NERACA
Jakarta -Perkuat struktur modal guna menunjang pengembangan bisnis, PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Pada aksi korporasi tersebut, perseroan optimistis dapat meraih dana sebesar Rp 4 triliun. Aksi korporasi ini sebagai syarat agar perseroan masuk ke kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) III atau bank dengan modal inti di atas Rp 5 triliun.
Direktur Utama MNC Investama, Darma Putra mengatakan, saat ini Bank MNC telah mendapat lisensi sebagai bank digital (digital banking) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan lisensi tersebut, banyak perusahaan pengelola dana investasi (hedge fund) dan investor ritel yang sudah mengajukan minatnya terhadap Bank MNC.“Setiap hari hampir 2-3 kali kami presentasi ke fund besar dan ritel serta institusi lokal. Namun, hingga saat ini manajemen belum memutuskan siapa yang akan bergabung nanti,” ujar Darma di Jakarta, kemarin.
Dia menjelaskan, tidak menutup kemungkinan perseroan akan mencari investor strategis seperti dari Jepang, karena minatnya luar biasa pada digital banking, seperti Marubeni, Sumitomo, yang sudah berkali-kali datang. “Terakhir kemarin juga ada fund besar yang fokusnya di investasi digital sudah datang ke kami, dan kami presentasikan tentang rencana ke depan digitalisasi dari financial services under MNC Kapital,” ungkap Darma.
Bank MNC menargetkan dapat menyelesaikan rights issue sebanyak 14,23 miliar saham pada Agustus 2021. Rencana aksi korporasi itu telah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB yang digelar pada 9 Juni 2021. Selanjutnya, perseroan menargetkan dapat mengantongi pernyataan efektif dari OJK pada 30 Juli 2021. Dalam informasi penawaran umum terbatas VIII (PUT VIII), MNC Bank akan melakukan menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 14,23 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 50 per saham atau sebesar 33,33% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PUT VIII.
HMETD ini diperdagangkan di BEI dan dilaksanakan mulai 16 Agustus 2021 sampai dengan 30 Agustus 2021. Pencatatan atas saham yang ditawarkan ini seluruhnya dilakukan pada BEI pada 14 Agustus 2021. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah 30 Agustus 2021 di mana hak yang tidak dilaksanakan pada tanggal tersebut tidak berlaku lagi. Seluruh dana yang diperoleh dari PUT VIII setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur permodalan, memperluas kapasitas pinjaman MNC Bank secara digital, dan akuisisi pengguna untuk mendukung pertumbuhan, dan mendukung pengembangan aplikasi MotionBanking.
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…
Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…
NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…
NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…
Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…
NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…