Archi Targetkan Produksi Emas 230 Kilo Ons

NERACA

Jakarta –Kembali merangkak naiknya harga emas di pasar menjadi optimisme PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) akan membawa perbaikan kinerja di tahun ini. Emiten pertambangan emas ini menargetkan dapat memproduksi emas hingga 148 kilo ons emas di semester kedua tahun ini. Target ini naik 23,33% dari raihan produksi emas perseroan pada tahun 2020 lalu. Dengan demikian total produksi emas yang diincar oleh perseroan sepanjang 2021 yakni berkisar di antara 220 kilo ons hingga 230 kilo ons.

Direktur Utama Archi Indonesia, Kenneth Ronald Kennedy Crichton dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, kenaikan produksi emas pada semester kedua akan didorong dari akses terhadap Araren tahap 5, yang memiliki kadar lebih tinggi, yang akan menjadi sumber utama bijih emas yang diproses di Archi. Adapun berdasarkan perencanaan penambangan Archi saat ini, jumlah itu mencerminkan pertumbuhan sebesar 5% – 10% dari jumlah produksi emas pada tahun lalu,

Perseroan juga melakukan peningkatan kapasitas pabrik pengolahan mencapai 4 juta ton per tahun, serta mobilisasi dari penambahan armada pertambangan yang termasuk 18 unit truk berkapasitas 100 ton dan 2 unit ekskavator berkapasitas 120 ton.”Kami berkomitmen untuk mempertahankan posisi keuangan yang kuat, dengan prioritas untuk menjaga posisi kas serta mengurangi utang,”ujarnya.

Lebih lanjut, hingga akhir semester pertama 2021, Archi Indonesia berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebanyak 9% menjadi US$ 142,4 juta dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020 yakni Rp 130,1 juta. Kenneth mengatakan, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) juga alami peningkatan sebanyak 5% menjadi AS$ 75,5 juta, sedangkan laba bersih meningkat 24% menjadi AS$ 32,6 juta dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan ditopang oleh harga emas yang lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.”Kami diuntungkan oleh harga rata-rata penjualan emas mencapai US$ 1.802 per ons di semester i 2021. Angka tersebut naik sekitar 9% dibanding harga rata-rata emas periode sama tahun lalu yang sebesar US$ 1.656 per ons,” ujarnya.

Selain itu, perseroan sedang menyelesaikan pengembangan aktivitas penambangan dan pengupasan tanah (waste removal) tahap lanjut dari Pit Araren yang memiliki kadar emas lebih tinggi, dimana telah berhasil melakukan transisi dari tahap 3 ke tahap 5. Berdasarkan data yang dilampirkan oleh perseroan, sepanjang semester pertama 2021, rata-rata kadar bijih emas yang diproses oleh ARCI sendiri justru menyusut dari sebelumnya 1,81 g/t menjadi 1,66 g/t. Ini yang jadi sebab produksi emas perseroan sempat terkoreksi 6,1% atau setara dengan 81,6 kilo ons. Padahal sebelumnya produksi emas perseroan mencapai 86,4 kilo ons.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…