Rencanakan Go Public di 2022 - PT ASDP Targetkan Dana IPO Rp 3,25 Triliun

NERACA

Jakarta – Dukung pengembangan bisnisnya, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) merencakan melantai di pasar modal pada kuartal pertama tahun depan lewat penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Dimana target dana segar yang dibidik Rp3,25 triliun. “IPO merupakan salah satu strategi dan aksi korporasi ASDP yang merupakan bagian dari rencana jangka panjang,”kata Direktur Keuangan ASDP Indonesia, Ferry Djunia Satriawan secara virtual di Jakarta, kemarin.

Disampaikanya, lewat aksi korporasi tersebut, perseroan ingin menunjukkan bahwa di tengah pandemi ini BUMN penyebrangan tak diam, dan siap melantai. Apalagi, perseroan memiliki rencana jangka panjang, dimana tahun 2024 meningkatkan revenue menjadi Rp 5 triliun dari sebelumnya di tahun 2019 mencatatkan pendapatn Rp3,2 triliun. Sejalan dengan aksi melantai di bursa tersebut, ASDP telah melakukan kajian dari sisi keuangan. Pada 2019 ASDP mencatatkan pendapatan Rp3,3 triliun dengan laba bersih Rp315 miliar. Laba juga dipatok tumbuh 125,747% dibandingkan dengan 2019, sehingga pada 2024 mencapai Rp607,4 miliar.

Berdasarkan target perusahaan hingga 2024, ASDP menetapkan pertumbuhan pendapatan sebesar 97% dari kondisi pada 2020 yakni Rp2,5 triliun menjadi Rp5 triliun. Perseroan juga menargetkan total aset meningkat menjadi Rp13,6 triliun. "Jumlah saham dilepas masih dikalkulasi indikatif 20-25 persen ini masih indikatif masih melakukan proses valuasi, mengejar pendapatan target tahun ini Rp3,4 triliun--Rp3,5 triliun tahun ini. Laba juga kisaran konsolidasi Rp111 miliar," katanya.

Pendanaan melalui IPO ini terangnya merupakan bagian dari upaya perseroan mendapatkan pendanaan yang lebih cocok dengan industri penyeberangan yang padat modal dan periode pinjaman yang pendek. "Kami merencanakan investasi sekitar Rp6,5 triliun dalam 5 tahun ke depan, setengahnya diharapkan bisa diperoleh dari bursa," urainya.

Perseroan juga ingin menunjukkan kepada pemerintah dengan melantai di bursa dapat mandiri membiayai investasinya. Pendanaan tersebut guna meningkatkan investasi pada alat produksi yakni kapal dan revitalisasi dermaga dan pelabuhan. Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir mengungkapkan bahwa sejumlah perusahaan dan/atau anak usaha BUMN akan go public atau melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO).”Kami akan unlock values semua perusahaan BUMN. Kami ingin menjadikan Pertamina sebagai hundred billion company dengan melakukan IPO atau go public sub-sub holding Pertamina antara lain Pertamina hulu, Pertamina hilir, Pertamina Geothermal Energy, Pertamina Integrated Marine Logistic yang Insya Allah mereka akan go public di beberapa tahun ke depan dan Insya Allah kalau tahun ini juga ada yang go public," ujar Erick Thohir.

Disampaikannya pula, Indonesia Health Care Corporation (IHC) juga bakal melakukan IPO dalam pengembangan bisnisnya. Pasalnya, selain sekarang mempunyai hampir 70 lebih rumah sakit juga akan membangun fasilitas kesehatan di Bali.



BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…