Semester I, Industri Hulu Migas Sumbangkan Rp. 96,7 Triliun

Jakarta - Di tengah tantangan nasional menghadapi gelombang baru Covid -19, industri hulu migas selama periode Semester - I tahun 2021 berhasil menghasilkan penerimaan negara sekitar US$ 6,67 Miliar atau setara Rp. 96,7 Triliun. Penerimaan sebesar ini adalah 91,7% dari target yang dicanangkan dalam APBN 2021.

NERACA

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengungkapkan, “seperti juga dirasakan oleh sektor lain, pandemi Covid-19 memberikan tantangan yang cukup berat bagi industri hulu migas. Namun SKK Migas bersama KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) menghadapi pandemi ini dengan melakukan usaha-usaha yang kreatif. Syukur pada Semester - I tahun 2021 ini kami berhasil memberikan penerimaan negara yang optimal.”

Lebih lanjut, Dwi menuturkan bahwa tingginya penerimaan negara tidak lepas dari harga minyak yang berangsur membaik setelah sempat jatuh di tahun 2020 lalu. “Harga ICP (Indonesian Crude Price) menunjukkan kenaikan, bahkan per Juni 2021 mencapai US$ 70,23/barel. Momentum ini akan kami gunakan secara maksimal untuk mendorong KKKS agar lebih agresif dalam merealisasikan kegiatan operasi,” tutur Dwi.

Dwi menjelaskan, penerimaan negara yang maksimal juga merupakan buah usaha hulu migas mengoptimalkan kegiatan dan biaya. Kegiatan yang dilakukan antara lain melalui pemilihan prioritas kegiatan work order dan maintenance routine & inspection, efisiensi general administration khususnya akibat adanya pembatasan kegiatan.

“Upaya ini berhasil membuat biaya per barel pada Semester - I tahun 2021 sebesar US$ 12,17/BOE, lebih rendah dibandingkan Semester - I tahun 2020 sebesar 13,71 US$/BOE,” jelas Dwi.

Dwi pun memaparkan, capaian lifting migas pada Semester I – 2021 rata-rata 1,64 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD). Dari sejumlah itu, lifting minyak sebesar 667 ribu barel minyak per hari (BOPD), atau 95% dari target APBN yang ditetapkan untuk tahun ini sebesar 705 ribu BOPD, sedangkan lifting gas sebesar 5.430 MMSCFD dari target APBN sebesar 5.638 MMSCFD atau tercapai 96%.

Untuk mengejar capaian target lifting, Dwi menjelaskan SKK Migas dan KKKS sedang bahu membahu merealisasikan program Filling The Gap (FTG).

“Melalui Program FTG, telah ada tambahan minyak rata-rata 1.900 BOPD. Tambahan ini diluar rencana tambahan yang direncanakan dalam WP&B (Work, Program, & Budget) 2021. Ke depan, kami akan meneruskan Program FTG dan juga mengajak KKKS untuk melakukan akselerasi WP&B-nya sehingga diharapkan target APBN 2021 dapat terpenuhi,” tegas Dwi.

Selain itu, Dwi menerangkan, usaha lain yang dilakukan SKK Migas untuk mengejar capaian target adalah mengupayakan 3 (tiga) insentif hulu migas agar dapat disetujui oleh pemerintah. Ketiga insentif tersebut adalah tax holiday untuk pajak penghasilan di semua wilayah kerja migas, penyesuaian biaya pemanfaatan Kilang LNG Badak sebesar US$ 0,22 per MMBTU, dan dukungan dari kementerian yang membina industri pendukung hulu migas (industri baja, rig, jasa dan service) terhadap pembahasan pajak bagi usaha penunjang kegiatan hulu migas.

Realisasi aktivitas utama hulu migas sepanjang Semester - I 2021 telah dilakukan 186 pemboran sumur pengembangan, 309 kegiatan workover, dan 11.307 kegiatan well service. “Nilai TKDN (tingkat kandungan dalam negeri) dari kegiatan-kegiatan hulu migas secara keseluruhan juga berada di atas target mencapai 58%,” terang Dwi.

Sedangkan untuk proyek hulu migas 2021, sepajang Semester - I ini sebanyak 7 (tujuh) proyek sudah dapat direalisasi, dan memberikan tambahan produksi sebesar 10.710 BOPD dan gas sebesar 475 MMSCFD. “Nilai investasi proyek-proyek tersebut mencapai US$ 1,4 miliar atau setara Rp. 20,9 triliun,” tambah Dwi.

Selain itu SKK Migas juga mengawal realisai proyek hulu migas yang dikatagorikan sebagai proyek strategis nasional. SKK Migas berusaha mengawal agar proyek Jambaran Tiung Biru yang saat ini kemajuannya mencapai 91,93% tetap dapat melakukan onstream pada Kuartal – IV 2021.

Upaya penggantian cadangan yang telah diproduksikan (Reserve Replacement Ratio – RRR) juga terus dilakukan untuk menjaga kesinambungan produksi migas yang berkelanjutan. SKK Migas telah memproses persetujuan 14 Plan of Development (POD) yang diajukan KKKS, dari persetujuan tersebut menghasilkan tambahan cadangan migas sebesar 131,2 juta barel oil equivalent (BOE).

Disisi lain, Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno menjelaskan bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan telah berhasil menyelesaikan 58,3% dari target. “Kami optimis seluruh proyek hulu migas yang ditargetkan di tahun 2021 dapat diselesaikan semuanya karena lima proyek lainnya sedang dalam proses dan masih sesuai dengan perencanaan,” kata Julius.

Sekedar catatan, sepanjang Semester – I tahun 2021, terdapat (tujuh) 7 sumur eksplorasi yang telah selesai di bor/tes (sumur tajak tahun 2021) dengan hasil gas discovery (Maha-02 dan Fanny-02), oil discovery (Hidayah-01 dan MSDE-01A) dan dry (Barakuda-1X, NSD-1 Exp Tail dan Plajawan Dalam). Total jumlah sumberdaya post drill (P50 atau 2C recoverable) sebesar 87.25 MMBOE dari Sumur Hidayah-01 sedangkan pre-drill P-50 Sumur Maha-02, Fanny-02 dan MSDE-01A adalah sebesar 154.71 MMBOE.

Untuk kegiatan eksplorasi lainnya, saat ini sudah dilakukan survei seismik 2D sepanjang 1.917 km, survei seismik 3D sepanjang 673 km2, dan 67 kegiatan studi G&G. “Khusus untuk kegiatan Survei Full Tensor Gravity Gradiometry (FTG) di wilayah timur Indonesia, FTG Area Akimeugah sedang berjalan hingga Agustus 2021. Pelaksanaan kegiatan saat ini mencapai 13 %. Kalau kegiatan ini selesai.

 

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…