Emiten perdagangan batu bara, PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) akan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement, dengan menerbitkan sebanyak-banyaknya 871.160.000  saham baru bernominal Rp100 per lembar saham. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Dimana jumlah saham yang akan ditawarkan itu setara dengan 10% dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Rencananya, DWGL akan menawarkan saham baru itu kepada pemegang saham utama, pihak terafiliasi atau pihak lain. Adapun pelaksanaannya, dalam rentang dua tahun sejak persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 30 Agustus 2021.

Selanjutnya, dana tersebut akan digunakan seluruhnya untuk peningkatan modal pada anak usaha, PT Sinergi Laksana Bara Mas. Oleh anak usaha, dana itu akan dipergunakan sebagai modal kerja untuk pembelian batu bara. Dampaknya, modal ditempatkan dan disetor penuh setelah private placement meningkat menjadi Rp 958, 276 miliar. Sedangkan sebelumnya tercatat senilai Rp 871,16 miliar. Hanya saja, pemegang saham emiten ini akan terkena dilusi kepemilikannya sebanyak-banyaknya 9,09%.

Sebagai informasi, sebagian besar penjualan perseroan disumbang atas penjualan kepada pelanggan utama DWGL yaitu, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero). Herman mengatakan, realisasi ini setara dengan 124% dari target yang dianggarkan. DWGL menargetkan volume pasokan batubara ke PLN sebanyak 4 juta ton per tahun dalam dua tahun mendatang sambil terus memperluas penetrasi pasar batubara domestik. Selain itu, DWGL juga menjajaki peluang untuk ekspor batubara. Terakhir, DWGL  juga terus melakukan efisiensi biaya.