Penyebab, Cara Mencegah, dan Pengobatan Disfungsi Ereksi

Disfungsi ereksi (DE) adalah ketidakmampuan penis untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi ketika melakukan hubungan seksual. Meski umum ditemukan, namun DE tetap memerlukan penanganan medis untuk mengobatinya. Di Indonesia, masalah sulit ereksi ini cenderung ditutupi karena stigmatisasi masyarakat.

Orang dengan DE terkadang lebih memilih pengobatan alternatif seperti urut atau obat kuat, alih-alih memeriksakan diri ke dokter. Padahal, DE bisa jadi salah satu tanda bahwa Anda terserang penyakit serius.

Dokter spesialis urologi konsultan di RSCM, Nur Rasyid mengatakan, semakin cepat orang dengan DE memeriksakan diri ke dokter, maka semakin cepat pula kesembuhan dan pengobatannya. "Jangan berpikir bahwa disfungsi ereksi enggak apa-apa. Ini alarm bahwa tubuh sedang enggak beres. Makanya harus diperiksa ke dokter, lebih cepat lebih baik," kata Rasyid dikutip dari CNNIndonesia.com.

Apa Penyebab Disfungsi Ereksi?

 Mr.P yang sulit tegang seringkali mengganggu hubungan intim dengan pasangan. Sebenarnya apa penyebab disfungsi ereksi ini? Rasyid menjelaskan, ada dua penyebab disfungsi ereksi. Pertama, DE terjadi karena faktor organik dalam tubuh. Kedua, DE juga bisa terjadi karena masalah psikologis kejiwaan. Proses ereksi normal terjadi ketika seorang laki-laki mendapat rangsangan seksual atau rangsangan yang ia suka.

Ketika rangsangan tersebut sesuai, maka tubuh akan mengeluarkan zat nitric oxide yang akan membentuk fosfodiesterase pada jantung. Enzim ini akan membuat pembuluh darah melebar, membiarkan lebih banyak darah mengalir, dan berdiam diri di korpus kavernosum di penis. Darah kemudian 'terjebak' di sana dan akan membuat penis relaksasi (ereksi). Penis kemudian mengeras, siap untuk penetrasi.

Pada faktor organik, penis yang enggan tegang setelah mendapat rangsangan seksual dimungkinkan terjadi karena ada masalah pada pembuluh darah, penyakit bawaan, atau masalah dengan paru-paru. Selain karena faktor organik di atas, DE juga bisa terjadi karena faktor psikis seperti stres, tertekan, bahkan tidak percaya diri ketika akan berhubungan seksual.

Rasyid menjelaskan, faktor psikis bisa meningkatkan hormon adrenalin. Keberadaan hormon ini akan mengganggu aliran darah ke penis. Ketika adrenalin meningkat, darah lebih banyak mengalir ke jantung, alih-alih ke penis sehingga membuatnya susah ereksi.

Apa Saja Gejala Disfungsi Ereksi?

Gejala DE biasanya mudah untuk disadari, namun cenderung diabaikan. Padahal, semakin cepat orang dengan DE mendapat pengobatan medis, maka semakin cepat juga proses penyembuhan. "Karena DE gejalanya tidak langsung 'penis susah masuk'.

Gejalanya mungkin terjadi saat 1-2 kali berhubungan, tapi lama-lama, kok, jadi susah [berdiri]. Nah, baru dia sadar kena DE," kata Rasyid. Gejala awal DE biasanya ditandai dengan penis yang membutuhkan waktu lebih lama untuk tegang daripada biasanya. Meski waktu untuk mencapai ereksi setiap orang berbeda-beda, kesulitan tegang ini biasanya lebih dirasakan oleh diri sendiri

Jika seseorang biasanya bisa tegang setelah satu menit mendapat rangsangan, tapi kini butuh waktu lebih lama untuk ereksi, maka kemungkinan dia mengalami DE. Tidak bisa mempertahankan ereksi sebelum ejakulasi juga jadi pertanda DE. "Kalau sudah sampai dia enggak bisa tegang, enggak bisa penetrasi, sudah pasti itu DE," kata Rasyid.

Perlu ditegaskan bahwa DE berbeda dengan ejakulasi dini. Seseorang yang ejakulasi dini bisa ereksi penis, namun tidak bisa menunggu untuk segera ejakulasi. Sementara DE terjadi ketika penis tidak bisa ereksi. "DE itu tegang, tapi enggak bisa penetrasi, atau enggak bisa tegang sama sekali. Ejakulasi [dini], tidak tegang, masuk penetrasi atau tidak dia sudah ejakulasi," kata Rasyid.

 Apa Saja Faktor Risiko Disfungsi Ereksi?

Rasyid mengatakan, DE biasanya bukan hanya satu penyakit. Ada penyakit penyerta lainnya yang menyebabkan DE pada seseorang. Orang dengan hipertensi, kolesterol tinggi, obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) lebih berisiko terkena DE.

Selain itu, mengutip Healthline, penggunaan obat-obatan, gaya hidup tidak sehat, dan masalah psikis seperti kurang percaya diri juga bisa menyebabkan DE. WebMD juga mencatat, DE lebih banyak ditemukan ketika seseorang beranjak tua. Hanya sekitar 5 persen orang di usia 40 tahun mengalami DE, namun pada usia di atas 70 persen meningkat menjadi 15 persen.

Meski demikian, usia tidak menjadi faktor penentu DE pada seseorang. Bagaimana Cara Mencegah Disfungsi Ereksi? Banyak laki-laki yang takut dengan masalah disfungsi ereksi. Selain karena mengganggu hubungan intim dengan pasangan, disfungsi ereksi bisa jadi pertanda serius sebuah penyakit.

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…