Laba PT Petrosea Tbk (PTRO) berhasil tumbuh 29,8% di paruh pertama 2021 menjadi US$ 11,76 juta dibandingkan priode yang sama tahun lalu US$ 9,06 juta. "Kenaikan laba perusahaan sebagian besar dicapai melalui peningkatan kegiatan operasional di lini bisnis kontrak pertambangan. Total volume overburden removal meningkat 26,82% yoy menjadi 58,02 juta dan coal production meningkat 25,49% yoy menjadi 15,95 juta ton," kata Presiden Direktur Petrosea, Hanifa Indradjaya dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Selain itu, perseroan juga membukukan total pendapatan meningkat 9,89% menjadi US$ 193,30 juta dari sebelumnya hanya US$ 175,90 juta. Sepanjang 2021, emiten pertambanga ini melakukan program transformasi digitalnya secara keseluruhan dengan membangun organisasi yang agile dan memanfaatkan digital tools terkini untuk memungkinkan perusahaan mendapatkan peluang usaha baru, mengembangkan business model baru, serta memperkuat kinerja operasional.
Pada masa pandemi Covid-19 ini, perusahaan fokus untuk mempercepat proses diversifikasi usahanya dengan menjalankan beberapa peluang bisnis di proyek mineral, seperti emas dan bauksit, serta memperkuat kapabilitas anak perusahaan di sektor pertambangan dan EPC. Tahun ini, Petrosea juga melanjutkan strategi liability management yang efektif.
Perusahaan mencatat penurunan debt balance 22,71% (yoy) dan penurunan beban bunga
46,98% (yoy) , serta melanjutkan strategi cash management yang prudent demi mendukung implementasi strategi 3D, yaitu diversifikasi, digitalisasi, dan dekarbonisasi. Petrosea berkomitmen untuk memprioritaskan aspek Environmental, Social & Governance (ESG) dan penerapan strategi keberlanjutan yang sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
Dalam menghadapi pandemi, perusahaan terus berupaya untuk memastikan kesehatan dan keselamatan karyawan dan masyarakat sekitar dengan melakukan tes Covid-19 secara rutin serta mendukung program vaksinasi gratis sebagai bagian dari komitmen Petrosea untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam mengatasi pandemi.
Membidik investor potensial dari generasi muda, PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO) memperkenalkan prospek pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di…
Tahun ini, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) menargetkan pendapatan Rp27,5 triliun. Target tersebut, 10% lebih tinggi dibanding realisasi pendapatan MTDL…
Kejar pertumbuhan bisnis, PT Ekadharma International Tbk (EKAD) membidik penjualan Rp558 miliar pada 2025. Target tersebut, sekitar 5,28% lebih tinggi…
Membidik investor potensial dari generasi muda, PT Pertamina Geothermal Energi Tbk (PGEO) memperkenalkan prospek pengembangan energi baru terbarukan (EBT) di…
Tahun ini, PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) menargetkan pendapatan Rp27,5 triliun. Target tersebut, 10% lebih tinggi dibanding realisasi pendapatan MTDL…
Kejar pertumbuhan bisnis, PT Ekadharma International Tbk (EKAD) membidik penjualan Rp558 miliar pada 2025. Target tersebut, sekitar 5,28% lebih tinggi…