerah untuk mencapai cita- cita dan mimpi kita," kata Mischka dan Devon dalam acara Webinar Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh yang bertajuk "Tangguh Tanpa Mengeluh" pada Rabu (18/8).

Devon dan Mischka mengaku senang ikut olimpiade matematika karena sangat menyenangkan dan menantang. Lebih dari itu, olimpiade membuat mereka dapat belajar lebih baik, lebih teliti, dan bisa belajar matematika yang lebih dari seharusnya. Kedua kakak beradik ini mengatakan telah mengikuti olimpiade dan lomba matematika sejak duduk dibangku kelas 3 Sekolah Dasar (SD).

Menurut Devon dan Mischka, keterbatasan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk terus mengejar prestasi, bahkan hingga ke tingkat internasional. "Karena memang dari kecil kita suka pelajaran matematika. Dari situlah kita terus rajin mengikuti lomba- lomba yang ada baik itu nasional, sampai internasional," ujar Devon.

Keduanya mengungkapkan ada sedikit perbedaan saat mengikuti olimpiade sebelum dan setelah masa pandemi. Menurut Mischka sebelum masa pandemi, Olimpiade dilaksanakan secara langsung di suatu tempat dengan banyak peserta. Sedangkan di masa pandemi, olimpiade dilaksanakan secara online. Devon mengatakan, salah satu kendalanya adalah ketergantungan kita terhadap koneksi internet. Jika masalah tersebut timbul di saat lomba berlangsung, ini bisa membuat kita nervous dan hilang fokus dalam mengerjakan soal

Namun demikian, keduanya tetap semangat untuk belajat dan meraih prestasi. "Kita percaya kalau kesuksesan itu tidak datang dengan sendirinya," tegas Devon. Devon dan Mischka pun memiliki impian, suatu saat nanti mereka bisa berkuliah di salah satu universitas terbaik. Devon dan Jika kuliah nanti, sang kakak Mischka mengaku senang dengan jurusan public speaking. Sedangkan sang adik Devon lebih menyukai jurusan yang berkaitan dengan teknologi.

Peran Orang tua

Kedua anak dari fashion designer Winnie Aoki ini mengaku bahwa peran orang tua sangat penting dalan mendukung keduanya meraih banyak prestasi. Menurut Mischka, kedua orang tuanya telah mendidik dia dan adiknya dengan sangat baik. Di tengah kesibukan, kata Mischka, oran tuanya selalu memperhatikan anakanaknya. "Peran orang tua sangat besar. Orang tua selalu memperhatikan kami setiap hari dengan menanyakan ada kesulitan apa hari ini dan apa yang perlu dibantu. Apakah kita sudah menyiapkan tugas- tugas dan PR untuk besok dan lainya," papar Mischka.

Keduanya pun berharap agar para orang bisa terus memberikan dorongan dan motivasi kepada anak- anaknya untuk tidak takut mencoba hal yang baru guna meraih impian mereka. "Disaat mereka gagal atau mengalami keslitan berikan suport dan semangat yang positif supaya kita anak- anak bisa mempunyai keberanian untuk bangkit dan mencoba lagi" kata Mischka. Ia pun meminta agar anak- anak muda tidak takut untuk mencoba dan bermimpi meraih prestasi. "Bermimpilah yang tinggi dan jangan pernah takut untuk mencoba. dengan kegagalan itu, kita bisa belajar menjadi yang lebih baik" ujar Mischka.

BERITA TERKAIT

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…

BERITA LAINNYA DI

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…