BSI Dukung Pengembangan Usaha Koperasi Syariah

 

 

NERACA

Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk melakukan peningkatan literasi dan penguatan permodalan untuk pengembangan usaha koperasi syariah atau yang dikenal Baitul Maal Wat Tamwil (BMT). “Selama ini ada tiga fokus pengembangan segmen UMKM BSI yaitu pola linkage, non-linkage dan mikro. Kerja sama BSI dengan lembaga keuangan mikro syariah ini salah satunya dengan pola linkage dan menggandeng Baitul Maal Wat Tamwil,” kata Wakil Direktur Utama 2 BSI Abdullah Firman Wibowo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (13/7).

Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Erdiriyo, pada kesempatan yang sama, mengatakan BMT dapat mendukung peningkatan inklusi keuangan serta strategis dan layak untuk memfasilitasi perubahan perekonomian rumah tangga rakyat agar lebih baik.

Erdiriyo mengatakan sejak diperkenalkan Induk Koperasi Syariah (Inkopsyah) BMT pada 1998 sebagai induk perkumpulan, industri BMT semakin membaik, didukung komitmen pengurus dan anggota yang Inkopsyah BMT. “Sinergi dan koordinasi BMT dengan industri keuangan syariah dalam bentuk channeling pembiayaan syariah kepada UMKM, serta kolaborasi lainnya berpotensi untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional menghadapi pandemi COVID-19,” ujar Erdiriyo.

Kerja sama BSI dengan lembaga keuangan mikro syariah dilakukan dengan dua mekanisme yaitu executing dan channeling. Perbedaan keduanya adalah terkait perjanjian antara BSI, lembaga keuangan mikro syariah, dan nasabah. Untuk executing BSI melakukan akad dengan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS), sedangkan skema channeling BSI melakukan perjanjian kerja sama dengan LMKS, kemudian pencairan pembiayaan nasabah dilakukan oleh BSI.

Adapun indeks inklusi keuangan di Indonesia terus meningkat, baik dari sisi kepemilikan maupun penggunaan akun. Indeks kepemilikan akun meningkat dari 31,3 persen pada 2014 menjadi 61,7 persen pada 2020. Sementara, indeks penggunaan akun/rekening meningkat dari 59,74 persen pada 2013 menjadi 81,4 persen pada 2020.

Berdasarkan data Financial Inclusion Insight SNKI pada 2020 pengguna uang elektronik berbasis server meningkat hampir 2,5 kali lipat pada hasil survei terakhir. Sejalan dengan perkembangan pertumbuhan inklusi keuangan, Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 273,5 juta jiwa dan 87,17 persen adalah muslim.

Hal tersebut menggambarkan Indonesia menduduki peringkat ke-4 dari 73 negara dalam perkembangan ekonomi syariah global, meningkat signifikan dibandingkan tahun 2018 yang menempati peringkat ke-10. Sedangkan aset keuangan syariah Indonesia yaitu sebesar 99,2 miliar dolar AS atau 3,44 persen dari total aset keuangan syariah global.

BERITA TERKAIT

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 - Tingkatkan Literasi Keuangan

Tingkatkan Literasi Keuangan Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 NERACA Jakarta - Komitmen untuk…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 - Tingkatkan Literasi Keuangan

Tingkatkan Literasi Keuangan Great Eastern Life dan SOS Children's Villages Luncurkan Program Great Collaboration 2024 NERACA Jakarta - Komitmen untuk…