Chandra Asri Cetak Laba US$ 164,38 Juta

NERACA

Jakarta - Semester pertama 2021, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) meraih laba bersih sebesar US$ 164,38 juta atau membaik dibanding periode yang sama tahun 2020 yang tercatat rugi bersih sebesar US$ 38,89 juta. Hasil itu mendorong emiten petrokimia itu membukukan laba per saham dasar US$ 0,0092. Sedangkan di semester 1 2021 jusru mencatatkan rugi per saham dasar senilai US$ 0,0002.

Direktur TPIA, Suryadi menjelaskan, perseroan dapat memanfaatkan spreads produk yang sehat, keunggulan operasional yang berkelanjutan, dan ketahanan keuangan yang kuat. Hal itu, kata dia, dapat dibuktikan selama 6 bulan pertama 2021, dimana Chandra Asri mencatat pendapatan bersih sebesar US$ 1,262 miliar. Hasil itu naik 50% dibanding semester I 2020 yang tercatat sebesar US$ 839 juta,”Hasilnya, EBITDA tercatat sebesar US$ 275 juta dan laba bersih setelah pajak tercatat senilai US$165 juta pada semester pertama 2021," katanya di Jakarta, kemarin.

Dirinya menambahkan, TPIA mempertahankan Liquidity Pool sebesar US$ 1,2 miliar, termasuk US$ 762 juta dalam bentuk kas dan setara kas US$ 649 juta. Di samping itu, TPIA juga telah mengurangi leverage dengan utang bersih terhadap EBITDA sebesar 0.3x dibanding  5.1x di semester I 2020 dan mengurangi total utang menjadi US$ 899 juta dibanding US$ 945 juta di semester 1 2020.“Selain itu, kami mendapatkan Fasilitas Kredit senilai Rp5 triliun dengan Bank Mandiri yang semakin memperkuat struktur permodalan kami,” kata dia.

Belum lama ini, perseroan telah memilih Thai Oil Public Company Limited (Thaioil), kilang minyak unggulan dari PTT Public Company Limited (PTT), sebagai investor strategis setelah melalui proses seleksi yang ketat sehingga perseroan akan meraih dana investasi US$ 1,7 miliar atau Rp24,65 triliun untuk membangun kompleks petrokimia terintegrasi.

Chandra Asri Petrochemical dan Thaioil telah menandatangani perjanjian-perjanjian definitif untuk dilanjutkan ke penambahan modal melalui penawaran umum terbatas (rights issue) yang akan diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Investasi di emiten berkode saham akan dilakukan melalui anak perusahaan yang ditunjuk oleh Thaioil yang akan bertindak sebagai pembeli siaga atau standby buyer untuk menjamin keberhasilan transaksi tersebut.”Ini adalah momen yang luar biasa bagi Chandra Asri. Hasil dari right issue akan secara signifikan meningkatkan rencana kami untuk mengembangkan kompleks petrokimia kedua kami, seiring dengan langkah perseroan untuk mempercepat pengambilan Final Investment Decision atau FID pada tahun 2022," kata Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Chandra Asri, Erwin Ciputra.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…