Konsisten Disiplin Prokes 5 M

Di tengah pemerintah belum memutuskan kapan status pandemi akan berakhir, ibukota negara Indonesia DKI Jakarta saat ini dalam kondisi genting akibat lonjakan pasien positif Covid-19 varian baru. Indikasi ini terlihat dari peningkatan rasio bed occupancy rate (BOR) RSD Wisma Atlet Kemayoran dalam waktu sepekan meningkat drastis dari 20% menjadi sekitar 80% pada pekan ini.  

Adapun penyebab melonjaknya angka positif di DKI Jakarta selain klaster keluarga dan dampak libur lebaran Idul Fitri bulan lalu, juga terjadi kemerosotan disiplin warga DKI atas protokol kesehatan (Prokes) 5M, dimana hanya 25% warga Jakarta yang patuh Prokes.

Banyak ahli menilai bahwa protokol kesehatan yang seharusnya diikuti dengan pengawasan disiplin masyarakat terhadap kepatuhan Prokes 5M yang mencakup: Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Menjauhi Kerumunan dan Membatasi Mobilitas.

            Kelihatannya masyarakat memang sudah jauh mengurangi intensitas kegiatan dengan mobilitas tinggi dan menjauhi kerumunan sejak pemberlakuan PSBB saat Covid-19 pertama kali merebak pada tahun lalu hingga saat ini.

            Namun perlu disadari, bahwa upaya mengurangi mobilitas bukan berarti tidak dapat beraktifitas dan tidak produktif. Sekarang sudah banyak kantor yang menerapkan Work From Home (WFH) dan mereka bisa tetap produktif walaupun bekerja dari rumah. Terlebih saat ini sudah banyak tersedia platform digital untuk berkomunikasi dan bekerja dari manapun. Para pelaku usaha juga sudah mulai berinovasi dengan melakukan pemasaran secara daring, sehingga aktifitas jual beli bisa dilakukan tanpa harus bertemu langsung.

            Selain itu, dengan adanya vaksinasi tentu saja hal ini adalah langkah yang baik dalam mencegah penyebaran Covid-19. Namun, Aestika juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak mengabaikan protokol kesehatan, karena vaksinasi dan protokol kesehatan merupakan satu kesatuan dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.

            Perlu diketahui pula, bahwa banyak penelitian yang menyatakan bahwa rajin mencuci tangan, ternyata dapat menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus corona sebesar 35%. Sedangkan pemakaian masker kain dapat mengurangi penularan virus hingga 45%, sementara masker kain dapat mengurangi risiko tertular sebanyak 75%.

            Tidak hanya itu. Menteri Agama, Yaqut Choli Qoumas menerbitkan instruksi Nomor 01 tahun 2021 tentang gerakan sosialisasi penerapan protokol kesehatan 5M yang merupakan tindak lanjut dari perintah Presiden Jokowi. Kepala Negara telah meminta Menteri Agama untuk membantu mengoptimalkan implementasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

            Secara umum, instruksi tersebut meminta ASN di lingkup Kemenag untuk menjadi teladan dalam penerapan 5M pada setiap aktifitas di kantor maupun di luar kantor. Selain itu, ASN juga harus aktif dalam sosialisasi dan penerapan disiplin protokol kesehatan di lingkungan satkernya, termasuk dengan melibatkan tokoh agama dan masyarakat. ASN Kemenag juga diminta meminimalisir kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan banyak orang.     

            Selain itu, Jokowi juga meminta kepada jajaran terkait untuk turut melibatkan sebanyak-banyaknya pakar dan epidemiolog. Keterlibatan dan kerja sama para pakar bersama pemerintah nantinya diharapkan akan menghasilkan desain kebijakan yang lebih baik dan komprehensif.

            Hingga saat ini jumlah pasien Covid-19 masih bergejolak, pertambahan pasien kerap ditemui pasca libur panjang. Sehingga salah satu upaya selain kepatuhan terhadap protokol kesehatan adalah menjalankan program vaksinasi.

            Vaksin merupakan produk zat biologi berupa antigen yang dibuat dengan tujuan merangsang pembentukan kekebalan spesifik terhadap bakteri atau virus penyebab penyakit tertentu, sehingga apabila terpapar, orang yang mendapat vaksin dapat terhindar dari penularan atau terhindar dari sakit berat akibat penyakit tersebut. Vaksin akan bekerja ketika dimasukkan ke dalam tubuh baik melalui jalur suntikan, oral ataupun intranasal.

            Vaksin Covid-19 sendiri merupakan vaksin yang diberikan melalui jalur suntikan ke dalam massa otot lengan atas untuk menstimulasi sistem imun atau kekebalan tubuh terhadap virus tersebut. Vaksin Covid-19 menjadi penting karena vaksin tersebut menawarkan perlindungan berupa kekebalan tanpa perlu terinfeksi virus corona.

            Selain itu, vaksinasi juga bertujuan untuk mendorong terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok. Hal ini penting dikarenakan ada sebagian orang yang belum atau tidak dapat divaksin seperti orang yang mengidap autoimun, anak-anak.

            Jadi, Disiplin protokol kesehatan 5M dan Vaksinasi adalah kombinasi yang tidak dapat dipisahkan, keduanya harus berjalan bersinergi agar pandemi Covid-19 segera berakhir dari negeri ini. Semoga.

BERITA TERKAIT

Wujudkan Budaya Toleransi

Pelaksanaan sidang MK sudah selesai dan Keputusan KPU telah menetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres 2024-2029. Masyarakat telah menjalankan gelaran…

Cegah Dampak El Nino

Ancaman El Nino di negeri belakangan ini semakin kentara, apalagi data BPS mengungkapkan sektor pertanian saat ini hanya berkontribusi sekitar…

Permendag Tak Akomodatif

  Meski aturan pembatasan jenis dan jumlah barang kiriman pekerja migran Indonesia (PMI) sudah dicabut, penumpang pesawat dari luar negeri…

BERITA LAINNYA DI Editorial

Wujudkan Budaya Toleransi

Pelaksanaan sidang MK sudah selesai dan Keputusan KPU telah menetapkan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wapres 2024-2029. Masyarakat telah menjalankan gelaran…

Cegah Dampak El Nino

Ancaman El Nino di negeri belakangan ini semakin kentara, apalagi data BPS mengungkapkan sektor pertanian saat ini hanya berkontribusi sekitar…

Permendag Tak Akomodatif

  Meski aturan pembatasan jenis dan jumlah barang kiriman pekerja migran Indonesia (PMI) sudah dicabut, penumpang pesawat dari luar negeri…