Garudafood Bagikan Dividen Rp 132 Miliar

NERACA

Jakarta – Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) memutuskan untuk membagikan dividen senilai Rp 132 miliar dari tahun buku 2020. Dividen tersebut setara dengan 50,58% dari raihan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau setara dengan Rp 18 per saham.

Direktur Utama Garudafood, Hardianto Atmadja dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pembagian dividen ini telah mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis perseroan serta antisipasi risiko yang mungkin terjadi di masa mendatang. Sebagaimana diketahui, pandemi Covid-19 telah memicu penurunan kinerja keuangan perseroan tahun lalu. “Pemegang saham juga menyetujui penambahan bidang usaha anak usaha perseroan, PT Sinarniaga Sejahtera di bidang perdagangan besar,”ujarnya.

Selain itu, perseroan mendapatkan persetujuan untuk rencana penambahan unit usaha dan pembelian kembali (buyback) saham. Pemegang saham juga menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split). Garudafood berniat melakukan penambahan kegiatan usaha utama di bidang industri minuman ringan dan industri produk obat tradisional untuk manusia dan juga penambahan kegiatan usaha penunjang di bidang pertanian, yakni pertanian kacang tanah dan pertanian jagung.

Terkait buyback saham, dia mengatakan, pemegang saham telah menyetujui pembelian sebanyak-banyaknya 1% saham dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh. Perseroan mengalokasikan dana Rp 50 miliar untuk merealisasikan target tersebut. Manajemen perseroan menyebutkan bahwa aksi buyback akan diterapkan secara bertahap paling lambat 18 bulan sejak disetujui. Hal ini dilakukan Garudafood untuk menjaga stabilitas harga saham perseroan di tengah kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan.

Sedangkan stock split ditetapkan dengan rasio 1:5 ,sehingga nilai nominal per saham akan menjadi Rp 20. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah unit saham yang beredar serta memperluas distribusi kepemilikan saham melalui penyesuaian harga saham, sehingga mencapai trading range yang optimal untuk menjangkau berbagai lapisan investor. Tahun lalu, perseroan membukukan penurunan penjualan 8,6% menjadi Rp 7,71 triliun dan laba bersih juga terkoreksi 43,7% menjadi Rp 245 miliar. Hal ini memicu laba per saham perseroan turun sebesar 37,7% menjadi Rp 35,2.



BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…