Puluhan Aduan Masyarakat Masuk ke Pemkot Sukabumi Melalui Super dan e-Lapor - Sepanjang Januari Hingga Juni 2021

NERACA 

Sukabumi -  Jumlah aduan masyarakat yang masuk ke Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi melalui Sukabumi Participated Responder (Super) dan aplikasi e-Lapor, pada periode Januari hingga Juni 2021 berjumlah 65 aduan. Jumlah tersebut tergolong menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan periode yang sama.

Dimana tahun 2020 lalu, jumlah aduan yang masuk mencapai 241."Iya, kalau melihat perbandingan jumlah aduan tersbeut, memang menurun," ujar Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Infomasi (diskominfo) Kota Sukabumi Tantan Sontani, kepada Neraca melalui telepon genggamnya, Selasa (29/6).

Tantan mengungkapkan, aduan berupa masukan dan pemikiran dari masyarakat tersebut, paling banyak di Dinas Perhubungan, yakni seputar masalah Penerangan Jalan Umum (PJU), dan perbaikan jalan (Dinas PU).

Lebih lanjut Tantan, menjelaskan, program e-Lapor merupakan kebijakan pemerintah pusat yang terkoneksi dengan seluruh kota dan kabupaten. Sementara e-Super merupakan program unggulan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi dan Andri S Hamami. Diskominfo sebagai admin sementara yang menindaklanjuti adalah OPD.

“Setiap aduan yang masuk kami teruskan ke OPD yang merealisasikan aduan. Hasil pemantaun kami respon dari SKPD cukup cepat. Ada yang dalam satu hari sudah direspon walaupun berdasarkan SOP maksimal 3 hari. Kalau lebih lebih dari 3 hari, maka diaplikasi akan ada tanda merah. Ini sekaligus rapot SKPD yang lambat merespon,” tandasnya.

Disisi lain Tantan juga mengungkapkan, selain mengelola jumlah aduan yang masuk ke Pemkot Sukabumi, pihaknya juga berupaya mengcounter berita hoaks yang menyebar ke masyarakat. Ditahun 2020 saja, ada sekitar 15 berita hoaks, yang bersumber dari aplikasi whatsapp, facebook, instagram, dan sejenisnya.

"Seperti, adanya pasien yang sedang isolasi di salah satu rumah sakit kabur, kemudian belum lama ini nama Pimpinan Daerah (Walikota) dicatut atau dipalsukan. Sehingga, membuat masyarakat resah," ujarnya.

Untuk itu Tantan, mengajak kepada semua lapisan masyarakat, terutama generasi muda, untuk menggunakan internet sehat dan positif. Selain itu juga, agar masyarakat selalu bijak dalam menyikapi setiap kabar yang beredar, dan diterima melalui berbagai platform digital."Salah satu ciri-ciri hoaks itu kan selalu bombastis, untuk itu selalu untuk mengecek kebenaran kabar tersebut,” katanya. Arya

 

BERITA TERKAIT

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Pelindo Fasilitasi 3 UMK Unggulan Ikut Pameran di Luar Negeri

NERACA Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo berpartisipasi di ajang pameran International Food and Hotel Asia (FHA) Food…

MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM

NERACA Bali – Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyatakan forum Asia-Pacific Economic Cooperation Small Medium Enterprises Working Group…

Dishub Kota Sukabumi Tangani Puluhan Kerusakan PJU

NERACA Sukabumi - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Sukabumi menerima laporan kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) sebanyak 49 aduan yang tersebar…