Kurangi Sampah Plastik - Kurban Iduladha Momentum Edukasi Tanpa Sampah Plastik

Pendistribusian daging kurban saat momen Iduladha telah meningkatkan secara eksponensial volume sampah plastik masyarakat. Secara umum, masyarakat Indonesia masih terbiasa menggunakan kantong plastik sebagai wadah atau kemasan daging kurban yang akan dibagikan. Tak dielakkan karena kantong plastik cukup familiar, mudah diperoleh serta harganya yang terjangkau, membuat masyarakat sulit beralih ke kemasan lain. 

Di sisi lain, masyarakat masih memiliki pemahaman yang minim untuk memperlakukan sampah plastik dengan benar. Ditambah dengan sistem daur ulang sampah yang belum kompeten di Indonesia. Hal-hal tersebut akan semakin membuat penumpukkan sampah plastik di tempat penampungan akhir. Dampak panjangnya akan berefek pada pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, tidak heran Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai pencemar laut kedua terbesar di dunia. 

Berangkat dari hal tersebut, klaster Filantropi Lingkungan Hidup dan Konservasi (KFLHK), Filantropi Indonesia, Dompet Dhuafa dan Belantara Foundation berinisiatif membuat gerakan Kurban Asyik Tanpa Sampah Plastik. Hamid Abidin, Direktur Filantropi Indonesia dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, gerakan tersebut merupakan kampanye untuk mengedukasi masyarakat agar dapat beralih ke kemasan alternatif yang ramah lingkungan sebagai wadah daging kurban.

Lewat gerakan ini diharapkan volume sampah, khususnya sampah plastik, yang biasanya meningkat pada saat Iduladha diharapkan bisa diantisipasi dan diminimalisir. Gerakan ini merupakan langkah awal dari KFLHK untuk membantu mengurangi sampah plastik yang telah menumpuk di Indonesia. Setiap tahunnya diperkirakan terdapat 5,4 juta sampah plastik yang dihasilkan di Indonesia. Volume sampah plastik meningkat pesat saat pandemi karena sebagian besar masyarakat melakukan belanja online yang pengemasannya menggunakan plastik. Belum lagi limbah medis yang meningkat tajam dibandingkan di masa normal,”ujarnya.

Sementara kegiatan kurban yang menjadi bagian dari ritual ibadah dan memberikan dampak sosial dan ekonomi bagi masyarakat seharusnya tidak ikut memperparah persoalan sampah ini. Karena itu, momen Iduladha dinilai tepat untuk meluncurkan gerakan pengurangan sampah plastik. Masyarakat dapat memanfaatkan besek bambu, daun pisang/jati, plastik gelatin/singkong, dan wadah makanan.

Sebelumnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sendiri telah mengeluarkan surat edaran SE.2/PSLB3/PS/PLB.0/7/2019 tentang Pelaksanaan Hari Raya Iduladha Tanpa Sampah kepada seluruh pemerintah daerah di Indonesia. Himbauan ini ditujukan kepada setiap kepala daerah agar mengajak warganya dapat menggunakan kemasan ramah lingkungan sebagai wadah daging kurban. 

 

Lestarikan Lingkungan

 

 

Menurut Arif Rahmadi Haryono, GM Advokasi & Aliansi Strategis Dompet Dhuafa. semangat keber-Agamaan di dalam perayaan Iduladha sejatinya selaras dengan semangat pelestarian lingkungan. Namun, pihaknya melihat kebanyakan masyarakat Indonesia belum menyadari bahayanya sampah plastik bagi lingkungannya sendiri. Maka gerakan ‘Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik’ diluncurkan untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam penggunaan plastik yang tidak dapat didaur ulang, terutama di momen Idul Adha. “Dengan masyarakat didorong untuk mengganti wadah daging kurban yang ramah lingkungan, secara langsung kami juga berharap ada upaya masyarakat untuk menjaga kelestarian wilayahnya tersebut”, pungkas Arif. 

Koordinator klaster ini, yaitu Belantara Foundation juga menambahkan, pihaknya sangat mendukung aksi pengurangan sampah plastik. Momen Iduladha ini menjadi salah satu kesempatan untuk mengajak lebih banyak orang menggunakan bahan yang lebih ramah lingkungan. “Kami juga yakin kerjasama antara berbagai pihak pada KLFHK, seperti dalam penyelenggaraan ‘Kurban Asik Tanpa Sampah Plastik’ ini, bisa menjadi upaya sinergis untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup dan konservasi lainnya”, ujar Dr. Sri Mariati, Direktur Eksekutif Belantara Foundation.

Sebagai informasi, gerakan kurban Asyik Tanpa Sampah Plastik ini akan dilakukan kurang lebih satu bulan. Kegiatan pertama gerakan ini adalah Philanthropy Sharing Session: “Pengendalian Sampah Plastik Saat Iduladha”. Selain itu materi edukasi juga telah disediakan agar menyebarluasan informasi lebih cepat.

Gerakan ini juga meliputi kompetisi pembuatan video terkait inisiatif masyarakat untuk menggunakan bahan ramah lingkungan sebagai wadah daging kurban. Besar harapan agar gerakan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengurangi penggunaan plastik tidak hanya saat Iduladha tapi juga dalam keseharian.

 

BERITA TERKAIT

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…

BERITA LAINNYA DI CSR

Ikuti Instruksi Boikot dari MUI - Produk Terafiliasi Bisa di Akses Via Web dan Aplikasi

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan tidak punya otoritas mengeluarkan daftar produk terafiliasi Israel, namun tetap mendorong konsumen Muslim agar aktif…

Gelar Charity Program di Panti - Sharp Greenerator Tularkan Kepedulian Lingkungan

Membangun kepedulian pada lingkungan sejak dini menjadi komitmen PT Sharp Electronics Indonesia. Kali ini melalui Sharp Greenerator komunitas anak muda…

Melawan Perubahan Iklim dengan Sedekah Pohon

Momentum Ramadan sebagai bulan yang pernuh berkah tidak hanya menyerukan untuk berbagi kepada sesama, tetapi juga pada lingkungan. Hal inilah…