Hotel adalah salah satu potret dari lintas sejarah peradaban Indonesia. Kita bisa melihat bagaimana kondisi setiap zaman dari kemunculan hotel-hotel di Indonesia. Bahkan, peristiwa-peristiwa penting bersejarah juga kerap kali berlangsung di sebuah hotel.

Jejak perhotelan di Indonesia berlangsung ratusan tahun. Sejarawan asal Solo, Restu Gunawan, menjelaskan bahwa secara historis hotel di Indonesia sudah ada sejak jaman Hindia-Belanda. Cikal bakal adanya hotel yaitu dengan munculnya penginapan-penginapan seperti vila.

Vila dibuat oleh orang-orang Belanda sebagai tempat untuk peristirahatan. Di Batavia (sekarang Jakarta), orang Belanda banyak membuat tempat penginapan di jalan Gajah mada dan Hayam Wuruk. Sebab di sana dekat dengan pusat wisata dan pemerintahan.

Tempat-tempat penginapan seperti itu, tidak hanya ditemui di Jakarta. Restu bercerita bahwa pemerintah Belanda saat itu banyak menjadikan Istana atau tempat pemerintahan juga sebagai penginapan. Di Bogor misalnya, ada Istana Bogor dan Villa Cipanas, Makassar ada Villa Malino dan kota-kota lainnya. "Dulu sebagai pusat pemerintahan, tapi juga tempat peristirahatan Gubernur Jenderal gitu," ucap Restu.

Konsep hotel di Indonesia, baru popular 1925-an, ketika dibangun Hotel Des Indes. Restu menjelaskan, saat itu fungsi hotel bukan hanya sebagai tempat peristirahatan, melainkan juga sebagai tempat perundingan politik. Selain itu, keputusan-keputusan penting juga lahir di sana. Restu bercerita penginapan dengan konsep hotel kemudian menyebar ke berbagai daerah-daerah lain dengan fungsi yang kurang lebih sama. "Sebenarnya pemerintah kolonial menciptakan tempat-tempat itu sebagai tempat perjanjian, kemudian juga digunakan sebagai tempat peristirahatan," ujarnya.

Hotel tertua di Indonesia dan perkembangannya

Hotel Des Indes selama ini dikenal sebagai salah satu hotel yang tertua di Indonesia. Namun, masih ada hotel yang umurnya lebih tua dari Des Indes. Diwawancarai terpisah, pakar perhotelan dari Universitas Bina Nusantara, Agung Gita Subakti, menyebut hotel itu adalah Savoy Homann di Bandung.

Hotel Savoy Homann berdiri tahun 1871. Hotel ini juga pernah menjadi saksi sejarah. Pada 1955, hotel ini dijadikan tempat penginapan untuk delegasi dari berbagai negara yang mengikuti Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung."Yang terkenal itu untuk tempat tinggal delegasi KAA," ujarnya.

Restu bercerita, selain hotel Savoy Homann, banyak hotel yang bermunculan saat itu. Hotel Oranje di Surabaya misalnya. Peristiwa bersejarah juga pernah terjadi di hotel ini, seperti peristiwa perobekan bendera merah putih biru menjadi merah putih oleh arek-arek Suroboyo.

Selanjutnya ada Hotel Du Pavillon di Semarang, Palace Hotel di Malang, Slier Hotel di Solo, Grand Hotel di Yogyakarta, Hotel Salak di Bogor, Hotel de Boer dan Hotel Astoria di Medan serta Grand Hotel dan Staat Hotel di Makassar.