Tahun ini, emiten perkebunan PT Cisadane Sawit Raya Tbk. (CSRA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar Rp 750 miliar. Dimana untuk memenuhi target tersebut, perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi mengantisipasi penurunan harga CPO yang dapat berlanjut.
Direktur Cisadane Sawit Raya, Seman Sendjaja mengatakan, penurunan harga CPO yang tengah terjadi memang akan menimbulkan dampak terhadap kinerja perusahaan. Kendati demikian, CSRA telah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi hal tersebut. “Perusahaan akan terus berupaya untuk meningkatkan produksi tandan buah segar (TBS) dari tahun ke tahun. Hal tersebut dilakukan guna menjaga angka pendapatan di level yang tinggi,”ujarnya di Jakarta, kemarin.
Selain produksi tinggi, perseroan juga mengupayakan biayanya seoptimal serta serendah mungkin. Menurutnya, selama harga TBS berada di kisaran Rp9.000 per kilogram – Rp10.000 per kilogram, pihaknya optimistis dapat mencatat pertumbuhan kinerja pada tahun ini. Adapun, CSRA telah membukukan pendapatan sebesar Rp175,97 miliar pada kuartal I/2021, atau naik 20,8% secara year on year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Sementara itu, laba bersih CSRA tercatat sebesar Rp41,38 miliar pada kuartal I/2021, tumbuh 27,3 persen dibandingkan laba bersih kuartal I/2020 senilai Rp32,50 miliar. Sementara itu, pihaknya memproyeksikan laba bersih setelah pajak di kisaran Rp120 miliar hingga Rp140 miliar. Meski demikian, angka tersebut akan lebih rendah apabila koreksi harga CPO berlanjut sepanjang tahun 2021. “Kalau terkoreksi lebih jauh, laba bersih setelah pajak dapat diproyeksikan dibawah Rp100 miliar. Tetapi, kami akan terus menjalankan strategi perusahaan serta menjaga arus kas yang sehat,” jelasnya.
Sepanjang 2020 lalu, CSRA membukukan pendapatan sebesar Rp607,25 miliar. Jumlah tersebut meningkat 23,4% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…
Lantaran terjadi peningkatan harga saham di luar kewajaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara…
Perkuat struktur permodalan, PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA) akan melaksanakan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih…
Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…
Lantaran terjadi peningkatan harga saham di luar kewajaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara…
Perkuat struktur permodalan, PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA) akan melaksanakan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih…